• s e m b i l a n •

2.4K 225 14
                                    

"argghhh!"

Hyunjin makin liar, menjamah tiap bagian tubuh Seungmin, dan menciumi setiap inci tubuh mulus milik si manisnya.

Sementara Seungmin, dia merasa sesuatu yang mengeras dibawah sana terus bergesekan dengan milik Hyunjin.

"terus desah Seungmin--ah, suara lo! gue suka!"

Seungmin tidak tahan lagi, Hyunjin terus memancingnya, kepalanya makin pening saat Hyunjin membisikkan sesuatu dengan suara beratnya ditelinga Seungmin.

Membuat miliknya makin mengeras dan tentu saja itu menyiksanya,

"ahh-- Hwang-- more!"

Persetan dengan apapun itu, Seungmin sudah tidak tahan Hyunjin memilin dan menghisap nipplenya, dan itu adalah titik sensitif pemuda ini.

Hyunjin pura pura tidak mendengar, dia malah makin turun ke perut Seungmin, membuka kemeja yang Seungmin kenakan lalu membuangnya asal.

Hyunjin pura pura tidak mendengar, dia malah makin turun ke perut Seungmin, membuka kemeja yang Seungmin kenakan lalu membuangnya asal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"enghh-- shit!-- Hwan--engghhhh!"

Seungmin mulai kesal karena merasa sedang dipermainkan pemuda dibawahnya.

Hyunjin menyeringgai, ternyata ada gunanya dia menunda pekerjaannya untuk mempelajari semua ini, Seungmin yang awalnya menolak, malah memohon lebih pada Hyunjin.

"emphh" Hyunjin kembali menindih dan mencium bibir manis Seungmin,

"mpphh--shh--"

Hyunjin melepas ciumannya memberi ruang untuk si manisnya bernafas,
"eungghh-- gue harus berhenti sekarang"
Hyunjin melepas Seungmin karena merasa tidak tahan dengan miliknya yang sudah mengeras, dia tidak mungkin menggunakan Seungmin untuk melampiaskan yang ini.

Dia masih sadar kalau Seungmin belum mau melakukan lebih dari ini. Kalau Seungmin marah itu bahaya untuk dirinya.

"hm gue harus selesaiin ini dikamar mandi"

TAP

"ahkk!"

Hyunjin terkejut saat Seungmin menyentuh miliknya dengan tangan dan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"Seungmin, sorry, gue bercanda jangan potong titit gue please, gue cuma baca ini di internet" Hyunjin memohon sambil menutup matanya, tidak berani menatap mata Seungmin yang dia yakini sekarang sedang berniat membunuhnya.

"hahhhhmm--" Seungmin mendongak merasakan celananya yang makin menekan miliknya, "lo bercanda tapi gue sangenya beneran bangsat!"

Hyunjin menatap pemuda dihadapannya,
"jadi lo udah mau?" tanya pemuda itu dengan Semangat,

PLAK

.
.
.
.
.

Tok Tok Tok

Felix berdecak kesal, baru saja dia mendudukan dirinya disofa, tapi sudah ada saja yang mengganggu istirahatnya.

"sia-- mpphh"

lelaki yang baru saja dibukakan pintu itu langsung menarik Felix, menyudutkannya di dinding dan langsung mencium bibir merah muda itu dengan paksa.

"akhh" lelaki itu dengan kasar menggigit bibir bawah Felix sampai berdarah, tapi seakan tidak peduli dengan Felix yang kesakitan, dia malah mengulum lidahnya makin dalam dan kasar.

"kak--akhh--sakit!"

Felix tidak tau kenapa tiba tiba lelaki itu terlihat sangat marah, tangan Felix ditahan, dia tidak bisa melakukan apa apa, karena jelas kekuatannya kalah dengan lelaki bertubuh besar dihadapannya.

"kenapa kamu ga dateng ke kantor kakak siang ini?!"

'oh jadi dia marah karena ga ada pelampiasan nafsunya?'

Felix menunduk, tidak ada niat untuk menjawab pertanyaan itu, sudut bibirnya terangkat dan tangannya mengepal, menahan sesuatu untuk tidak jatuh dari matanya.

"JAWAB KAKAK!" kali ini nada bicara lelaki itu meninggi, dia mengangkat dagu pemuda yang ada dibatas pertahanannya, air mata mulai membasahi pipinya, tapi Changbin tidak peduli, dia terus menatapnya dengan tajam.

"kakak udah bilang, kamu jangan bikin kakak marah, kakak susah kendaliin emosi! kamu udah ga sayang sama kakak?" Changbin mengalihkan pandangannya, "oh atau kamu udah punya cowok lagi?"

Felix memejamkan matanya, dia ingin membalik semua perkataan lelaki itu dan melawan,

"kenapa kamu gak bisa ngertiin kakak?"

dia masih diam, air matanya tidak bisa berhenti jatuh di pipinya yang mulai memerah.

"kamu bilang kamu sayang sama kakak, kenapa kamu ga dateng, kenapa? kamu udah bosen sama kakak--"

PLAK

"Stop it! Seo Changbin! gue udah gak tahan sama semuanya, hubungan ini? semuanya tentang lo, emosi lo, kepuasan lo, semuanya itu tentang lo"

akhirnya semua yang dia tahan meledak dihadapan lelaki yang dia cintai itu.

Tapi bukan merasa bersalah, Changbin malah tertawa, "so? tanpa gue lo mau apa Han Felix? lo itu cuma jalang!"

"kalo gue jalang, harusnya lo bayar semua jasa gue selama ini, gue udah bikin lo puas kan beberapa bulan ini, gue gak pernah nolak kalo lo minta" Felix mengangkat sudut bibirnya, sedikit terkekeh geli melihat raut wajah Changbin yang tiba tiba berubah,
"gue kasih tau sesuatu, Han Jisung pacar atasan lo"

Changbin tersentak, matanya terlihat kebingungan, pasalnya dia memang memaksa Jisung untuk melakukan 'itu' dan tidak tau kalau pemuda itu sudah punya pasangan.

"gue yakin tuan Lee gabakal biarin tupainya disentuh sama sampah kaya lo, meskipun dia bukan CEO, tapi dia juga punya kuasa buat nyingkirin lo tuan Seo Changbin!"

TBC

okay dua part lagi.

Debolezza • HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang