19_BARAIN_|Faktanya|

3.7K 238 86
                                    

PERINGATAN!

JANGAN JADI SIDER!

Part ini panjang, btw. Sedih sih kalo ngga ada yang komen. Jadi jangan lupa penuhin komentarnya ok.

Happy reading

"Terkadang semesta memang suka membalikan keadaan dengan sekejap. Membiarkan takdir membawa garis waktu untuk memberitahukan kenyataan sebenarnya. Kenyataan pahit yang menyakitkan. "
_Rain Agatha Kenzy_

***

Bara menghela nafas berat. Setelah keributanya dilapangan tadi Bara sudah yakin hal ini akan terjadi. Perkataan Diego mungkin akan berangsur terkabulkan.

Kini ia dan keempat sahabatnya, sudah berada diruang kepala sekolah. Kelima inti Trigle yang sangat disegani disekolah maupun diluar sekolah itu kini sedang berjejer rapih menghadap pak Setyo, kepala sekolah SMA Angkasa-yang siapapun pasti tahu jika beliau sudah memutuskan maka tidak ada yang bisa menentangnya.

Lelaki paruh baya yang duduk dikursi kebanggaanya itu menaikan kacamatanya yang sedikit merosot kebawah. Meletakan 5 amplop berwarna putih yang tadi ia ambil dari lacinya keatas mejanya.

Pak Setyo menatap kelima muridnya itu satu persatu. "Bapak tidak tahu apa yang harus bapak lakukan sama kalian lagi. Ancaman saya tidak cukup untuk menghentikan kelakuan kalian yang seperti tidak disekolahkan. Apa kalian masih berfikir ancaman saya hanya omong kosong belaka?!"

Bukannya menjawab pertanyaan pak Setyo, mereka malah saling lirik satu sama lain. Seakan mereka menjawabnya lewat pandanganya. Hal itu membuat pak Setyo memijat pelipisnya yang terasa berdenyut. Namun, meski begitu ia tetap menganggap mereka sebagai anaknya disekolah yang harus ia perhatikan dan ia didik dengan benar. Begitu kan seharusnya peran guru disekolah?

"Sebenarnya saya masih berharap kalian merubah sikap kalian menjadi lebih baik. Bahkan hukuman yang saya berikan untuk kalian itu tidak terhitung jumlahnya. Agar apa? Agar kalian sadar! Sudah cukup waktunya kalian bermain-main! Sekarang kalian harus fokus sama masa depan kalian! Masa depan seperti apa yang kalian harapin dari kelakuan kalian yang seperti ini?! Sudah berapa kali kalian masuk kantor polisi dan hampir dipenjara karena kelakuan kalian?!" sentak pak Setyo membuat kelima pemuda itu terkejut.

"30 kali pa."

Hingga detik kelima keadaan hening mendengar Bara menjawab dengan entengnya. Sementara Fatur, Gio, Alan, dan Satya menoleh kearah Bara dan menatapnya tidak percaya.

Brakk

Pak Setyo bangkit dari duduknnya dan menggebrak mejanya keras, "BARA!"

Pak Setyo tidak menyangka jawabanya akan sebanyak itu.

"Kenapa lagi pa? Kan tadi bapak nanya, ya saya jawab. Giliran dijawab marah. Bingung saya pak." celetuk Bara, yang lantas langsung mendapat pelototan dari pak Setyo.

Dan menyuruhnya, "Push up 30 kali!" tegas pak Setyo.

Bara menurutinya meski jiwa raganya sangat menolak Bara melakukanya karena ia pikir apa yang salah darinya. Sudahlah, Ia sudah siap mengambil posisi. Dan tepat saat kedua tanganya sudah menjadi tumpuan, ia menoleh pada Fatur yang juga menurunkan badanya seperti yang ia lakukan. Lalu dilanjut Gio, Alan, dan Satya secara bersamaan.

"Ngapain kalian?! Biarkan Bara melakukanya sendiri!"

"Ngga bisa pak! Kami udah sepaket. Kaya paket lebaran, kalo isinya cuma satu biji kaga berkah pak." celetuk Satya, lalu mendapati cengiran bangga dari keempat sahabatnya.

TRIGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang