Baam terdiam menatap sosok kecilnya yang tengah berdiri dengan pandangan polos. Pikirannya blank, di kehidupan sebelumnya dia tidak bertemu dengan sosoknya secepat ini. Apa yang terjadi?!
Seperti Baam yang terkejut dengan data miliknya, semua orang yang mengenalnya juga memasang ekspresi kaget.
"Baam!" Khun adalah yang pertama kali memanggil sambil menunjukan raut tak percaya.
Data Baam berkedip, memiringkan kepalanya lugu lalu melayang pergi ke arah pintu mengambang dan menutupnya.
"Tunggu!"
Perkataan Khun terpotong oleh suara mekanik yang menginstruksikan lantai rahasia. Tiba-tiba semuanya menjadi kacau dan terpisah.
🍀🍀🍀
Baam yang sudah sering masuk ke sini memilih jalan yang tepat. Dia bermaksud untuk langsung menantang data Zahard. Zahard muda sangat cocok untuk latih tanding.
Saat ini dia memerlukan lawan tanding yang mampu menguatkan keadaan fisiknya, mengingat jumlah shinsu yang dimilikinya saat ini sudah setara dengan 1 anggota keluarga agung.
Meskipun dia selalu melatih tubuhnya untuk bertarung, itu tetap saja lemah karena dirinya jarang menemukan lawan yang sepadan. Ditambah lagi Baam selalu menyembunyikan kekuatannya.
Sesampainya di lokasi, dia melihat data Zahard yang tengah duduk menyendiri. Tanpa membuang waktu, Baam terbang dan langsung menyerangnya.
Lemparan shinsu, pertukaran tendangan dan pukulan terjadi begitu cepat dan menuai suasana sepi menjadi bergemuruh oleh tiap serangan. Keduanya bertarung dengan serius, mengakibatkan kerusakan parah di lingkungan sekitarnya.
🍀🍀🍀
Khun yang terlempar ke sebuah tempat membuka matanya dengan ragu, dia duduk di atas tanah dan melihat sekelilingnya. Di sebelah timur dia bisa mendengar ledakan shinsu yang luar biasa.
"Apakah di sana ada monster yang sedang bertarung?" Gumamnya penasaran, ini kali pertama dia merasakan kekuatan shinsu yang hampir sama dengan yang dimiliki ayahnya. Siapa itu?
Dia datang ke sini semata-mata untuk mencari si jalang kuning. Tapi dia tidak menyangka bahwa ia bisa melihat data Baam kecil meskipun itu singkat.
Yah, data Baam yang kini tengah berdiri di depannya dengan senyuman manis.
"..."
"Baam?!" Khun langsung berdiri, ia berlari untuk menyentuh data Baam. Sayang, data Baam menghindar dan malah berlari ke arah timur. "Hei! Di sana berbahaya!"
Pemuda biru itu pun ikut berlari, meski Baam hanyalah data. Dia tak bisa menahan rasa senang, hangat dan nyaman ketika dia menatap manik emas yang memandangnya polos. Senyuman manisnya seolah mengubah kesan hampa yang dideritanya selama bertahun-tahun.
Meski dia tahu bahwa itu hanyalah sebuah data yang tak akan pernah bisa bertahan lama. Khun ingin menggapainya, menjeratnya walau hanya sesaat.
Data Baam berhenti berlari, dia dengan senang hati duduk di belakang semak-semak. Sosok kecil itu menoleh, sambil tersenyum riang, ia menaruh telunjuknya di depan bibir. Menandakan Khun untuk tidak bersuara.
BOOM!
Suara ledakan dahsyat terdengar di sampingnya. Khun reflek menoleh dan mendapati dua sosok yang tengah bertarung dengan sengit. Mata birunya melebar saat mengenal salah satu dari dua orang yang saling melempar shinsu.
Rambut panjang yang tertiup angin, topeng perak dengan seragam hitam. Itu Viole. Kenapa dia disini? Lalu, dia saat ini sedang bertarung dengan pria pirang yang mirip Wangnan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Reverse
Fanfiction[BL] Baam x Khun Fanfiction Baam mendapati dirinya kembali ke waktu ia jatuh di dorong oleh Rachel dan menjadi anggota baru FUG. Ia mencoba mengubah takdir agar teman-temannya tidak ada yang mati... Sampai ke-137 kali dia kembali ke masa lalu, Baam...