36. Selamat Untuk Army

535 25 0
                                    


Selamat membaca..

Sebulan telah berlalu setelah kejadian dirumah sakit dimana Army dan Panji terlibat konflik dan sampai sekarang keduanya belum menunjukkan adanya tanda tanda akan berdamai.

Apalagi mereka sekarang pada sibuk dengan penyelesaian tugas akhir mereka sebagai mahasiswa yang dimana setiap mahasiswa wajib menyelesaikan yang namanya skripsi. Skripsi adalah sebuah karya ilmiah yang wajib diselesaikan oleh setiap mahasiswa akhir semester jika ingin mendapatkan sebuah gelar sarjana.

Jika persahabatan Panji dan Army sedang renggang, berbeda dengan hubungannya dengan Elisya yang akhir akhir ini berjalan dengan damai dan tenang tidak ada pertengkaran diantara mereka. Army dan Elisya semakin hari semakin lengket dimana Elisya setia selalu menemaninya dengan semangat untuk mengerjakan tugas akhirnya agar study nya agar bisa segera selesai.

Jika Elisya tidak menemaninya mungkin sekarang Army belum bisa sampai ketahap akhir seperti sekarang ini. Jika bukan bantuan dan semangat dari gadisnya iya yakin skripsinya masih jalan ditempat dihasil, atau yang lebih parahnya lagi dirinya masih diproposal saat ini.

Tapi, karena dukungan dan kerja keras dari Elisya, skripsinya bisa diselesaikan bulan ini dan itu artinya tahun ini iya sudah bergelar sarjana.

Besok adalah jadwal sidang skripsinya...

Rasanya... mendebarkan.. takut.. tapi
Sekaligus membahagiakan karena besok namanya akan bertambah.

Tapi, ada sedikit takut dihatinya dengan kemungkinan yang ada. Bagaimana jika ternyata besok dirinya tidak lulus, karena jujur karya ilmiahnya lima puluh persen adalah hasil kerja keras Elisya.

Army meraup wajahnya, rasanya iya ingin meminta pada tuhan, tapi merasa tak pantas karena selama ini selain jarang menunaikan kewajibannya sebagai hamba tuhan iya juga sudah begitu banyak melakukan dosa. Salah satunya adalah menjalin hubungan dengan adik kandungnya sendiri. Yang Sedarah dengannya. Walau tak secara gamblang iya dan Elisya mengkonfirmasi hubungannya tapi akuan cinta mereka mewakili semuanya. Keduanya merasa berhak satu sama lain, merasa berhak cemburu jika mereka bersama dengan yang lain, merasa berhak marah jika salah satunya jalan bersama orang lain. Dan semua itu sudah menjelaskan bahwa mereka berkelakuan bagai sepasang kekasih bukan sebagai adik kakak.

Ting!!

Bunyi ponsel membuyarkan lamunannya. Sebuah whatsapp masuk. Yang ternyata dari Panji sahabat dekatnya sekaligus rival dalam mendapatkan Elisya.

Panji: besok lo sidang skripsi?

Army tersenyum melihat whatsapp dari sahabatnya Panji. Jika pun dirinya masih marah dengan Panji tetapi tidak bisa dipungkiri kalau iya juga merindukan sahabatnya yang satu ini.

Sahabat yang paling cerewet dan suka bertindak konyol layaknya seorang yang masih duduk dibangku SMA. Juga yang selalu menjahili mereka semua. Dan satu lagi sifat yang tidak bisa hilang dari Panji..

Bermain Perempuan...

Sifat keplayboyan Panji itu  dibuktikan dengan adanya mantan dimana mana. Buka cuma sekampusnya saja yang sudah dipacari tetapi juga dikampus lain. Semua cewek yang menarik dimatanya akan diembat dengan mudah menggunakan rayuannya.

Bahkan mantan Panji sampai merambat disekolah menengah atas. Jadi, tak bisa lagi dipungkiri bahwa Panji itu tidak playboy. Karena nyatanya Panji adalah seorang playboy senior. Dan Army tidak rela gadis yang begitu dicintainya dipermainkan oleh sahabatnya sendiri yang playboynya sudah senior itu.

Ok. Kembali ketopik awal. Army segera membalas chat dari sahabatnya.

Army: yoik.

Rasa Yang Tak Wajar (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang