tujuhbelas; uks

1K 121 4
                                    

Pagi ini, di hari Senin ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, di hari Senin ini. Y/n sudah sampai di sekolah. Kenapa? Sedang galau, cara menenangkan pikirannya adalah berdiam diri di rooftop yang sangat sepi dan juga bisa merasakan angin pagi dari atas.

Y/n datang terlalu pagi sampai lupa bahwa ia meninggalkan sarapan pagi nya, membuat kepalanya sedikit pusing dan perutnya selalu berbunyi meminta diberi asupan.

Y/n menghela napas, selalu saja ia merutuki dirinya sendiri karena tidak memberi kabar pada kakak kelas yang ia sukai itu kemarin.

Benar-benar salah, ia bersenang-senang bersama pria tinggi yang notabene nya hanyalah sahabat kecil nya dan membiarkan pria yang ia sukai menunggu kabarnya dan mengkhawatirkan nya.

Huh, Y/n sungguh menyesal. Tapi, yasudahlah nasi sudah menjadi bubur kan.

Setelah merasakan sedikit ketenangan, Y/n kemudian beranjak menuju kelasnya dan menunggu jam upacara dimulai.

...

Waktu upacara sudah dimulai, selama perjalanan waktu upacara Y/n merasakan berat di kepalanya dan juga sakit pada perutnya. Tapi, gadis itu masih bisa menahannya, sampai pada akhirnya Y/n tidak kuat untuk menahannya lagi.

Y/n merasakan penglihatan nya sudah mulai buram dan tak lama menggelap. Yang Y/n dengar sebelum ia benar-benar tidak sadarkan diri, ia mendengar suara Yeri yang meneriaki namanya.

Dan, tak ada lagi suara apapun.

...

Y/n membuka matanya perlahan, berusaha menyamakan penglihatan nya dengan cahaya ruangan. Kemudian kepalanya ia edarkan pada seluruh ruangan dimana ia sedang terbaring.

Dan Y/n, mendapatkan Jaemin—sedang menolak kontak mata dengannya.

Y/n menghela napas nya pelan, mengingat kesalahan apa yang telah membuat pria di hadapannya ini marah padanya.

"Kak Jaem—"

"Kenapa bisa pingsan? Kenapa? Ga makan? Sakit? Kenapa Y/n?" Potong Jaemin dengan berbagai pertanyaan.

Y/n tersenyum, walaupun terlihat sedang marah padanya tapi di mata Jaemin Y/n melihat kekhawatiran disana.

"Pusing doang kok, Kak." Jawab Y/n.

"Ga makan kan?"

Y/n tidak bisa mengelak, ia menganggukkan kepalanya pelan membuat Jaemin mendengus seraya mengusap wajahnya kasar.

"Yaudah, bentar. Aku beliin makan dulu." Ucap Jaemin.

Jaemin baru saja akan melangkah pergi, tiba-tiba tangannya ditahan oleh gadis yang masih terbaring itu.

Y/n menatap Jaemin lekat dibalas juga dengan tatapan mata Jaemin yang terlihat biasa saja.

"Apa?" Tanya Jaemin, suaranya berubah menjadi lebih dingin dari awal tadi.

Y/n lagi-lagi menghela napas. "Maaf soal kemarin, Kak. Aku beneran lupa ngabarin kakak, aku—"

"Jalan sama anak baru yang katanya sahabat kecil kamu." Potong Jaemin.

Y/n mengeratkan pegangannya pada lengan Jaemin bisa Jaemin rasakan itu. Bibir bawahnya ia gigit agar bisa menahan tangisnya, sungguh Y/n tidak bisa Jaemin marah seperti ini.

"Kak..." Panggil Y/n, terdengar juga mau bagaimana pun ditahan suara nya yang gemetar tetap saja terdengar pada telinga Jaemin.

Jaemin menghela napas nya kasar, tak tega juga ia seperti ini. Jaemin memilih untuk menoleh dan menatap Y/n dengan tatapan yang lebih halus kali ini.

"Kak maaf." Ucap Y/n, walaupun lebih pelan dari sebelumnya, tapi masih bisa di dengar oleh Jaemin walaupun samar.

"Kak maaf, aku janji aku ga bakal ulangin lagi, aku janji bakal terus kasih kabar ke kakak ga akan kaya kemarin lagi. Maaf kak."

Jaemin menghela napas, hatinya terasa sedikit sakit melihat gadis yang sedang ia sukai ini menangis karena nya.

Dengan perlahan, Jaemin mendekat pada Y/n yang sedang terbaring dan memeluk gadis itu erat.

Y/n membalas pelukan Jaemin.

"Iya gapapa, lain kali kabarin aku. Aku juga butuh kabar kamu, jangan bikin aku khawatir sama kamu karena ga ada kabar." Balas Jaemin. "Apalagi kamu nya malah seneng-seneng sama orang lain."

Dalam pelukan Jaemin, Y/n hanya mengangguk. Menikmati elusan dari Jaemin pada rambutnya.

Tak lama, pelukannya terlepas.

"Aku beliin makan dulu ya."

"Jangan, nanti aja. Aku lagi pengen sama kakak."

"Tapi—"

"Pliss kak."

Jaemin menghela napas. "Iya oke."

LANJUT MALEM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LANJUT MALEM. AKU RASA KONFLIK NYA NANTI AJA YA INI MASIH AWAL-AWAL BELUM PAS. VOTE NYA YA KAKAK. THANKYOU 💜💜.—ilpi.




Kakak Kelas Idaman ; Na Jaemin ft You {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang