Asmaraloka 15

438 47 45
                                    

"Sumire, terima kasih."

Ucap Boruto, lalu memeluk Sumire dengan erat guna mengakhiri percakapan mereka. Boruto maupun Sumire merasa bersyukur satu sama lain untuk indahnya kebersamaan dan cinta mereka selama ini.

🌮🌮🌮 

-Jangan lupa vote,komen dan follow akunku ya.

-Yang ingin gabung ke grup receh Borusumi dan Mitsusara lovers bisa dm saya di inbox.😊


Boruto setengah berlari menuju Mitsuki yang sedang menunduk di dekat sungai. Usai kejadian yang menimpa Misaki, sebenarnya Boruto masih merasa tidak enak dan ia berusaha mendekatkan diri dengan sahabat bermata ularnya itu.

"Apa kau sedang bolos kerja?"

Pertanyaan Boruto tak kunjung dijawab sampai Boruto duduk disamping Mitsuki. Di hari yang menjelang sore, cuaca semakin terasa dingin ditambah dengan atmosfer yang terasa canggung diantara mereka.

"Mitsuki, kau baik-baik saja kan? Bagaimana keadaan Misaki?"

"Dia sudah lebih baik berkat bantuan orang tuaku."

Boruto merasa tambah canggung menyadari ada pertanyaan yang tak terjawab sedari tadi. Mitsuki tak pernah terlihat sediam dan semurung ini. Boruto teringat disaat mereka masih kecil, Mitsuki pasti akan mendengarkan setiap kata-katanya, tapi kali ini Boruto merasa tidak yakin kalau apa yang ingin ia sampaikan akan berkesan di hatinya.

"Maaf, bukannya mau menggurui. Tapi bukankah kau harus lebih memahami Sarada?"

"Sudah."

Udara semakin menusuk saja karena jawaban singkat nan dingin Mitsuki. Boruto mengerucutkan bibirnya sambil memalingkan muka. Bicara dengan Mitsuki yang sekarang memang jauh lebih sulit dari yang dibayangkan.

"Boruto, aku tidak bermaksud untuk menyalahkan Sarada. Aku hanya ingin dia menyadari tanggung jawabnya sebagai seorang ibu."

Boruto menatap Mitsuki kembali. Angin menyapa mereka berdua dalam kekakuan yang seolah tak kunjung hilang.

"Setelah apa yang terjadi pada anak-anakmu sebelumnya, Misaki pasti sudah menjadi alasan mengapa nalurimu sebagai seorang ayah semakin kuat."

"Dia satu-satunya anakku yang berhasil hidup sampai sekarang. Orang tuaku berusaha membuatnya untuk tetap hidup dan aku tidak mau kehilangan anakku lagi."

Boruto larut dalam kesedihan itu.Mengenai anak, Misaki sebenarnya bukanlah anak satu-satunya di keluarga Uchiha karena sebelumnya Sarada telah beberapa kali mengandung tapi tidak ada yang berhasil lahir dengan selamat. Mitsuki seolah merasakan trauma, meski Misaki berhasil hidup sampai di umurnya yang ke 6 tahun, tapi rasa khawatir kehilangan putranya selalu membayangi pikirannya. Boruto tidak bisa melihatnya sedih dan mencoba mengganti topik pembicaraan.

"Lalu bagaimana nalurimu sebagai suami? Aku harap kau dan Sarada segera berdamai. Ya, maksudku, aku juga bukan suami dan ayah yang sempurna tapi setidaknya segala masalah bisa dibicarakan baik-baik."

Ucap Boruto dengan nada gugup sambil mengibas-ngibaskan kedua tangannya, akhirnya suasana kaku di antara mereka mencair saat Mitsuki tersenyum melihat tingkah konyol sahabat kuningnya itu.

"Hei, jangan pandang aku seperti itu! Kau harus ingat bagaimana sulitnya membuat Sarada jatuh cinta padamu, dia itu kan.."

"Sesuatu yang harus diperjuangkan."

"A-ah.. Ya, benar!!"

Boruto tersenyum masam dengan keringat dingin. Dia salah mengatakan sesuatu yang harusnya tidak diucapkan.

Asmaraloka ( Next Generation of Boruto And Friends )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang