• d u a •

2.9K 300 21
                                    

Malam ini Seungmin merasa kedinginan, karena sedang turun salju, ditambah lagi dengan AC kamar Hyunjin yang membuat kakinya terasa membeku.

Karena sudah tidak tahan lagi dengan dinginnya Seungmin memberanikan diri untuk berdiri dan menghampiri Hyunjin

"Hyunjin, gue kedinginan" katanya sambil duduk disamping pemuda yang sedang menatapnya,

Hyunjin masih terdiam, entah kenapa dia mencerna perkataan pemuda dihadapannya dengan hal lain. Seungmin yang merasa tidak mendapat jawaban langsung kembali berdiri,

Tapi memang nada bicara Seungmin terdengar lebih menggemaskan, entah karena sudah malam atau memang Hyunjin yang tidak menyadarinya selama ini.

"Hyunjin?" ulang Seungmin saat merasa pemuda dihadapannya tidak menjawab.

"ah itu, lo ambil aja dilemari tempat lo ambil baju tadi"

Seungmin mengangguk, lalu keluar dari kamar itu menuju lemari kecil yang ada diruang tengah.

"Hwang gila, bisa bisanya lo--" Hyunjin melirik kebagian bawahnya, lalu memukul dahinya sendiri.

"lo kenapa?" tanya Seungmin yang baru saja masuk sambil membawa selimut ditangannya,
dia berjalan mendekati Hyunjin,

"eh, min tidur aja, gue gapapa kok, udah jam segini, nanti lo harus bangun pagi kan?"

"yakin? muka lo gak meyakinkan"

Hyunjin bisa gila kalau Seungmin terus menatapnya seperti ini,
"min, gapapa lo tidur aja"

"em yaudah"

Seungmin kembali kesofa, lalu menyelimuti dirinya dengan selimut yang baru saja dia dapat, dan pergi tidur.

.

Sudah pukul enam, yang artinya satu jam lagi Hyunjin dan Seungmin harus sudah berada di kantor, tapi Hyunjin masih nyaman dengan posisi tidurnya yang tidak berubah sejak semalam.

"enghh" Hyunjin sedikit tersadar saat merasa ada yang mengguncang tubuhnya,

"bangun Hyunjin! jangan malah desah!" Seungmin terus mencoba membangunkan Hyunjin, dia sudah selesai bersiap pergi ke kantor,
"Hwang bangun!"
karena sudah emosi Seungmin akhirnya menarik selimut Hyunjin.

Deg

Dengan cepat Seungmin menutup kembali selimut itu, wajahnya memanas, dia benar benar menyesal sudah membuka selimut itu dan melihat apa yang ada dibaliknya.

"tolol" Seungmin langsung pergi dari situ dan membiarkan Hyunjin yang masih belum bangun.
"toh juga gak ngaruh ke gue kalo dia telat" Seungmin langsung menyalakan ponselnya membuka aplikasi taksi online.

Setelah memberi sedikit catatan di meja makan, dia pergi.

.

"enghh, Seung--"
Hyunjin tiba tiba tersadar, dia bergegas membuka matanya dan melihat ke arah sofanya, dan tidak menemukan pemuda yang baru saja membangunkannya lewat mimpi,
"Seungmin? dimana?" Hyunjin membuka selimutnya dan terkejut saat melihat celananya yang sudah tidak karuan,

"Bangsat Hwang, jangan bilang lo ngelakuin 'itu' tanpa sadar selamalem" umpatnya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Ini salah satu alasan Hyunjin lebih suka tinggal sendiri, karena tiap malam dia sering melakukan hal hal aneh, yang kadang dia sendiri tidak tau. Contohnya, ya melepaskan nafsunya yang sudah dia tahan dari semalam tanpa dia sadari, pantas saja tidurnya jadi nyaman.

Hyunjin memang bukan tipe orang yang kuat menahan sesuatu, atau bahasa lainnya, lemah.

Satu hal lagi, dia masih bingung kenapa tidak mendengar suara Seungmin,

"Seungmin?" Hyunjin membenarkan celananya dan berjalan menyusuri apart mencari sosok pemuda manis yang semalam tidur disofanya.

Sampai di dapur dia melihat makanan dan segelas susu yang sudah tersusun dimeja makan.

"eh?"

Hyunjin mengambil kertas yang diselipkan dibawah piring,

'bodoh! lo pasti semaleman nonton bokep mangkannya susah bangun, gue berangkat kerja duluan, jangan lupa makan, dan jangan lupa mandi, gue gamau deket deket orang yang bau peju'

"bangsat" umpat Hyunjin sambil sedikit tertawa,
"Hwang, gue yakin lo normal, gamungkin lo jadi belok gara gara lihat dada Seungmin, yang tepos itu, lagian Seungmin bukan tipe tipe bottom lemah lembut, kaya Felix"

Hyunjin berani bersumpah, dia masih suka melihat wanita dengan dada besar, dari pada dada rata lelaki. Dan jelasnya lagi, Hyunjin bukan gay.

Setelah beberapa menit memikirkan hal yang tidak penting itu, dia bergegas mandi dan bersiap pergi ke kantor.

Saat sedang berkaca, dia tidak sengaja melihat paperbag kecil di bawah sofa yang tidak jauh dari posisi kaca itu berdiri.

TBC

Debolezza • HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang