[ Chapter 10 ]

64 4 0
                                    

Sudah 3 Tahun lamanya Axel pergi dan menghilang tanpa kabar.

Tiba-tiba Zehan membuka grup chat yang sudah lama terbengkalai itu.

'hey kalian' -Axel

Zehan kaget bukan main dan segera menelfon teman-temannya yang lain.

"G-Gilang! Kamu udah buka grup chat ga?! I-itu si Axel ngechat!" Teriak Zehan

"Hah? Njir serius?!" Tanya Gilang tak percaya.

Lalu teman-teman yang lain pun juga membaca pesan dari Axel di grup. Seketika grup menjadi ramai setelah sekian lama.

'Acel! Lu darimana ajsi jingan?!' -Ekel

'Iya anjir ga nyangka!' -Gilang

'Bang Cel!!' -Ren

'apasih' -Zehan

'sabar, saya dijalan ke tempat Gilang. Ketemuan disana' -Axel

'Eh? Tempat ku gada orang cel! ACEL!!' -Gilang

'mampus, ndak di read aowkwk' -Zehan

'diem jingan, lagi panik gini gausah ngelucu dulu' -Ekel

'iya njir' -Gilang

'eh kalian ni gak berangkat?' -Ren

'deket rumah gue kok, sans aja kali ah' -Zehan

'ga nanya elu njir' -Gilang

'mampus wkwk' -Ekel

'hiyah dibully aowkwkwkw' -Ren

'saya dah nyampe' -Axel

'OTEWE GUE JINGAN' -Ekel

.
Axel menatap langit siang yang begitu cerah, lalu membayangkan sosok pria manis yang selalu hadir di mimpinya.

'Siapa dia? Kenapa dia selalu hadir di mimpiku?'

37 menit menunggu, akhirnya mereka lengkap.

"Yaudah, gausah banyak cincong elah, to the point aja" ujar Ekel membuka suara

"Saya habis dari Jepang," ucap Axel

"Eh? Kok bisa?!" Tanya Ren

"Dengerin aja dulu, Ren" balas Gilang

"Saya udah agak lupa sama disini, bahkan muka kalian aja udah lupa sebenarnya, tapi ya tiba-tiba keinget lagi." Jelas Axel

"Tapi, akhir-akhir ini saya mimpi tentang cowo. Manis banget orangnya, pendek pulak. Dia manggil-manggil nama saya,"

Semua yang mendengarnya pun terdiam. Ingin menangis, namun tetap ditahan.

"Kalian kenal?" Tanya Axel

"Lu serius ga ingat?" Tanya Ekel memastikan

"Saya serius, saya gak ingat" jawab Axel

Zehan pun menjawab "Iya, kita ke-"

"Gak kenal, bang" potong Gilang

"eh? serius?" Tanya Axel

"Iya bang, kagak kenal. Mungkin Abang pernah ketemu kali" lanjut Ren

Lalu Zehan ditarik ke belakang oleh Gilang

"maksud lu apa? kenapa lu gak ngasi tau dia?!" Tanya Zehan

"Diam bego, entar dia denger!" Ujar gilang

"Mending kita gausah kasitau dia sekarang, tunggu waktu yang tepat aja." Ucap Gilang.

Lalu mereka berdua kembali mendatangi Axel.

"Bang cel," panggil Ren

"Abang kok bisa ada di Jepang sih?" Tanya Ren

"saya tuh-"

Axel menceritakan semua yang terjadi, Hingga mimpi-mimpinya bertemu seorang pria. Axel selalu dihantui pria itu, pria itu selalu memintanya untuk kembali.

'andai Agra masih disini..,' pikir ketiga temannya.

"Jadi begitulah ceritanya." Ucap Axel mengakhiri ceritanya.

Semuanya terdiam, Ekel pun menarik tangan Gilang ke tempat lain dan berbicara 4 mata dengannya.

"Kita musti kasitau dia tentang Agra," Ucap Ekel

"Gak bisa, Agra pasti gak bakal mau." Balas gilang

"Lu gak mikirin perasaan Acel? Dia bisa mati penasaran kalo kita gak kasi tau!" Lanjut Zehan yang datang tiba-tiba.

"Hah Acel mana?" Tanya Ekel

"Sama Ren pesan eskrim" jawab Zehan cepat.

"Huft, kita gak boleh kasitau tentang Agra ke Acel." Ucap Gilang

"Agra udah nyari-nyari Acel selama bertahun-tahun, Lang! Agra pasti seneng kalo yang dia tunggu kembali lagi!" Kesal Zehan

"Gue tau, gue tau!" Ujar Gilang

"Mending kita kasitau dia, lebih baik sekarang atau tidak sama sekali." Ucap Ekel.

Ekel pun mendatangi Axel dan memintanya untuk berbicara.

"Cel," panggil Ekel

"Ya?"

" Cowok yang ada di mimpi lu itu, gue tau orangnya." Ucap Ekel

"Eh! Serius? Siapa dia?" Tanya Axel

"Dia, eum .."

Tiba-tiba Ponsel Ren berbunyi, terdapat sebuah nama yang terdengar familiar di mata Axel,

Agra Saputra.

.
.
.
H-hari ini lebih singkat sedikit ya:)

Next Door (BL 18+/ Ended) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang