[Kalian bisa membaca cerita ini secara terpisah]
Hidup Aiden awalnya hanya berisi keluarganya saja, hingga ia berpacaran dengan Estee.
Namun, kehidupan bahagianya tidak berlangsung lama. Aiden yang tiba-tiba terjerumus ke dalam pergaulan bebas dan k...
Jatuh cinta itu sangat sederhana, tapi jatuh karena cinta itu sungguh mengerikan. Karena cinta tidak meminta bayaran apa pun, kecuali setumpuk air mata, hati yang hancur dan waktu yang terbuang percuma.
Everything has changed It all happened for a reason Down from the first stage It isn't something we fought for
Never wanted this kind of pain Turned myself so cold and heartless But one thing you should know "Kowe ra iso mlayu saka kesalahan, ajining diri ana ing lathi"
Pushing through the countless pain And all I know that this love's a bless and curse
Weird Genius Feat Sara Fajira - Lathi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aiden, kok lo bisa di sini?"
"Berdiri," geram Aiden, suaranya saat ini mirip seperti raungan binatang buas.
Mata Aiden pun terlihat menyorot dingin, tampak kontras dengan tatapan di sekeliling mereka yang penuh rasa penasaran. Tidak mau memancing keributan, Estee menuruti permintaan Aiden, tapi pemuda itu sudah terlebih dahulu mencengkram pergelangan tangannya sebelum Estee berdiri sempurna.
Namun, belum sampai keluar dari restoran ini, seseorang menahan pergelangan tangan Estee yang bebas. Langkah mereka tertahan, detik selanjutnya mereka sudah menjadi pusat tontonan orang-orang yang ada di restoran.
Estee dapat merasakan tatapan Aiden yang penuh akan kemarahan begitu juga dengan nada bicara pemuda itu yang terdengar terlalu dingin. Estee terlalu gemetar untuk bicara, mata Aiden berkilat tidak senang. Namun, ia harus menyelesaikan ini secepat mungkin.
"Dia pacar saya, Kak. Saya nggak apa-apa." Ucap Estee gemetar, pikirannya berkecamuk. Selama sejenak, Aiden tetap menatapnya dingin, wajah marah dan tatapan tidak sukanya masih terlihat sangat jelas. Aiden terdiam untuk beberapa saat sebelum mengalihkan pandangannya ke Hudson, menatap nyalang lelaki itu.
"Walaupun dia pacarmu, dia nggak boleh bersikap kasar seperti itu! Apalagi kamu perempuan!" Hudson tetap tidak terima. Lelaki itu malah menarik Estee ke sisinya.
"Estee."
Lagi, geraman yang menakutkan itu terdengar sampai ke telinganya. Estee menatap Hudson penuh permohonan, "Nggak apa-apa, Kak. Dia bukan sekadar pacar saya, tapi tunangan saya."