"Mantai, yuk."
"Panas-panas gini?"
Chan mengangguk dan dengan itu mereka berakhir di sebuah kedai makanan cepat saji di pinggiran pantai.
Minho menyipitkan matanya saat melihat ke arah laut. Sinar matahari terlalu menusuk, dia tidak bisa melihat dengan jelas. "Gila, udah jam segini masih terik aja."
"Mau renang padahal."
Minho menoleh ke Chan yang sedang menyantap kentang goreng yang mereka pesan tadi. "Renang lah, sana." ujarnya sebelum mengambil sepotong kentang dan menyantapnya.
Chan menggeleng, "Ngga, ah. Males." dia mengelap jemarinya dengan tisu, "Lo mau pesen apa?"
"Hah?"
"Makan." Chan menunjuk wadah kentang goreng yang hampir kosong, "Ga kenyang makan ini doang."
Minho ber-oh ria sebelum menggeleng, "Gue abisin ini aja. Lagi diet."
"Diet? Ah, iya bener." Chan berpikir sejenak, "Kayak cewek aja diet-dietan."
"Pengen bikin otot gue."
Chan hanya mengangkat bahu sebelum menuju ke meja pemesanan. Sementara itu, Minho kembali menatap ke pantai yang teriknya sudah mulai berkurang.
Setelahnya, Chan kembali duduk di hadapan Minho dengan membawa dua potong hotdog. Dia menyantap salah satunya, sementara yang lainnya dia letakan di hadapan Minho. "Makan. Lo sarapan dikit doang tadi pagi. Nanti sakit, ga jadi jalan-jalan lagi."
Minho menatap Chan kesal. Kalau begini 'kan, dia jadi ikutan lapar. Akhirnya, Minho menghela nafas lalu mengambil dan menyantap hotdog yang Chan pesankan untuknya.
"Nah, gitu dong." Chan melirik sekilas ke luar jendela, "Udah ga gitu terik, nanti ke pantai, ya."
Minho mengangguk, masih asyik menyantap hotdognya. Chan terkekeh melihatnya, membuat Minho bingung.
"Kenapa lo?"
"Ga pa-pa. Lo lucu."
Minho tersenyum meremehkan, "Kapan gue ga lucu?"
Chan terkekeh lagi, "Iya-iya." dia menaruh hotdognya demi bisa menggunakan kedua tangannya untuk mencubit kedua pipi Minho, "Lucu banget istriku yang ini~"
"Chan?!" Minho memukul tangan Chan lalu mengusap pipinya, "Kotor, dong?!"
"Tinggal dicuci." Chan kembali menyantap hotdognya.
"Ih, rese."
Chan terkekeh lagi melihat wajah kesal Minho. Memang lucu sekali istrinya yang satu ini.
×××
Keduanya sedang berjalan sambil mengobrol santai di tepian pantai saat Chan tiba-tiba bertingkah aneh.
Chan berjongkok di depan Minho, disambut tatapan bingung yang lebih muda. Mengerti kalau Minho tidak paham, Chan menepuk punggungnya sendiri, "Sini naik. Gue gendong."
"Ngapain digendong? Kaki gue ga sakit."
"Ga pa-pa. Biar kayak naik pesawat."
Melihat Minho masih memasang tampang bingung, Chan segera mengambil pergelangan tangan bocah itu dan melingkarkannya ke lehernya. Dia lalu menumpu lengannya di sela kaki Minho dan mulai berdiri.
"Woy, Chan! Ngapain?"
Chan tidak fokus dengan Minho. Dia terlalu fokus dengan beban di punggungnya. "Lo ga berat banget, kok. Ga usah diet-dietan, lah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ | Honeymoon¹ +banginho
Fanfiction[FINISHED] Demi mendapat diskon spesial, Chan dan Minho memulai sandiwara sebagai pasangan suami-istri yang hendak ber-bulan madu. Masalahnya, keduanya sama-sama laki-laki. Jadi, siapa yang harus bersandiwara menjadi perempuan? ──────────── ⚠️b×b! ⚠...