[ Chapter 4 ]

140 7 0
                                    

'ehm.. jam berapa ini..?' gumam Agra. Agra membuka mata dan mencoba mengingat apa yang terjadi. Agra pun mengingat kalau ia tadi hendak pergi ke dapur dan pingsan. Tapi seharusnya ia berada di lantai, bukan diatas sofa.

"Oh? Udah bangun? Mau makan gak?" Tanya seorang pria berkacamata mata.  Agra melihat badan pria itu berisi dan cukup tinggi.

"S-siapa..? k-kamu pasti orang jahat k-kan..?" Tanya Agra lemas. Dia tidak menghiraukan pertanyaan orang tersebut.

"Kamu tuh ya, dasar pelupa." Ucap pria itu sambil menyentil dahi Agra.

"Hm? Mas Axel? Kok bisa disini *uhuk* m-mas..? *uhuk*" tanya Agra kaget.

"Nanti saya jelasin, kamu makan dulu ya. Saya tadi buatin sup ayam" balas Axel sambil tersenyum manis.

Lalu Axel pun pergi ke dapur dan mengambilkan 2 porsi sup ayam. Lalu ia pergi lagi ke kamar dan menyuruh Agra untuk makan. Awalnya Agra tak mau, dengan alasan ia kenyang padahal sebenarnya ia malu. Tetapi Axel terus memintanya untuk makan walau sedikit. Akhirnya Agra pun menurut dan segera membuka mulutnya.

"mau disuapin?" tanya Axel sambil melihat Agra yang membuka mulutnya.

"L-loh, e-eum s-saya kira s-saya d-disuapin.. aduh.." jawab Agra malu. Lalu Agra pun menutup wajahnya yang memerah dan ia ditertawakan oleh Axel.

"haduh kamu kok lucu banget sih, haha! Sini deh, saya suapin" ucap Axel manis.

"U-udah, gak usah. S-saya makan sendiri aja." Jawab Agra yang masih malu.

"Kamu kok jadi baper sih? hahaha sini-sini saya suapin.." balas Axel lagi.
Akhirnya Agra pun membuka kembali mulutnya dan disuapi makanan oleh Axel. Agra mengunyah dengan perlahan, dan wajahnya masih saja merah.

"Jadi saya kesini gara-gara saya keingat sesuatu. Pas saya datang, pintunya masih belum kamu kunci, jadi saya masuk. Pas saya datang, eh kamunya pingsan. Yaudah saya tolongin." Jelas Axel datar.

Wajah Agra semakin merah, ia sangat malu atas semua kejadian yang menimpanya.

"M-maaf ngerepotin mas. Mas kalo c-capek pulang aja..saya bisa sendiri" ujar Agra

"Saya? Ninggalin kamu sendiri? Hm gabisa. Kamu sakit, saya harus bantu kamu." Balas Axel lagi.

"kenapa mas begitu peduli sama saya?" Pertanyaan Agra membuat Axel terdiam dan langsung menatapnya dalam.

"yakin kamu mau tau?" Agra pun terkejut mendengar Axel ini. Wajah Agra semakin merah padam, lalu ia mengangguk pelan.

"saya, ingin mengenal kamu lebih jauh. " Jawab Axel .

"hah?" tanya Agra.

"iya,, memangnya kamu berharap jawaban saya apa?" Goda Axel

"e-eh eum g-gak mas, ga apa-apa." Wajah Agra semakin merah dan merah. Mirip seperti tomat segar.

"Hahaha, kamu manis sekali. Saya senang melihat kamu. Baiklah, saya mau makan sebentar setelah itu kamu mandi ya?" Lalu Axel mencium kening Agra dan meninggalkan Agra.

'Aduh kalo begini terus, bisa-bisa aku yang gila!'

Beberapa menit kemudian Axel kembali ke kamar dan menggendong Agra untuk pergi ke kamar mandi.

"Saya bisa sendiri mas, gausah d-di bantuin." Jelas Agra

"Gak, jangan.. nanti kamu capek, kesian kamunya." Balas Axel .

Lalu Agra pun disuruh membuka bajunya, Agra tak mau tetapi akhirnya ia membukanya.

"Saya mau mandi sendiri, nanti saya panggil mas Axel." ucap Agra.

"Hmm, baiklah. Saya tunggu kamu diluar ya..," ujar Axel lalu mencium kening Agra.

Agra pun ditinggal sendiri di kamar mandi, Agra pun menyabuni badannya sendiri dan pergi ke bathtub. Ia duduk terdiam mengingat kejadian memalukan yang terjadi padanya.

'kenapa selalu saja hal sial terjadi kepadaku, dan mas Axel selalu bersedia menolong ku?' tanya ku dalam diam

"Memikirkan saya ya?" Tanya Axel tiba-tiba.

"E-EH! MAS AXEL!!" Teriak Agra kaget.

"kenapa? pasti habis mikirin saya kan..?? Hahaha" ledek Axel.

"eum, t-tidak." Balas Agra singkat

"iya iya, terserah kamu. Baiklah kamu nanti mau saya belikan apa? saya mau keluar sebentar." Tawar Axel.

"s-susu stroberi.." jawab Agra pelan.

"hm? kamu suka stroberi? wuah saya baru tau.." jawab Axel semangat.

"hhh cepatlah pergi!!" Teriak Agra kesal.

"iya sayang, iya.." balas Axel lalu pergi dan menghilang.

'Sayang?! Uwwoo!! Jantungku!! Damagenya ga ngotak!' teriak Agra dalam hati.

Agra sangat bahagia, sangat bahagia! Tapi ia kembali terdiam.

Mengapa aku begitu bahagia?

Hem, entahlah. Biar saja benih cinta tumbuh di antara kita.
.
.
H-HALO GES HUHU MAAF LAMA GA APDET!! ak ujian, dan itu susah bgt:( bahkan hari ini aj masih ujian:v so.. besok2 mungkin double update deh:( maaci loh, sayang kamoe 😄

Next Door (BL 18+/ Ended) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang