#12#

73 14 9
                                    

Hai hai 🤗

Happy reading💕

.
.
.

"Why are you?"

****

"See you again!" Seru seorang gadis pada pria yang sudah berjalan jauh darinya.

Mendengar teriakan gadis itu sang pria membalikkan badannya dan langsung berlari memeluk gadis itu.

"I am sorry, maaf aku benar-benar minta maaf." Ujar pria itu dengan lirih.

Gadis yang ada dipelukannya menggeleng pelan. "Nggak! Kamu nggak salah, kenapa kamu minta maaf? hiks.." balas gadis itu.

Pria itu melepaskan pelukkannya dan menghapus air mata yang mengalir di pipi gadis itu.

"Aku salah seharusnya aku ngomong ke kamu dari awal, mungkin semua ini nggak akan terjadi, dan aku pasti nggak akan ninggalin kamu seperti ini."

"Dengar, semua yang terjadi pada kita hari ini ataupun hari esok mungkin semuanya memang sudah takdir dari cinta kita. Aku ikhlas jika kamu harus pergi ninggalin aku karena aku percaya jika memang kita berjodoh pasti kita akan bertemu lagi bagaimana pun caranya." Ujar gadis itu tersenyum tulus menatap pria dihadapannya.

Pria itu menganggukkan kepalanya membalas senyuman gadis dihadapannya.
"I love you forever and i will miss you so much."

"Aku juga sangat mencintaimu dan juga akan selalu merindukanmu." Balas gadis itu. Pria itu memeluk gadis itu sekali lagi sebelum benar-benar pergi.

"Aku pergi dan jaga dirimu selalu."
Kemudian pria itu membalikkan badannya dengan berat hati dan  menjauh meninggalkan gadis itu.

"Good bye mungkin ini emang akhir dari kisah kita." Ujar gadis itu lirih lalu tangisnya kembali pecah badannya luruh begitu saja ke lantai. Air mata mengalir deras di pipinya. Orang yang sangat dicintainya telah pergi meninggalkannya.

'Ku menangis melepaskan
Kepergian dirimu dari sisi hidupku🎶

'Harus selalu kau tahu
Akulah hati yang telah kau sakiti 🎶

Selesai..

"HUAAAAA... sedih amat sih." Ujar Vino mengusap air matanya yang menetes.

"Ngapain sih lo berisik amat." Ujar Sila berjalan mendekati Vino.

"Lo nangis!?" Kaget Sila melihat Vino menitikkan air matanya.

Sila baru saja datang dari kamarnya. Karena gabut ia pun turun ke bawah untuk menonton tv. Tapi ternyata sudag ada Vino yang juga sedang menonton. Sila pun menghampiri cowok itu dan duduk di kursi sebelahnya.

Vino segera memeluk Sila erat. "Gue sedih Sil. Dia.. dia pergi Sil. Gue nggak suka sad ending.. huaaaa." Kata Vino pilu.

"Isshh, lo apa apaan sih! Lepas nggak!?" Ucap Sila kesal berusaha melepaskan pelukan Vino.

Vino menggelengkan kepalanya kencang. "Nggak! Lo harus peluk gue."

"Oke." Kata Sila santai. Lalu..

Bugh

Bugh

Sila memukul kepala Vino dengan membabi buta.

"Aw, aw.. aduh. Aduh, ampun mak lampir." Ringis Vino dan langsung melepaskan pelukannya dari Sila lalu mengusap kepalanya yang perih bercampur panas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AIRA (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang