[ Chapter 8 ]

64 3 0
                                    

"Eh?"

Seketika es krim ditangan Agra jatuh ketika melihat Axel berdiri tidak jauh darinya.

"kok berhenti sih?" Tanya Zehan.

Lalu satu tamparan di daratkan di pipi putih Zehan.

Siapa lagi kalau bukan Agra? Axel sendiri terkejut melihat kejadian itu.

"A-agra.." panggil Zehan.

Lalu Agra pergi sambil menarik tangan Axel menuju mobil.

"K-kau kena-"

Agra langsung mencium bibir Axel. Axel meminta untuk berhenti, namun Agra sudah tak tahan lagi.

"A-agra, kau kenapa?" Tanya Axel sambil mengelus pipi lembut Agra.

"D-dia menciumku! Dia menciumku!" Ucap Agra dengan wajah menunduk.

Lalu Agra mengangkat kepalanya, dan menarik baju Axel.

"T-tidakkah kamu merasa *hiks* kesal? *hiks*"

"a-apakah *hiks* kau ingin membiarkan aku dijamah *hiks* orang lain? *hiks*"

Axel segera memeluk Agra. Agra menangis sekencang-kencangnya. Agra sangat kesal karena Axel hanya diam menonton dirinya dicium orang lain.

"K-kenapa kau *hiks* diam saja saat *hiks* aku dicium olehnya?!" Tanya Agra.

Pelukan Axel semakin erat. Lalu Axel mengangkat wajah Agra. Dan mulai angkat suara,

"Aku, sangat kesal sampai tidak bisa berkata apa-apa.

Aku, ingin sekali menarikmu, tetapi tubuhku tidak merespon.

Dan aku, aku paling tidak senang jika sesuatu yang milikku direbut oleh orang lain." Jelas Axel.

"Apakah kamu *hiks* tidak ingin menghapus j-jejaknya?" Tanya Agra.

Lalu Axel segera mendaratkan bibirnya di bibir Agra. Agra masih menangis, dan Agra merasa tenang ketika Axel menciumnya.

"sudah kuhapus." ucap Axel sambil tersenyum.

"hm, sekarang biarkan aku menandaimu." ucap Agra.

"He? EH!?" Agra duduk di pangkuan Axel. Lalu memberikan kissmark di leher dan pundak Axel.

"Kenapa? a-apakah kau tidak mau?" Tanya Agra panik

"Bukan,

aku sangat bahagia melihatmu sudah mau menerimaku!" Ucap Axel bahagia.

Lalu Axel dan Agra tertawa bersama di mobil, mereka pun kembali ke acara setelah beberapa menit di mobil.

Lagi-lagi Agra dipertemukan oleh Zehan.

" 'gra, s-saya minta ma-"

"udah saya maafin kok" potong Agra cepat,

"makasih 'gra" jawab Zehan sambil tersenyum pahit.

"Bang Acel? Habis darimana bang?" Tanya Gilang

"Oh, enggak.. tadi si Agra minta temenin ke mobil bentar" jawab Axel.

"astaga bang, kirain apaan. Yaudah, bang makan dulu!" Tawar Gilang

"Iya, bentar saya panggil Agra dulu." Ucap Axel.

" 'gra? 'gra kamu dimana?" Axel mencari-cari Agra yang tiba-tiba menghilang lagi.

Ternyata Agra bermain bersama Ren dan Ekel.

'serunya liat Ren ma Ekel akrab sama Agra :)'

Eh. Tunggu dulu.

'EKEL?! KOK BISA MAIN SAMA MEREKA?! I-ITU NAPA ADA API?!!'

Axel pun berlari dengan cepat dan menyelematkan Agra dari ekel.

"Michael! Kamu apain Agra?!" Tanya Axel panik.

"Eh? Lu kok nanya gue njr? Gue ga ngapa-ngapain elah" jawab Ekel kesal

"hah? mas Axel kenapa?" Tanya Agra

"Bang Cel, udah gausah lebay, kita cuman main kembang api kok bang!" Balas Ren

"eh? k-kembang api?" tanya Axel bingung.

"Iya bego" jawab Ekel

Axel melepaskan pelukannya, lalu pergi menjauh akibat malu

"Hehe, lanjut 'gra!" Ucap Ren

"I-iya, terus mas Axel tuh-"

Setelah selesai acara, mereka pun kembali ke rumah masing-masing.

Agra dan Axel pun kembali ke apartemen Agra.

"Mas, jujur deh. Kalo saya pulang, mas kok ngikut saya terus sih?" Tanya Agra

"Hah? Maksud kamu apa?" Tanya Axel

"Ah, udah lah. Mas ikut ke tempat saya kan?" Tanya Agra memastikan

"Iya, saya ikut kamu."

Saat sampai di apartemen, Agra segera melarikan diri ke kamar mandi dan segera membersihkan tubuhnya.

Axel pun duduk di sofa depan TV, dan melihat foto-foto Agra ketika masih kecil.

Tak lama kemudian, Agra pun turun dan melihat Axel memandangi foto-fotonya.

"M-MAS!!" Teriak Agra

"hm? kenapa? kamu manis kok disiniii" goda Axel

"Mas, udah deh! Disitu saya gak pake baju~! Saya malu!"

"hah? terus maksud kamu cuman pake handuk depan saya ini apa?" Tanya Axel

"eh? oh lupa, mas hehe" jawab Agra polos.

Agra hanya tertawa dan Axel menggelengkan kepalanya.

"mas, mana bombon?" Tanya Agra usai memakai pakaiannya.

"E-EH! S-saya lupa.." jawab Axel

"hah? lupa apanya bang?" Tanya Agra lagi

"permennya saya buang," ucap Axel

"HAH MAS! KOK DIBUANG?! YAUDAH MAS JUGA SAYA BUANG!" teriak Agra kesal.

"aduh, maaf ya." Jawab Axel.
.
.
.
eum ges bentar lagi ni tamat ok? Stay tune wkwk


Next Door (BL 18+/ Ended) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang