14_BARAIN_|digonya kembali|

5.8K 318 44
                                    

"Rain!"

Rain menoleh. Senyum gadis itu langsung mengembang mendapati Diego yang memanggilnya.

"Digo," bola mata gadis itu berbinar menatap Diego. Nasi goreng yang ada disendok yang ia pegang kini dibiarkan melayang diudara.

Kedatangan Diego selalu membuat Rain merasa bahagia. Bahkan sampai lupa kalau ia pernah dibuat nangis oleh cowok itu, kemarin.

"Hai kak Diego," sapa teman teman Rain.

"Hai" balas Diego.

"Kamu habis dari mana Rain? Ko tadi ada dikoridor kelas dua belas," tanya Diego. Ia menangkap gadis itu berjalan melewati kelasnya dengan wajah kesal. Dan kebetulan Diego memang mencari gadis itu.

"Itu, tadi, kekelas 12 Ips 1," jawab Rain. Lalu meletakan kembali sendok yang berisi nasi goreng itu kepiringnya. Rain mengabaikan tatapan terkejut teman-temanya. Karena gadis itu tidak memberitahu mereka kalau dia pergi kekelas Bara.

"Kelasnya Bara? Ngapain kesana? Kamu ngga diapa-apain kan? Kamu baik baik aja kan Rain?" tanya Diego, terdengar jelas nada khawatir dari cowok itu.

Rain menautkan kedua alisnya. Apa Digonya sudah kembali seperti dulu? Apa Digonya sudah kembali peduli padanya?  Rain harap jawabanya adalah iya. Karena percayalah Rain akan sangat bahagia saat ini, karena perjuanganya datang ketempat itu tidak jadi sia-sia.

Bukanya menjawab, gadis itu hanya menunjukan senyum lebarnya.

"Rain,"Diego melambaikan tanganya tepat didepan wajah Rain. Dan berhasil menyadarkan gadis itu dari lamunanya. Hampir saja Diego pikir Rain kerasukan karena terus tersenyum seperti itu.

"Ra-Rain baik-baik aja ko Dig."

"Kamu yakin?" Diego memastikan. Karena ia tahu, gadis itu sedang berbohong sekarang. Tapi, daripada ia semakin mengacaukan mood gadis itu, ia berusaha bertanya dengan Hati-hati.

Rain mengangguk sebagai jawaban.

"Jangan banyak berurusan sama anak Trigle Rain. Mereka ngga baik buat kamu," Ujar Diego, memandang Rain penuh harap dan cemas.

"Digo cuma ngga mau Rain kenapa-napa," Diego menyelipkan anak rambut Rain belakang telinga gadis itu perlahan.

Baik Gea, Lisa, maupun Nanda mereka dengan kompak menoleh ke arah Rain dan Diego dengan tampang terkejutnya masing-masing. Bukan hanya mereka bahkan beberapa pengunjung kantin yang melihatnya menunjukan ekspresi yang sama.

"Pantes aja lo suka Rain," celetuk Gea pelan yang langsung diberi injakan kaki oleh Lisa membuat Gea meringis.

Diego selalu mampu membuat detak jantung Rain berdetak melebihi ritmenya. Kalau gadis itu tidak ingat sekarang ia berada diwilayah sekolah terlebih dikantin yang ramai ini, ia akan memeluk cowok dihadapanya itu dengan erat. Lalu enggan melepaskanya sampai rasa rindunya benar-benar terbayarkan.

"Minggu depan ada acara memorable night khusus untuk kelas 12. Itu acara yang Digo buat sendiri Rain. Rain dateng ya ke acaranya. Jadi guest star," ujar Diego.

"Bintang tamu? Kan itu acara khusus kelas 12 Digo. Kenapa harus Rain?"

"Digo tahu Rain jago banget nyanyi. Suara Rain tuh 11 12 lah sama Ariana Grande. Punya bakat jangan dipendem terus. Digo kangen denger suara merdu Rain. Mau yah," Pinta Diego seraya menunjukan senyumnya yang manis. Ah, Rain tidak bisa menolaknya jika sudah seperti ini.

TRIGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang