• s e b e l a s •

2.3K 214 15
                                    

"Seungmin nikah bulan depan"

Hyunjin terdiam, tubuhnya seakan membeku, mulutnya juga tidak mau digerakkan, tapi dia berharap yang barusan dia dengar itu tidak nyata.

Felix mengangguk, dia mengalihkan pandangan dari pemuda yang keliatannya masih tidak bisa percaya dengan apa yang dia katakan.

"dia dijodohin, dan dia ga bisa nolak, gue rasa kak Hyunjin harus tau ini sebelum kalian terlalu jauh"

Hyunjin menggeleng dengan cepat, "enggak lix, gue gapercaya!"

TAP

mata pemuda itu mengarah ke kertas undangan yang Felix letakkan diatas meja,

"itu undangannya, dan--"

"Hwang-- Yeji?!" Hyunjin mengambil undangan itu, matanya masih membaca ulang tulisan diundangan itu, dan berharap Yeji yang dimaksud, bukan Yeji yang dia kenal. Kalau memang iya, betapa jahatnya takdir pada Hyunjin.

"kakak kenal Yeji?"

Hyunjin mengangguk, "dia sepupu gue, kemaren dia ngasih undangan ke gue, tapi gue belum buka undangan dari amplopnya..." dia terdiam lalu tersenyum hambar.

.
.
.
.

Seungmin berkali kali membunyikan bel rumah Hyunjin, dia juga berkali kali menelpon pemuda itu, tapi tetap tidak ada balasan.

Tidak biasanya Hyunjin begini.

"dia pergi? tapi kemana malem malem gini?" Seungmin meletakkan paperbag berisi makanan disampingnya lalu mencoba mengirim pesan ke Hyunjin yang masih belum menjawab telponnya.

GREP

"Hyunjin?" Seungmin melirik orang yang tiba tiba memeluknya dari belakang dan menumpukan kepala dipundaknya, "lo darimana?"

"jangan pake kemeja putih kalo diluar, gue gamau orang lain ngeliatin lo, dan kancingin semuanya, jangan disisain, gue gamau ada yang liat selain gue"

"emh", Seungmin sedikit kegelian karena Hyunjin mengatakan itu tepat disamping telingannya,
"jin? lo mabuk?" Seungmin berbalik lalu menggeleng setelah melihat wajah Hyunjin yang memerah, "ish, cepetan bukain"

Hyunjin membuka pintu apartnya dengan matanya yang setengah sadar.

Setelah masuk Seungmin langsung menarik Hyunjin masuk ke kamar,
"mandi terus ganti baju lo, gue bawain lo makan"

"Seungmin, jangan tinggalin gue" Hyunjin menahan tangan Seungmin yang hendak melangkah keluar

"jangan deket deket gue sebelum lo bersih bersih ya Hwang, mandi dulu, gue tunggu diruang tengah"

SRET

Seungmin terkejut saat Hyunjin menarik tubuhnya dengan kuat, dan langsung memeluknya.

"Seung-- jangan pergi"

"Hwang? lo kenapa?" Seungmin kebingungan dengan sikap Hyunjin yang tiba tiba aneh,

"lo minum berapa botol sih?"

Hyunjin menggeleng, dia sama sekali tidak mabuk, wajahnya merah karena dia menangis berjam jam, masih belum percaya dengan takdir jahat yang harus dia terima. Padahal Seungmin adalah yang yang penting dalam hidup seorang Hwang Hyunjin.

Mereka belum satu bulan berpacaran dan Hyunjin harus merelakan Seungmin menjadi milik orang? itu sangat menyakitkan untuknya, apa lagi orang yang ada menikah dengan kekasihnya adalah Yeji, sepupunya sendiri.

"Hwang?"

Hyunjin masih diam, masih mengatur emosinya sendiri, membiarkan Seungmin terus menatapnya dengan penasaran.

Debolezza • HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang