2. bekal

466 54 21
                                    

"Selamat pagi, kelas." Jeno menyapa saat sudah sampai di kelas. Dan seperti biasa keadaan kelasnya masih sepi.

"Surat lagi, ya?" tanyanya saat melihat surat yang sudah tergeletak diatas mejanya. Ia ambil surat itu kemudian duduk dibangkunya.

Jeno membulak-balikkan surat tersebut dengan rasa penasaran yang sangat tinggi. Masalahnya, seberapa pagi seseorang ini datang ke sekolah hanya untuk menaruh surat?

Sekolah saja masuk jam 07.00, Jeno berangkat dari rumah jam 06.00, sampai sekolah jam 06.20, itu pun mengendarai motor dengan kecepatan diatas rata-rata. Berharap menemukan siapa secret admirer-nya. Namun saat sampai di kelas, malah tidak menemukan siapa-siapa dan hanya tersisa suratnya saja.

Padahal, ia sengaja berangkat pagi-pagi untuk tau siapa yang selalu menaruh surat dimejanya.

"Baca aja lah. Salting pagi-pagi gapapa, kali," ujar Jeno lalu membuka kertas surat tersebut.

kamu tuh sadar gak sih kalau senyuman kamu manis banget? anjing, rasanya tuh pengen banget cubit pipi kamu! btw, selamat pagi, sudah sarapan? kalau belum, aku udah buatin bekal buat kamu! semoga kamu sukaaaa! oh iya, jangan lupa kalau aku suka kamu, ya!
— Ice Cream, Mermaid!


Jeno selesai membaca surat itu pun senyam-senyum, merasa salah tingkah. Dimasukkan suratnya itu kedalam kantung seragamnya.

"Sial, senyuman gua dipuji. Jadi malu," gumam Jeno terkekeh geli sembari mengusap tengkuknya canggung.

"Oh iya, katanya dia bikinin gua bekel." Jeno pun langsung mengecek kolong meja nya, dan benar saja. Terdapat tempat makan, tupperware. Perlu digaris bawahi, tupperware.

"Rejeki anak baik. Dapet bekel ama tupperware, wahahaha!" seru Jeno puas sendiri.

"Pagii! Princess datang, semuanyaa!" salam seorang siswi yang baru saja datang membuat Jeno mengalihkan perhatiannya kearah siswi tadi.

"Pagi. Lah, tumben lu dateng jam segini, Si," sahut Jeno kepada Siyeon, siswi yang baru saja datang.

Siyeon menampilkan deretan giginya lalu menghampiri  bangku Jeno. "Dirumah gua sendirian, tadi juga tumbenan bangun pagi. Jadi, ya udah deh, berangkat aja. Ngeri juga di rumah sendirian, hehehe," jelas Siyeon diakhiri dengan cengirannya.

Jeno pun mengangguk-angguk kepalanya, tak terlalu memedulikan keberadaan Siyeon. Ia kembali memperhatikan bekal yang di kasih oleh 'penggemar rahasia' -nya tersebut. Merasa diabaikan, Siyeon pun mengikuti arah pandang Jeno.

"Kenapa sih ngeliatin bekelnya gitu banget? Punya lo ini, kan?" tanya Siyeon terheran.

Jeno menaruh bekal tersebut lalu menggeleng, menjawab pertanyaan Siyeon tadi.

"Bukan punya lu?" Siyeon kembali bertanya.

"Bukan."

"Dih, bukan punya lu? Terus punya siapa?" Jeno terdiam karena tidak tahu jawabannya. Bekal ini kan pemberian seseorang untuknya?

Melihat Jeno terdiam sembari menatap bekal tersebut, Siyeon pun membelalakkan matanya. "HEH, NYOLONG YA LU?"

Ya kali aja seorang Jeno yang punya Bapak kayanya tujuh turunan ini nyolong makanan?

Jeno terkikik sendiri mendengar pikirannya berbicara seperti itu.

Siyeon yang melihatnya pun nambah terheran.

"OMAYGADD, SIAPA YANG NYOLONG?" teriak seseorang dari arah pintu kelas. Siyeon mengalihkan pandangannya dan terlihatlah Jaemin yang sudah menutup mulutnya secara dramatis.

SECRET ADMIRERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang