01. Prologue

4.2K 356 18
                                    

Tower of God milik SIU

Ini hanyalah cerita yang dibuat untuk kesenangan semata, ini pertama kalinya aku menulis di fandom ini. Mohon bantuan dan kerja samanya, minna~ :)

A Baam x Khun Fanfiction

Yang tidak suka BL/Yaoi/Sho-ai silakan tekan tombol back.

🍀🍀🍀

Kelopak mata terbuka menunjukan warna emas cerah yang berkelip terkena cahaya. Mengerjap pelan, remaja itu bangun dan memperhatikan lingkungan di sekelilingnya dengan takjub. Hamparan warna kuning menguasai indera penglihatannya, menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri. Ia kemudian menundukkan kepala sambil mengingat tujuannya.

Oh, benar. Ia baru saja lulus di lantai satu setelah bertemu dengan Yuri dan Evan.

Dia berhasil memanjat Menara. Pedang Black March di tangannya itu adalah bukti. Mencengkram gagang pedang dengan gugup. Remaja itu, Baam. Berdiri sambil kembali melihat sekelilingnya.

Tujuannya menaiki menara tentunya untuk bertemu dengan Rachel. Ia ingin bertanya mengapa ia pergi atau setidaknya bertanya apa hal yanglebih penting bagi gadis itu untuk membuatnya pergi.

Berjalan-jalan di jajaran rumput kuning. Ia akhirnya menemukan peserta lain dengan tubuh yang sangat besar. Mengacungkan pedangnya dengan waspada. Baam menatap lekat peserta itu sampai terdengar suara kekehan di seberangnya.

Peserta lain itu memiliki rambut biru muda dengan manik biru tua. Tangan rampingnya membawa sebuah koper cokelat. Ia terlihat menyeringai dengan pandangan acuh. Saat Baam mendengar jika peserta bertubuh besar itu sama sekali tidak berbahaya. Ia menghela napas lega. Untung saja dia tidak menyerangnya.

Baam berniat untuk berterima kasih sampai tanah yang diinjaknya bergetar ketika peserta lain (lagi) yang menyerupai uh apa itu? Berteriak lantang dan menyerukan tantangan padanya. Baam tentu saja linglung, dia pun menjadi waspada dan segera kembali mencengkram pedangnya.

Namun, sebelum peserta baru itu melangkah lebih jauh. Lengannya sudah dikait duluan oleh remaja biru yang menyuruhnya untuk berlari. Tidak punya pilihan lagi, Baam ikut berlari sampai keduanya bersembunyi di balik batu besar.

Remaja biru memperkenalkan dirinya sebagai Khun Aguero Agnis. Dia juga menanyakan perihal pedang Balck March dan menawari dirinya untuk menjadi teman. Teman untuk menaiki menara bersama.

Baam menatap Khun yang masih mempertahankan seringaiannya. Ia berkedip lalu ikut tersenyum lembut. Untuk pertama kalinya dia mendapatkan seorang teman. Ia sangat senang sehingga keduanya berbincang sejenak. Sebenarnya Khun yang terus berceloteh soal peserta yang melakukan pembunuhan dengan mudah padahal hal itu belum tentu benar, sementara Baam yang senang hati mendengarkan dengan sesekali tertawa canggung.

Sampai beberapa menit kemudian administrator mengumumkan pengumuman lain untuk membentuk satu tim menjadi 3 orang untuk menjalani tes berikutnya. Karena peserta yang mengejar mereka datang kepada mereka lagi—dan menyebut namanya Rak—meski Khun memanggilnya Buaya.

Mereka diteleportasi ke sebuah ruangan, seorang pria pirang yang menyebut dirinya Le Roro. Menggunakan dinding Shinsu hingga semua orang terlempar di luar dinding Shinsu. Kecuali Baam yang mengangkat tangannya dengan gugup karena tidak ikut terlempar.

Khun dan Rak dengan mudah melewati dinding dan mereka pun kembali berkumpul untuk melanjutkan tes berikutnya. Sampai pada saat mereka memainkan tes bonus. Karena ia terlalu memikirkan Rachel, ia tidak sadarkan diri beberapa hari. Untungnya ia memiliki kelas terakhir sehingga dirinya tidak didiskualifikasi.

Time ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang