[ Chapter 12 ]

59 5 0
                                    

"Eh? M-MAS AXEL!" Pekik Agra

'Dejavu?' pikir Axel

"a-a.." ucap Axel pelan.

"Agra?" Ucap Axel.

"m-maaass, mas axeell!" Teriak Agra menghampiri Axel.

Agra segera memeluk Axel, Axel pun memeluknya dengan erat.

"A-agra? ini beneran Agra kan? Agra yang saya kenal, kan?" Tanya Axel

"I-ini Agra, mas.." ucap Agra yang sudah menintikkan air mata

"kok kamu sama zehan..?" Tanya Axel

"Kena tolak kok cel" jawab Zehan santai.

"Hah?" Tanya Axel bingung

"udah lah, gue mo pulang aja. Dijaga cowoklu kalo gak, gue bawa pulang" ucap Zehan.

Zehan pun kini meninggalkan mereka berdua. Agra yang masih menangis, kini membuka pintu apartemennya dan masuk bersama Axel.

Agra segera menenangkan dirinya di sofa, dan Axel membuatkan teh hangat untuk Agra.

"nih, minum" ucap Axel sambil menyodorkan minuman.

"mas, kok mas bisa tiba-tiba keingat sama saya?" Tanya Agra

"Gak tau, tiba-tiba di otak saya kepikiran buat kesini, yaudah." Jawab Axel

Axel pun membaringkan kepalanya di paha Agra.

"eh?! ng-ngapain mas?!" tanya Agra panik

"huft, saya pulang." ucap Axel sambil memejamkan matanya.

Agra tersenyum kecil dan mencium dahi Axel.

"hm, selamat datang kembali" ucap Agra.

Axel pun tersenyum dan mencium-cium perut Agra. Agra merasa geli dan mulai tertawa.

"haha! m-mas, udah.. saya gak kuat" Ucap Agra lemas.

Agra masih manis seperti dulu, bahkan lebih manis! Axel pun tertawa dan bangkit dari tidurnya.

"Saya rindu sama kamu" Ucap Axel

"hm, saya juga"

Lalu keduanya saling berciuman dan sesekali terhenti dan tertawa bersama.

Malam ini, mereka tidak melakukan seks karena Agra yang cukup kelelahan. Axel menghargai itu meski sedikit kecewa.

Keduanya pun naik ke kasur dan tidur bersama-sama. Agra memeluk Axel begitu erat karena takut kehilangan axel untuk kesekian kalinya.

Keduanya tertidur hingga matahari memancarkan sinar cerahnya.

"Mas Axel? Mas bangun mas.." ucap Agra membangunkan Axel

"Emh, iya.. selamat pagi" ucap Axel mencium kening Agra.

"Hehe, mau sarapan apa mas?" Tanya Agra

"Eum, Saya mau makan.."

"kamu!!" ucap Axel sambil menggelitik leher Agra

"mwahaha! mas! maaas! hahaha!" tawa Agra terdengar begitu nyaring.

"haha, kamu pasti capek kan? sini biar saya aja yang masak" Tawar Axel.

"lah, emang mas bisa masak?" Tanya Agra tak yakin

"loh iyo! Saya ini MasterChef loh" Ucap Axel bangga

"halah-halah, boong ni yee" Ledek Agra

Keduanya tertawa bersama, dan Axel pun pergi ke dapur. Agra menyibukkan diri membersihkan rumah selagi menunggu Axel selesai memasak.

Tak lama kemudian, makanan yang di masak Axel pun selesai. Kini sudah berada di atas piring yang terletak di meja. Baunya memang harum, terlihat begitu sedap. Namun tidak tau dengan rasanya.

"Mas, saya takut" ucap Agra

"hah, takut kenapa?" tanya Axel

"mas gak bakal ngeracunin saya kan?" Tanya Agra panik

"ya enggaklah astaga" jawab Axel kesal

Ketika makanan masuk ke mulut Agra, Agra langsung merasa mual. Tidak kuat dengan rasa makanan yang begitu menyeramkan.

"eh? napa 'gra?" Tanya Axel panik

"s-saya gak bisa makan itu mas.." ucap Agra pelan

Axel segera menyantap makanannya dan langsung merasa mual.

"mas tadi masukin apa ke makanannya? kok rasanya begitu sih astaga" tanya Agra yang masih mual

"tadi saya masukin jahe, royco, garam, terus lengkuas, sama daun jeruk" ucap Axel pasrah

"hah?! ngapain sampe pake jahe garam lengkuas Maas?!" Tanya Agra kaget

"ya, saya taunya cuma itu. saya juga udah tanya temen-temen saya, bumbu-bumbu dapur katanya itu.. yaudah saya masak pake itu" jelas Axel polos

"Aduh, mas sih nanya nya bumbu dapur, bukan resepnya" ucap Agra pasrah

"Udahlah, mending makan sereal aja di kulkas" tawar Agra

"I-iya, maaf 'gra" ucap Axel menyesal

Mereka pun akhirnya memakan sereal yang berada di kulkas. Sesekali Agra menahan tawanya mengingat kejadian tadi. Axel merasa malu dan menawarkan diri untuk mencuci piring.

Ketika mereka selesai makan, Axel pun segera mencuci piring lalu kembali duduk di sofa. Axel merasa kalau Agra sedang menahan tawanya untuk kesekian kalinya.

"pfffttt" tawa Agra

"ih, udah deh. kamu tuh jahat banget sama saya" kesal Axel

"mwahahaha!" Tawa Agra pun pecah dan membuat Axel semakin malu

"ih, agraaa udahan dong ketawanyaa. Saya malu niih" ucap Axel sambil menutup wajahnya

"bwahahaha, mana bisa! saya gak kuat banget hahaha!" tawa Agra semakin menjadi-jadi.

"ya Tuhan, ni om-om adaa aja kelakuannya! Berpikir dijambret maling lah, digigit hantu lah, pfffttt" ledek Agra

"ih udah deh, ngambek nih saya" ucap Axel

"biariiin" ucap Agra

Axel pun melepas kacamatanya dan mendorong tubuh Agra hingga terjatuh ke sofa.

"kamu nih ya, ngeselin banget. Pengen di kiss deh jadinya" goda Axel

Next Door (BL 18+/ Ended) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang