Cover is in progress
Temporary cover by ibis paint
Selamat datang di dunia Asmaraloka versi Boruto next generation.Story ini akan menghantarkan kalian pada anak-anak dari Boruto dan teman-temannya yang menyikapi bagaimana suka duka mereka memiliki o...
Maruto menghela napas bosan tapi tetap mendengarkan ayahnya. Maruto meneliti setiap nama yang disebut olehnya tapi tak menemukan nama Mitsuki.
🥩🥩🥩
-Jangan lupa vote,komen dan follow akunku ya. 🙂
-Yang ingin gabung ke grup receh Borusumi dan Mitsusara lovers bisa dm saya di inbox.😊
"Lalu bagaimana dengan Paman Mitsuki? Apa dia tidak pernah ikut main?"
"Ah, Mitsuki terlalu kuno! Dia tidak tertarik bermain apapun!"
"Keren!"
Boruto kembali bingung melihat Maruto yang berbinar-binar.
"Apa maksudmu?"
"Paman Mitsuki itu! Pantas saja dia menjadi yang yang terkuat di Konoha! Dia pasti menggunakan waktu luangnya untuk terus berlatih, tidak seperti ayah yang sering menggunakan waktumu untuk hal yang tak penting!"
"Apa katamu?!!!"
"Sudahlah, sepertinya sudah hampir sore. Aku pergi dulu ya, Ayah!!"
"Hei, kau mau kemana?!"
Maruto tak menjawab apapun karena dia langsung melompat begitu saja dari satu atap ke atap lainnya.
🍜🍜🍜
Keluarga Uchiha.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seperti biasanya, Mitsuki mengisi TTS di koran harian Konoha sedangkan Sarada sedang menghabiskan waktunya di kamar mandi.
"Papa, tadi Maruto berulang kali mencari Papa."
"Benarkah?"
Misaki mengangguk pada Papanya yang hanya fokus pada kotak-kotak kecil di koran.
"Memangnya Maruto bisa diajari? Paman Boruto saja tidak sanggup mengajarinya!"
"Entahlah, yang jelas se.."
Tap..
Tap..
Tap..
Ucapan Mitsuki terputus karena langkah kecil Maruto.
"Paman Mitsuki, ayo ajari aku!!!"
Seru Maruto dengan mata berbinar seperti biasa. Dengan terpaksa Mitsuki bangkit tempat duduknya dengan desahan napas yang berat.
Hmm..Ku kira dia tidak datang! Batin Mitsuki.
"Sudahlah Maruto, kau bisa belajar lain kali! Itu saja kalau kau sudah benar-benar mampu!"
"Diam kau Misaki! Akan ku tunjukkan padamu kalau aku ini cukup cerdas dan berbakat!"
Misaki menggidikkan bahunya lalu turun dari tempat duduknya saat Mitsuki menggandeng tangan Maruto.
