Hari ini adalah hari Ahad, hari dimana para pelajar dan pekerja yang biasanya disibukkan dengan berbagai kegiatan bisa menikmati tidur di pagi hari dengan nyenyak, atau mungkin berjalan-jalan untuk menyenangkan fikiran yang tidak baik-baik saja.
Jam menunjukkan pukul 05.02 WIB. Sasa Khumairah, gadis dengan segala kesibukan yang sengaja diambilnya terlihat masih asyik memejamkan matanya. Sayangnya Alarm dari Jam beker di atas nakas tidak hentinya memberontak. Menuntutnya untuk membuka mata.
Sejak membaca sebuah buku referensi tentang kesehatan , Sasa memutuskan untuk sebisa mungkin meninggalkan kebiasaan tidur paginya di hari Ahad dengan berkegiatan.
Sasa langsung menyerput air putih yang sengaja ia taruh. Sudah menjadi kebiasaan untuknya ketika bangun dan selesai berdo'a maka hal pertama yang akan ia lakukan adalah meminum air putih.
Katanya, meminum air putih saat bangun tidur sangat baik untuk kesehatan. Berguna untuk mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh, menyegarkan fikiran ada juga yang bilang untuk mencegah penuaan dini.
Bagi Sasa, meminum air putih setiap bangun tidur untuk menyegarkannya kembali.
Ia segera bergegas menuju kamar mandi yang memang tersedia dalam kamarnya. Menggosok gigi, mencuci muka dan megambil air wudhu untuk melaksanakan shalat qobliyah subuh.
Setelah shalat qobliyah subuh, Sasa memutuskan untuk membaca al-qur'an. Memilih melanjutkan hafalannya pada juz 23. Mimpinya adalah menjadi penghafal Qur'an 30 Juz. Biar bisa menjadi aset untuk orang tuanya di kemudian hari.
Memiliki mimpi menikah dengan laki-laki shaleh membuatnya gigih untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Tidak lucu jika ia meminta didampingi dengan laki-laki saleh sedangkan ia masih jauh dari kata itu.
Kemudian melaksanakan shalat selepas azan subuh berkumandang. Sebisa mungkin ia mendirikan kewajibannya dengan khusyu'melawan kantuk yang jujur saja begitu berat
Akhirnya, Sasa memutuskan untuk membersihkan tempat tidur dan kamarnya. Karena pantang baginya menaiki kembali kasur ketika sudah bersih. Prinsipnya ini, cukup berguna untuk melawan kantuk yang melandanya. Membereskan barang yang kurang rapi, mengganti sprei yang sudah dua minggu ini ia pakai, menyapu kamar dan mengepelnya di pagi buta.
Selesai membersihkan kamar, Sasa memilih untuk turun membawa sprei kotornya ketempat pakaian kotor dan melihat keadaan dapur yang pasti sudah diambil alih oleh Mbok Iyem. Asisten rumah tangga baru yang lolos uji dari neneknya yang tinggal di Makassar.
"Masak apa itu mbok? " Tanya sasa memperhatikan berbagai macam bumbu dapur diatas meja makan. Terlihat Mbok Iyem yang sedang memotong-motong sayuran dengan bersenandung kecil
"Udah Bangun Non Sa? " Tanya Mbok Iyem yang dibalas Sasa dengan Anggukan. Wanita paruh baya yang baru bekerja sejak seminggu yang lalu dirumahnya ini begitu baik dan asik. Kadang sasa dibuat tertawa sampai sakit perut karena lelucon yang dilontarkannya
"Ayah Bunda udah Bangun? " Tanya Sasa membuat Mbok Iyem tersenyum kearahnya.
"Udah dari tadi kok" Jawabnya.
"Ayah Bunda " Panggil Sasa saat keduanya mulai turun dari Tangg yang dibalas senyuman oleh mereka.
"Ngapain kamu? " Tanya Pak Ilman menatap putri satu-satunya ini.
"Liatin Mbok" Jawabnya membuat pak Ilman terkekeh
"Jam 8 ikut Bunda yah" Jelas Bundanya yang sedang sibuk menikmati pemandangan bunga-bunga yang ia tanam dihalaman rumahnya
"Kemana Bun? " Tanya Sasa perlahan mendekat kearah bundanya dan ikut menikmati pemandangan tanaman didepannya
"Ada Sosialisasi ke panti asuhan. Kamu ikut aja, kalo gak sibuk" Jelasnya dengan mata yang masih sibuk menikmati tanaman yang ia tanam dengan jarinya sendiri "Di sana banyak anak bayi kamu pasti suka" Lanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajadah Ikhlas
Non-FictionSebuah kisah yang menceritakan sebuah patah, dan kekuatan...