[ Chapter 6 ]

86 4 0
                                    

Ketika hendak mencium Axel, tiba-tiba ponsel Agra berdering. Terpampang jelas nama 'buaya darat' disitu.

'hah ngeri juga ni bocah' pikir Axel.

'kok dia.., dasar brengsek.' kesal Agra

"Angkat dulu itu telfonnya 'gra, saya tungguin kok" ucap Axel.

Agra pun menjauh dan segera mengangkat telfon itu.

Dari kejauhan, Axel melihat Agra dengan kesalnya berbicara dengan seseorang di telfon.

Axel pun bermain dengan ponselnya, lalu melihat chat salah satu teman lamanya.

'hoi dasar jabingan, dimana lu?!'

Agra dengan kesal membalas chat temannya itu

'apasih jabingan jabingan. Gak sopan sama bos sendiri.' balas Agra.

lalu temannya membalas lagi dengan cepat

'gausah banyak cincong lu. Ntar malem lu disuruh datang ke tempat Gilang. Sekitar jam 7an gue jemput lu.'

'hah, ada acara apa ditempat Gilang?' Tanya Axel lagi

'Gatau, ada banyak orang disana. Kalo mau, ajak aja temen lu kek. Sapa gitu biar makin rame.'

Axel pun berpikir untuk mengajak Agra. Axel melihat Agra masih kesal dengan telfonnya.

'ok, nanti aku bawa temen.'

Lalu, Axel segera mematikan ponselnya ketika melihat Agra datang kearahnya.

"Kenapa 'gra? Serius banget kayaknya." Tanya Axel

"Haha, gak mas. Tadi tu temen aku, ngeselin emang orangnya mas." Jawab Agra cepat.

"benarkah? sengeselin apasih temen kamu itu?" Tanya Axel lagi sambil tersenyum

"Ah udah jangan dibahas lagi mas, saya kesel ma dia." Kesal Agra.

Axel pun mengusap kepala Agra dan mengajaknya untuk duduk-duduk di kasur.

"Kamu nanti malam sibuk gak?" Tanya Axel.

"Gak mas, kenapa ya?" Jawab Agra

"Temen saya buat acara, saya gak mau datang sendiri. Datang sama saya mau ya?" Tawar Axel sambil tersenyum

"Eh, kok saya yang diajak? Saya kan gak kenal, saya juga bukan siapa-siapa mas. Baru juga kenal kemarin." Balas Agra cepat

"oh gitu, kamu gak mau nemenin saya kesana? mau saya sendirian kesana? Terus dijambret orang, digigit hantu. Kamu mau?" Kesal Axel

"Pfffttt!" tawa Agra

"Mana ada hantu makan om-om! hahahaha" ledek Agra.

"Heh, saya masih muda. gak cocok dipanggil om-om" kesal Axel lagi

Lalu keduanya pun tertawa bersama.

Tiba-tiba chat masuk di ponsel Agra lagi. Kali ini bukan si buaya darat, tetapi nama kasar lainnya, kutu badak.

Axel menahan tawanya melihat nama itu. Melihat Agra sibuk lagi dengan ponselnya, mau tak mau Axel juga bermain ponsel.

Tiba-tiba ada chat masuk dari seorang teman lama yang sudah tak pernah didengar lagi kabarnya,

'Zehan. Hanazawa Zehan. Apa lagi maunya.' pikir Axel.

Axel pun membuka chat dari pria bernama Zehan itu.

'Halo Axel, bagaimana kabarmu?'

Axel pun membalas dengan cepat

'Haha, aku baik. Bagaimana kabarmu, Zehan?'

'Aku juga baik, lama tidak berjumpa. Apa malam ini kau akan ke tempat Gilang?' tanya Zehan

'Iya, aku kesana. Lama tidak bertemu dengan Gilang.' balas Axel cepat

'hem, baiklah. Sampai jumpa disana kalau begitu.'

Chat pun selesai. Lalu Axel menyadari Agra yang sudah tertidur di depannya.

'cepet banget tidurnya.' lalu Axel mencium pipi bulat Agra dan memindahkannya ke sampingnya.

Jam menunjukkan pukul 6:13 sore. Agra terbangun dan duduk terheran-heran dengan keadaannya saat ini.

"Mas Axel? Maaaaaaaaasss." Panggil Agra.

"Iya 'gra, kenapa? mau apa?"  Tiba-tiba Axel muncul di pintu.

"Ah, enggak. Kirain mas ilang, mas abis darimana?" Tanya Agra.

"Dari luar, beli bombon." Jawab Axel.

Seketika mata Agra langsung segar dan matanya berbinar-binar mendengar kata bombon.

"Ada tuh di luar, tapi nanti aja makannya. Kalo sekarang gak boleh."
Ucap Axel.

"Eh. Kok gitu?" balas Agra bingung.

"iyaaa, sabar dulu ya. Aku belinya gak banyak sih, cuman 3 kotak doang. Isinya juga 12 aja sih." Lanjut Axel.

"Oh, baiklah. Nanti saja kalau begitu!" Ucap Agra menurut

Mereka mengobrol sebentar di depan tv, sambil bertanya-tanya tentang kehidupan pribadi.

"Ok ok, siapa mau cerita duluan? kamu atau saya aja nih?" Tanya Axel.

"Saya aja!" Ujar Agra semangat.

"Baiklah baiklah, kau duluan." Balas Axel.

"Un! Namaku kan mas udah tau nih, Agra Saputra. Usiaku baru menginjak 19 tahun.

Aku anak ketiga dari 4 bersaudara! Kakakku 1 perempuan, dan laki-laki. Usianya beda jauh denganku. Sekitar.., eum 10 tahun? Kami keturunan jepang, hanya saja tidak menurun padaku.

Haha, itu saja! Aku tidak mau cerita lebih lanjut." Jelas Agra

"Eh, kenapa tidak dilanjutkan?" Tanya Axel.

"Beri aku permen, maka akan aku lanjutkan." Tawar Agra.

"Gak, gausah deh." Balas Axel

"Cih pelit, yaudah. Mas lagi yang cerita!"

"Iya-iya, Namaku Axel Wijaya. Usiaku 28 tahun. Aku adalah pemilik dari perusahaan blOmma yang berada di Jepang. Ayahku juga keturunan Jepang, Yuusami Harato." Cerita Axel.

"Lalu kenapa kau mengganti nama belakangmu? Bukankah itu terdengar bagus? Axel Yuusami." Tanya Agra

"nanti saja aku cerita. Baiklah, ayo bersiap-siap. Kita keluar sebentar lagi." Ajak Axel.

"Baiklah, t-tapi pakaianku.." keluh Agra

"Ada 3 baju saya pilih buat kamu, pilih aja sembarang."

Lalu Axel pergi mengganti baju, dan bersiap-siap.
.
.
.
E-ehem h-hey guys. Pa kabs..? m-maaf jarang apdet:)) aku perhatiin yaa, viewers mulai berkurang lagi:-\ hedeh ngeselin emang, tapi makasih buat yang masi baca walau, ya.. gitu lah:P aku double update sesuai janji di chapter sebelumnya:3

Next Door (BL 18+/ Ended) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang