06. Hell Train (02)

1.6K 286 16
                                    

Seperti yang Rachel rencanakan, para peserta lomba dengan semangat bertarung tanpa tahu bahwa mereka sedang dibodohi.

Hell Train sudah berhenti di stasiun, wanita pirang itu juga sudah pergi ke arah tangga untuk naik kereta. Baam, memperhatikan tim Rachel yang masih sama seperti dulu. Terutama pada Yura, gadis biru itu sangat menyedihkan. Dia dengan bodohnya ditipu oleh wanita laknat macam Rachel.

Menjelaskan pada Yura pun percuma, matanya sudah buta. Mengingatkannya pada dirinya yang dulu. Uh, entah kenapa Baam merasa ingin menghajar diri lamanya karena telah melakukan hal bodoh nan memalukan seperti mengejar Rachel. Ew, mengingatnya saja sudah ingin membuatnya muntah.

Baam mengambil tangga paling ujung yang terjauh dari pintu stasiun. Dia melihat tim Rachel yang juga tengah berlarian dari arah tangga dan hendak naik ke kereta. Hatinya menghitung angka. Pada hitungan 10, Baam melihat Khun dan yang lainnya sampai dengan terengah.

Melihat teman-temannya dari jauh, Baam tidak bisa mengetahui apa yang dirasakannya. Selain rasa lega dan sakit berkepanjangan akibat pengalaman buruk. Wajahnya sama sekali tidak menunjukan ekspresi apapun. Tetap datar tak tersentuh.

Sejak kapan emosinya jadi dingin seperti ini?

Memperhatikan pertarungan mereka dalam diam. Baam mendecih, dia tidak tahan melihat temannya terluka sedikitpun. Menghela nafas panjang, Baam mengeluarkan tekanan shinsu yang besar. Membuat semua teman lamanya tersapu dengan kejam.

Sontak semua pandangan teralih pada Baam. Sang brunette tak berkata apapun dan berjalan masuk ke dalam kereta dengan dingin.

Melihatnya, Rachel menggertakkan giginya dan menyuruh semua temannya untuk masuk. Meninggalkan Khun dan yang lainnya yang terjebak di stasiun.

Baam berjalan lunglai ke lantai tersembunyi yang selalu dia hampiri dikala gundah. Ia sengaja membuat Khun dan yang lainnya gagal masuk kereta. Bukannya dia ingin melakukan hal itu, dirinya hanya berusaha menjaga masa depan tetap pada tempatnya. Sehingga ia lebih mudah menjaga nyawa mereka kelak.

🍀🍀🍀

Khun dan yang lainnya saat ini tengah berkumpul dengan kelelahan. Mereka gagal memasuki kereta, sepertinya dia harus melanjutkan rencana B di mana dia pergi ke stasiun pemberhentian lain.

"Apa-apaan dengan Shinsu itu?!" Androssi menepuk pakaiannya yang penuh debu karena tak sanggup menahan sapuan shinsu yang dashyat.

"Yah, kau benar." Shibisu duduk di atas tanah sambil menyilangkan kakinya. Dia merenung berusaha mengingat penampilan sosok misterius dengan Shinsu luar biasa itu. "Oh, aku ingat. Kalau tidak salah di FUG. Ada calon Slayer dengan topeng perak."

"Dia terkenal sangat kejam dan tanpa ampun. Sosoknya sangat misterius dan terkesan penyendiri. Kalau tidak salah namanya, uh... Apa itu?? Violet?"

"Jyu Viole Grace." Ralat Khun sambil memainkan smartphone-nya. Karena sosok Calon Slayer FUG berada di sekitar Rachel. Rencananya jadi berantakan, jika saja dia tahu bahwa gadis laknat itu akan ditemani sosok yang begitu kuat. Mungkin dia akan menjalankan trik lain.

Sudahlah, dia tadi telah mengirim Wangnan dan Yihwa ke dalam kereta. Jadi pengejaran mereka nanti tidak akan begitu sia-sia.

Kebiasaan buruk Khun itu adalah hal yang membuatnya penasaran. Jika saja dia belum mencapai hasil yang diinginkan, dia akan terus mencarinya dengan segala cara.

Contohnya adalah keberadaan Calon Slayer FUG itu. Dari data yang dia peroleh, Viole tipe penyendiri yang tak suka memiliki tim dengan orang lain. Selama mengikuti tes saja dia selalu mengganti anggota timnya dengan bebas.

Time ReverseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang