Part 23 END

509 23 1
                                    

Semenjak Kejadian itu, Putri berusaha mengikhlaskan Randa sepenuhnya, walau masih ada sedikit Rasa tak Rela jika dia benar2 tidak akan bisa melihat Randa lagi walau hanya dalam Mimpinya,

Randa adalah orang yg berarti untuknya, walau dia sudah tak mengisi  penuh hatinya, tapi Randa begitu berarti di hidupnya, wajar jika kini Putri masih tak bisa jika tak melihat Randa sama sekali, bahkan bayangannya sekalipun.

"setidaknya hadirlah di mimpiku Ran, walau hanya sebentar"
ucap Putri sambil mimiringkan kepalanya di atas meja belajarnya sambil memandang Foto Randa.

tiba2 terdengar Suara Ketukan Pintu Tok tok tok

"kaka masuk ya de" ucap Seseorang Dari balik Pintu kamar Putri
"masuk aja kak" ucap Putri sambil  menegakkan posisinya yg kini menjadi duduk

orang yg ternyata adalah Rafly, masuk begitu saja dan kini duduk di tepi kasur tempat tidur putri posisinya kini berhadapan dengan Putri yg kini duduk di bangku meja belajarnya

"ada apa kak.."
Rafly melirik benda persegi panjang di tangan Putri yg merupakan sebuah Figura Foto yg terlihat jelas oleh Rafly terdapat Foto Randa disana, Randapun Tersenyum melihatnya

"Pasti kamu sangat sulit lupain Randa kan " ucap Rafly kemudian

"mana bisa aku lupain dia kak.. kaka sangat tau seperti apa hubungan aku sama dia dulu"
"kaka ngerti de, sedalam apa rasa cinta kamu ke Randa begitupun randa ke kamu, tapi de,, kamu gak bisa begini terus, kamu gak bisa terus tenggelam dalam masa lalu kamu"

sudah 3 bulan Berlau semenjak kejadian terakhir Randa berpamitan pada Putri, sejak itu memang putri seperti berpaling dari dunianya yg sekarang, seperti enggan menerima kenyataan, dia terus membahas Randa, memikirkan Randa, sampai dia tak menyadari bahwa ada seseorang yg kini selalu ada untuknya, yg begitu tulus mencintainya,
Putri tau itu, Putri juga mencintai orang itu, hanya saja putri belum menyadarinya karna putri sedang terjebak di masa lalunya sekarang, Putri masih bingung dalam menentukan Hatinya untuk siapa.

"apa ini artinya kaka minta aku buat lupain Randa??!!"
Rafly sedikit terkejut dengan ucapan Putri, bukan.. bukan itu yg dia maksud, Raflypun berdiri mendekati adiknya, mencoba memperjelas apa maksudnya agar tak terjadi kesalahfahaman, kali ini dia benar2 harus menyadarkan adiknya.

"dekk.. kamu dengar kaka baik2"
ucap Rafly sambil menekan pelan kedua bahu Putri

"kaka gak minta kamu untuk Lupain Randa, bagaimanapun Randa adalah bagian dari kisah hidup kamu, tapi dek, kaka mohon kamu jangan seperti ini, jangan terus terpuruk dengn masa lalu, pikirkan juga orang2 yang sekarang selalu ada buat kamu, yg selalu ada di sisi kamu bahkan orang yg kini ada di hati kamu"

"Apa maksud ka Rafly??" Putri masih belum bisa mengerti apa yg di maksud Rafly walaupun Rafly sudah menjelaskannya panjang lebar.

"Kamu dan Randa adalah masa lalu De, sekarang fikirkan masa depan kamu dan hadapi kenyataan yg ada sekarang"

Putri masih terdiam mendengar penjelasan Rafly lagi, dia bukan mengabaikan Rafly, tidak seperti itu, dia hanya mencoba memahami apa yang sedang kakaknya jelaskan.

"Kaka benar2 melihat usaha Ridho akhir2 ini yg membuktikan janjinya untuk menjaga kamu, tapi justru malah kamu yg akhir2 ini kaka lihat seperti tidak menghiraukan Ridho"

Putri tersentak mendengar penjelasan Rafly, "apakah aku benar2 melakukan itu pada Ridho" itulah yg ada di pikiran Putri saat ini.

"Pikirkanlah baik2, siapa yg ad di hatimu saat ini, dan keluarlah dari lingkaran masalalu yg menjebakmu  dan jalanilah hidupmu sekarng sebagaimana mestinya, lihatlah kedepan jangan terus melihat kebelakang" ucap Rafly menepuk pelan bahu adiknya lalu beranjak pergi,

Pilihan Hati (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang