• t u j u h •

2.4K 249 19
                                    

Seungmin berdiri didepan kaca sambil mengancingkan kemeja putihnya, sesekali melirik Hyunjin yang duduk tidak jauh dari situ.

"ngapain lo?" tanya Seungmin saat sadar pemuda dengan kemeja hitam itu terus memperhatikannya sejak tadi.

Yang ditanya malah menunjukkan senyum mengerikan untuk Seungmin,

"gue baru tau ternyata lo semesum ini"

Hyunjin berdiri lalu memeluk Seungmin dari belakang, "gue suka liat lo pake kemeja warna putih" bisiknya yang berhasil membuat Seungmin kegelian.

Mereka sama sama tertawa, rasanya aneh, pemuda yang sama sama mengaku straight tiba tiba menjadi pasangan dalam satu malam.

Tapi Seungmin masih tidak bisa menerima posisinya yang dibawah, jadi semalam mereka tidak melakukan apa apa selain berciuman, dan Hyunjin hanya membuat beberapa tanda di tubuh Seungmin. Iya beberapa, di leher, dada, perut dan tangan.

Seungmin sering memakai kemeja putih saat bekerja, tapi hari ini, dia merasa kemeja putih kurang baik untuk keselamatannya.

"dan sekarang gue bingung harus pake apa ke kantor" gerutunya sambil melihat tanda kemerahan yang Hyunjin buat, terlihat jelas di lehernya.

Hyunjin hanya terkekeh lalu mencium tengkuk pemuda dihadapannya dengan gemas, sudah lama dia ingin seperti ini dengan Seungmin, pemuda manis yang berhasil mengambil kewarasannya.

"kan nanti pake syal gak keliatan"

"tetep aja Hwang, dikantor kan pasti dilepas"

"lo sih, mancing gue"

"mancing apa?"

"semalem waktu desah lo lucu banget, jadi gue gemes" jawaban bodoh dari Hwang Hyunjin, yang membuat wajah Seungmin samar samar menjadi merah.

.

"lo naik duluan, gue mau ke Felix dulu"

Hyunjin mengangguk lalu masuk kedalam lift, dan Seungmin berjalan masuk ke ruangan Felix.

Felix sedang duduk disudut ruangan sambil memilah data data yang menumpuk dimejanya, bisa dilihat dari wajahnya kalau suasana hatinya sedang tidak baik.

Seungmin menghampiri pemuda itu,

"gimana?"

Felix menoleh, "Changbin? lo pasti tau sesuatu?"

"em" Seungmin mengangguk, "tapi gue mau denger dari lo, apa yang lo pikirin? kenapa dia bisa kaya gini?"

"gue pikir kak Hyunjin ngadu soal malem itu, tapi setelah gue pikir lagi, kak Hyunjin bukan orang kaya gitu, jadi gue pikir, ini karena dia udah bosen sama gue, dan nemuin--"

Seungmin menunggu lanjutan perkataan Felix tapi Felix malah diam dan menatap pemuda yang baru saja masuk keruangannya.

Changbin.

"ada apa kak?"

Changbin bertemu dengan tatapan sinis Seungmin yang berada didekat kekasihnya.

"jam makan siang diruangan kakak"
setelah mendapat anggukan dari Felix, pemuda dengan pakaian serba hitam itu keluar.

Seungmin berbalik menatap Felix, menunggu pemuda itu berbicara,
"gue ada dibelakang lo sama kak Hyunjin"

"lix?" Seungmin membulatkan matanya, terkejut dengan apa yang sahabatnya katakan barusan,
itu artinya dugaannya benar, bukan Felix yang bersama Changbin hari itu.

Pemuda bersurai pirang itu mulai mendongak, menahan air matanya agar tidak jatuh,
"gue denger dan gue nunggu siapa yang keluar dari ruangan itu, dan itu kakak gue sendiri" Felix tertawa, "lucu ya cerita gue"

"gue liat lo keluar dari ruangan Changbin, tapi gue ga yakin, karena jalan lo normal, bahkan lo lari, dari situ bisa gue simpulin Changbin ga main sama lo, dan--- Fuck?! Han Jisung?!" Seungmin menggeleng tidak percaya.

Felix langsung memeluk sahabatnya dan menangis, dia sudah tidak bisa menahan lagi, hatinya terlalu sakit.

"pikirin semua langkah yang mau lo ambil, okay?" Seungmin mengelus punggung pemuda itu dan menenangkannya.

.

Hyunjin terus menatap Seungmin yang sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Dia tidak bisa berhenti tersenyum saat melihat wajah Seungmin yang sedang kesal kalau ada sesuatu yang salah, menurutnya disaat seperti itu Seungmin jadi terlihat menggemaskan.

Seungmin yang menyadari langsung menoleh, "kenapa?"

pemuda yang ditanya hanya tersenyum,
"ish, kerja!"

"gue gabisa fokus"

"kenapa?"

"gimana bisa fokus kalo ada yang gemesin di samping gue-- akh" Seungmin langsung memukul lengan Hyunjin dengan map yang ada ditangannya, karena Jisung sepertinya mendengar apa yang Hyunjin katakan.

"cringe bangsat!"

"eh eh kok ngomongnya kasar"

"lo sih kalo ada yang denger gimana?!"

Hyunjin tersenyum, "kenapa? malu jadi bot--"

PLAK

"akh! iya iya ampun!"

TBC

BONUS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BONUS.


Dua pemuda itu mulai terbawa suasana, tangan Hyunjin mulai masuk ke baju Seungmin lalu mengelus perut ratanya, dan dengan Sengaja memilin nippel pemuda manis itu dengan gemas.

"akhh"

"Hwang stop it!" desah Seungmin tepat ditelinga sang dominan, "kenapa-- emphh! enghh--" rancunya saat Hyunjin mulai membuat kissmark di leher dan dada mulusnya.

Tiba tiba mereka berhenti saat Hyunjin berniat membuka celana Seungmin.

"em?" Seungmin menelan ludahnya, "sorry Hwang, gue--"

"it's okay" Hyunjin berhenti dan memeluk pemuda itu sambil mengelus rambut kecoklatannya.

Dan akhirnya mereka pergi tidur.

- next chap bakal ada dikit 🔞.

Debolezza • HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang