Ekstra Part

730 26 5
                                    


Sebelum pernikahan Elisya dan Army...

***

Ting tong..

Army yang masih sibuk mencari berkas yang dibutuhkannya mengernyit, mendengar bel apartemennya berbunyi, padahal ini masih jam 9 pagi sudah ada saja yang bertamu disaat iya bingung mencari berkas berkas perusahaan yang diyakini bahwa iya menyimpannya diapartemen.

Tersenyum ketika berkas yang dicarinya sudah ditemukan, iya segera meraih berkas itu dan segera menuju pintu, mendengar tamu tersebut tak henti hentinya menekan bel sebagai tanda bahwa tamu tersebut tidak sabar. Karena kesibukannya mencari berkas hingga Melupakan ponselnya yang sedari tadi berdering dan meninggalkan dikamar miliknya.

Kecerobohannya itu akan berdampak pada hubungannya dengan Elisya.

Ceklek...

Pintu dibuka..

"Monica..." Army tentu terkejut dengan kedatangan Monica disini. Melihat Monica tersenyum padanya, iya membalas senyum Mantan kekasihnya itu dengan canggung, bukan apa-apa selama hubungannya dengan Elisya bukan lagi saudara kandung, Army sudah jarang bertemu dengan mantannya itu yang dimana dulu Monica masih berstatus sebagai kekasihnya, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa meskipun Monica kekasihnya tetap yang mampu membuat jantungnya berdebar adalah Elisya sehingga ketika kesempatan itu ada, iya secara alami melupakan keberadaan Monica.

Dan Army sadar bahwa iya begitu menyakiti hati Monica, tetapi iya bisa apa. Selain... menghentikan rasa sakit Monica dengan cara mengakhiri hubungannya yang memang sedari awal tidak dilandasi cinta atau bisa dibilang hanya Monica yang memiliki cinta itu.

Army berfikir dengan mengakhiri hubungannya dengan Monica akan berhenti saling menyakiti, karena bukan hanya dirinya dan Monica disini yang terlibat, tetapi ada hati juga yang harus dijaga. Gadisnya, Elisya. Iya sudah berjanji pada dirinya sendiri akan selalu membuat Elisya bahagia. Tak akan dibiarkan Elisya mengeluarkan air mata kecuali air mata bahagia.

Dulu sewaktu Army meminta mengakhiri hubungannya dengan Monica, iya melakukannya melalui via telepon. Bukan karena iya tidak berani memutuskan Monica secara langsung, tetapi iya waktu itu tidak memiliki banyak waktu. Banyak yang harus diselesaikan. Mulai dari acara wisudanya, berlanjut mempersiapkan acara pertunangannya yang tidak bisa dianggap enteng, mengurusi ini itu juga menguras banyak tenaga, pekerjaan itulah yang menghantarkan dirinya menjadi seorang bajingan yang meminta hubungannya dengan Monica diakhiri secara tiba tiba dan dilakukannya tidak secara langsung, tetapi iya berjanji juga akan meminta maaf secara layak pada Monica, tetapi belum dirinya meminta maaf secara langsung, siapa sangka Monica mendatanginya dengan senyum hangat, senyum yang selalu diperlihatkan untuknya.

"Boleh aku masuk?" Pertanyaan Monica menyadarkan Army dari lamunan panjangnya. Army memberi jalan pada Monica sebagai tanda iya mengizinkan Monica memasuki apartemennya. Iya melirik jam tangannya, masih ada waktu sejam dengan jadwal bertemu dengan klien.

Satu jam cukup untuk menyelesaikan semuanya secara baik. Agar semua kedepannya tidak ada lagi yang merasa tersakiti dengan keputusannya ini. Tidak ada permusuhan antara iya dan Monica, iya ingin Monica tetap menjadi Monica yang dulu, Monica sahabatnya yang selalu baik padanya, bukan Monica sebagai mantan kekasihnya. Karena bagi Army, Monica akan selalu ada dihatinya sebagai sahabat, saudara, karena iya menyayangi Monica sebagai sahabat dan menganggap Monica layaknya saudara, adik yang selalu dijaga.

"Monica..." Army memutus keheningan yang terjadi beberapa saat. Monica mengangkat kepalanya yang sedari tadi menatap lantai.

"Ada yang ingin kubicarakan" ucapnya lagi. Monica menatap sendu Army, orang yang masih begitu iya cintai sampai detik ini dan mungkin untuk selamanya. Dari cara Army menatapnya Monica cukup tahu apa yang akan disampaikan Army. Dadanya berdenyut nyeri, mengingat Army tidak pernah mencintainya sama sekali. Dan penyebab semua itu adalah gadis yang serumah dengan Army dengan status adik kakak, gadis yang tidak pernah menyukainya. Ternyata selama ini iya merasa cemburu jika gadis itu berdekatan pada Army.

Rasa Yang Tak Wajar (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang