Diam. Sejak semalam, Minho memilih untuk diam. Disibukkan dengan pikirannya sendiri yang berlarian kemana-mana. Bahkan lagu yang memenuhi telinganya tidak sanggup meredam suara di kepalanya.
Ingin tidur, tapi Minho sudah tidur terlalu lama semalam. Dia bangun siang hari ini dan tidak merasakan lelah sama sekali karena memang tidak melakukan apa-apa sedari tadi.
Chan? Entahlah. Saat Minho bangun, bocah itu sudah menghilang. Mungkin bertemu temannya atau apa, Minho tidak mau tau.
Lelah dengan pikirannya yang tidak bisa berhenti sedari tadi, Minho memutuskan untuk keluar. Sepertinya udara segar bisa membawa pergi isi kepalanya.
×××
"Halo! Boleh aku ikut duduk di sini?"
Minho menoleh sekilas demi mendapati seorang wanita dengan baju santainya. Dia tersenyum, mencoba ramah, dan mengangguk, memberikan jawaban untuk pertanyaan wanita itu barusan.
Wanita itu mendudukan diri di hadapan Minho lalu mengulurkan tangannya, "Aku Joy. Kamu bisa panggil pake 'Kak', kayaknya aku lebih tua dari kamu."
Minho terkekeh lalu menerima uluran tangan Joy, "Ino. Salam kenal, Kak."
"Salam kenal juga, Ino!" Joy tersenyum ceria, membuat Minho ikut tersenyum. "Omong-omong, aku nonton kalian pas game kemarin."
"Game?" bingung Minho dengan kening mengerut.
"Iya. Game yang dari pihak hotel. Too hot? Yang ciuman itu, loh!"
Minho membulatkan mulutnya saat berhasil mengingat. "Game itu."
"Iya! Kamu sama Chan manis banget, deh. Beneran. Apalagi pas kalian nahan-nahan biar ngga nyentuh-nyentuh itu, yang kalian sampe remes tangan sendiri. Aku yang gemes nontonnya."
Minho bisa merasakan telingannya memanas saat mendengarnya. Dia tersenyum malu, tidak tau harus merespon bagaimana.
"Kamu sama Chan udah berapa lama?"
"Eh?"
"Pasangan baru pasti, ya? Masih anget banget gitu."
Minho hanya mampu terkekeh malu sambil menggaruk tengkuknya gugup.
"Serius, ya ampun, aku gemes banget sama kalian pas game itu. Bisa aja kalian, tuh, nahan sampe dua menit. Aku aja ga sanggup."
"Kak Joy ikut game juga?"
Joy mengangguk mantap, "Iya! Pas sampe kamar aku langsung diserang, duh."
Kini pipi Minho ikut memanas. Kak Joy ini kenapa santai sekali, sih?
"Rencana mau punya anak berapa, No?"
"Eh?" Minho kembali dibuat mengedip bingung.
"Duh, pasti mau pacaran dulu, ya?" tuduh Joy terkekeh di akhir kalimat, "Ga pa-pa. Aku juga rencana mau berduaan dulu."
Minho serius tidak tau harus membalas bagaimana, jadi dia hanya tersenyum malu.
"Tapi, yakin deh, kamu sama Chan kalo dipaduin lucu banget. Babynya pasti lucu juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ | Honeymoon¹ +banginho
Fanfiction[FINISHED] Demi mendapat diskon spesial, Chan dan Minho memulai sandiwara sebagai pasangan suami-istri yang hendak ber-bulan madu. Masalahnya, keduanya sama-sama laki-laki. Jadi, siapa yang harus bersandiwara menjadi perempuan? ──────────── ⚠️b×b! ⚠...