Axel segera mencium bibir manis Agra, lalu mencium keningnya.
"M-mas, " panggil Agra malu-malu
"Apa sayaang?" Tanya Axel tersenyum.
Wajah Agra semakin memerah mendengar kata sayang yang diucapkan Axel.
"A-aku sayang mas.." ucap Agra pelan.
"Hmm, aku juga♥" balas Axel.
Keduanya melanjutkan ciuman yang sempat terhenti. Agra yang tak tahan, meminta Axel untuk segera masuk.
"Nanti, sabar dong sayang." Ucap Axel.
"S-sekarang ajaa" ucap Agra malu malu.
Axel yang melihat kelakuan Agra pun gemas dan menggigit dada rata Agra
"Adu! S-sakiiit" ucap Agra kesal
"Masa' sih?" Tanya Axel
"Iyaa, sakit bangeett" jawab Agra
Axel pun meminta maaf dan mencium pujaan hatinya.
"Masuk maas" ucap Agra memelas
"Iya deh, ini masuk" jawab Axel pasrah
"Eum-mmhh Ahh!"
'sempit banget, terakhir kali kita lakuin udah 3 tahun yang lalu.'
"Mas! Mas! Ahhh!" Desah Agra
Setiap desahan Agra membuat Axel semakin bersemangat. Axel menggoyangkan pinggulnya semakin cepat, membuat Agra tidak henti-hentinya mendesah
"Eummhh! Di.. disitu! Ahh"
Axel dengan cepat menghantam P-Spot Agra.
Tak terasa, kini mereka menjadi kekasih setelah kemarin Axel menyatakan perasaanya. Axel merasa begitu sempurna dengan kehadiran Agra dihidup nya. Axel berencana untuk pindah ke apartemen Agra agar lebih mudah untuk bertemu.
"Mas, jujur deh." Tanya Agra
"Apa sayang?"
"Sebenarnya, mas itu tinggal dimana sih?" Tanya Agra
"Lah, kan saya tinggalnya sama kamu sayang" jawab Axel manis
"Maaaas!" Ucap Agra malu
Axel yang gemas segera mencium kepala sang kekasih.
"hehe, gemesin banget sih" ucap Axel memeluk Agra.
"Ih, ngambek nih aku" kesal Agra
"eh jangan dong sayaang, sini sini aku kiss" ucap Axel lalu mencium kening Agra
"Udah yaa ngambeknya?" Tanya Axel
"Iya mas, udah kok" jawab Agra.
"Tapi mas, ada satu hal lagi," ucap Agra
"Apalagi sih sayangku ya tuhan" jawab Axel yang meminum air
"Uke sama Seme itu artinya apa mas?" Tanya Agra polos
Axel segera memuncratkan minuman yang ia minum tadi.
"Eh?! Mas gapapa?" Tanya Agra polos
"P-pertanyaan kamu tu loh 'gra. Vulgar banget!"
"Hah?" Tanya Agra bingung
Mereka pun segera mengistirahatkan badannya di sofa setelah membersihkan rumah.
"Mas jawab pertanyaan aku tadi siang" ucap Agra
"Eum iya iya"
"Jadi, Uke itu sebutan buat orang yang ditusuk 'gra" ucap Axel
"Terus, kalau seme itu sebaliknya. Yang nusuk" jelas Axel
"Hah? Ditusuk? Nusuk? Apasih?" Tanya Agra tak paham
"aduh, polos banget sih" ucap Axel
"Jadi gini sayang, contohnya aku sama kamu. Aku yang nusuk kamu." Ucap Axel berbisik
Seketika wajah Agra memerah mendengar perkataan Axel.
"Paham kan?" Tanya Axel
Agra mengangguk pelan.
"haha, udah gak apa-apa. Ayo makan." Ucap Axel
Agra hanya bisa tersenyum melihat kekasihnya ini.
Manis, tapi bodoh sekali!
- keesokan harinya~ -
Agra melihat Axel yang tidak ada di sampingnya. Agra berkeliling mencari-cari Axel di apartemen namun tidak ada.
Akhirnya Agra menelfon ponsel Axel, namun ternyata ponselnya berada di sisinya. Agra semakin bingung mencari-cari Axel.
Agra pun menyerah dan duduk di sofa, tiba-tiba datanglah Axel membawa barang-barangnya yang masih tersisa.
"Habis darimana mas?" Tanya Agra
"Oh, dari apartemen ku 'gra" ucap Axel kewalahan
"Oalah, dicariin daritadi."
"Eh? Maaf yaa, hapenya aku tinggal." Ucap Axel bersender di bahu Agra.
"Iya mas, btw ini barangnya masih ada ato udah semua?" Tanya Agra
"Masih ada 2 kardus lagi yaang, bantuin dong~" ucap Axel
"Iya deh, ayok aku ikut mas!" Ucap Agra bersemangat.
Ini pertama kalinya bagi Agra untuk pergi ke apartemen lama Axel. Agra begitu bersemangat, Axel pun berkata akan pergi duluan dan meminta Agra menyusul.
Namun ketika Agra keluar, ia terkejut dengan apa yang dilihatnya. Kaget dan juga kesal tentunya.
'Bangke, ternyata selama ini..
Kita tetanggaan toh.'
.
.
.
Stay tune di crita ak selanjutnya ya wkwk😂♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Door (BL 18+/ Ended)
Romance"loh, m-mas s-siapa yah?" Agra Saputra, mahasiswa jurusan DKV yang baru saja pindah ke apartemen diujung kota. Hidupnya semakin sulit dan kacau ketika bertemu dengan Axel Wijaya.