Two

360 39 2
                                    

Cinta itu adalah anugerah terindah dari Tuhan. Aku bersujud dan berdoa pada Tuhan dan akhirnya ku temukan anugerah terindah itu, yaitu kamu.

When I see your face
There's not a thing that I would change
'Cause you're amazing
Just the way you are
And when you smile
The whole world stops and stares for a while
'Cause girl you're amazing
Just the way you are

Bruno Mars - Just The Way You Are

Saat mereka keluar, Aiden langsung merangkul pundak Estee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat mereka keluar, Aiden langsung merangkul pundak Estee. Kali ini Estee tidak menolak. Bukan karena tidak malu dengan kedua orang tua Aiden, tetapi pemuda itu memotong jalan yang membuat mereka langsung sampai ke halaman belakang rumah Aiden yang sangat luas. Semua orang terlihat sedang menunggu mereka.

 Semua orang terlihat sedang menunggu mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Estee mendongak, "Mereka pasti meledek kita."

"Mau gue buat mereka diam?" tawar Aiden yang dibalas Estee dengan gelengan.

"Kalian ya, kalau sudah berdua pasti nggak tahu waktu!" Adham langsung protes begitu mereka berdua sampai di dekat mereka.

Estee menyengir, "Sorry, tadi ketiduran." Tangannya refleks memukul mulutnya. Salah jawab. Reaksi mereka lucu semua. Terkejut dan bingung. "Maksud gue, guenya yang ketiduran. Aiden main sama Abian, adik gue." Estee membenarkan.

Aiden lagi-lagi mengelus puncak rambut Estee. Seperti hal yang sangat disukai pemuda itu. "Kenapa buru-buru?" tanya Aiden.

Sikap Aiden dihadiahi gelengan dan tatapan jijik kedua sahabatnya, terutama dari Adham yang tentunya tidak membawa pasangan. Adnan yang melihat itu hanya sebentar memasang ekspresi jijik, sebelum menarik Meyril untuk mendekat ke dirinya, lalu ikut merangkul pacarnya itu.

"Astaga. Kenapa dua orang ini jadi seperti ini?" komentar Adham.

"Sudah, sudah. Ayo duduk, kita ambil destinasi liburan siapa yang terpilih." Lia menengahi obrolan mereka sebelum menjadi lebih panjang dan tidak berguna. "Tadi Lia sudah masukin semua pilihan destinasinya di mesin undian."

AidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang