~ Perhatiannya ~

8.7K 871 25
                                    

Guys, aku ganti judul yes!

Jadi dari kemarin sebelum update itu bingung mau dikasih judul apa, keburu pengen update jadinya asal dapet judul aja.

Dapetlah sincerity itu, dan karena malas juga bikin cover terus pakai cover yang disaranin sama wp jadilah yang kemarin itu.

Eh pas iseng cari-cari ternyata ada satu judul yang sama, covernya juga sama persis. Hehe yaudah karena gak sopan soalnya author yang itu yang duluan update, akhirnya aku ganti judul aja ya. ✌️✌️😁

************************
************************

Ralin

Semalam aku tidak tidur karena harus nerus jaga malam menggantikan salah satu dokter yang berhalangan hadir. Sepulang kerja Aku menepikan mobil di depan warung bubur yang gak jauh dari rumah sakit. Aku masih mencari-cari kursi kosong, pagi-pagi begini sudah pasti penuh sesak. Alhamdulillah rejekinya Pak Raden.

"Pagi Mbak dokter cantik!" Sapa pria tua yang sudah akrab denganku.

"Pagi Pak! Alhamdulillah penuh sampai saya gak dapat tempat duduk!"

"Wah Iya,, maaf ya mbak. Bungkus aja apa mbak? Bapak kasih gratis deh!"

"Haha, ya jangan pak!"

"Ralin!!"

Aku dan Pak Raden menoleh ke orang di ujung sana yang sedang memanggilku. Dia memberi isyarat agar aku duduk di mejanya, masih ada yang kosong. Karena memang sudah lapar dengan senang hati aku terima tawarannya.

"Mas Nazril kapan pulangnya?"

"Semalem, gue tidur di rumah sakit kok! Udah chat juga tapi gak lo bales!"

"masa iya? Sorry Mas, belum ngecek wa dari tadi malam!"

Obrolan kami terputus karena pesanan bubur ayamku datang. Pria di depanku ini sudah habis melahap dua mangkok bubur, memang ya pria itu makannya kuat banget.

Mas Nazril kelihatanya belum mandi, terlihat dari kemejanya yang sedikit lusuh dan rambutnya yang setengah basah dan tidak di sisir, tapi tidak sama sekali mengurangi kadar ketampanannya, aroma parfum maskulin darinya juga masih tercium dengan jelas.

Di tengah acara ngobrol kami ada seorang driver online yang berdiri di samping Mas Nazril. Driver itu sedang menunggu pesanan pelanggan, 7 porsi bubur ayam. Setelah kita selesai Mas Nazril membayar semua pesanan bubur, punya dia, punyaku dan punya driver tadi.

Aku memperhatikan setiap hal kecil yang dia lakukan, sederhana tapi sangat berkesan untuk orang lain. Driver online itu sangat berterimakasih pada kebaikan Mas Nazril. Orang ini benar-benar paket komplit ya. Ketika aku menyuarakan rasa penasaranku, jawabannya justru semakin membuat aku kagum pada setiap ketulusannya.

"Dulu gue pernah kerja sambilan jadi ojek online Lin, gue tau banget rasanya dapat setiap rupiah keuntungan."

Kami berpisah karena parkir mobilnya cukup berjauhan, setelah mengucapakan terimakasih aku segera bergegas ke mobilku. Aku mengemudikan mobilku melewati jalan biasanya namun terasa tidak biasa karena mobil Mas Nazril sepertinya mengikutiku. Setauku rumahnya berbeda arah dengan rumahku.

"Mau kemana Mas?"

"Nganterin lo sampai depan jalan masuk komplek!" Jawabnya di seberang. Aku memutuskan untuk menelponnya.

"Eh ngapain Mas? Gak usah, nanti repot putar balik!"

"Gak apa, masih pagi juga. Lo tadi kelihatan ngantuk banget Lin! Udah matiin telponnya lagi nyetir!"

5. (a)Gus Nazril Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang