Di Kamar, Putri sedang bersandar di Ranjang tempat tidurnya, memandangi sebuah Figura Foto dia dan sang kekasih, lebih tepatnya Mantan kekasih, ketika Mereka Resmi Menyandang Status sebagai sepasang Kekasih, omongan Nabila beberapa hari lalu masih menggangu Fikirannya,
"Nda..aku bingung... Apa benar yg adik kamu bilang, kalo Ridho ngerahasiain sesuatu dari aku, tapi apa Nda, Nabila gak mau kasih tau aku, terus aku harus gimana Nda..disaat aku udah benar2 kasih Hati aku buat Ridho, kenapa harus ada hal seperti ini" Curhat Putri pada Foto Randa, karna Putri mengantuk, diapun perlahan memejamkan matanya
"Put.."
Putri yg sedang memejamkan matapun Terbangun karna dia merasa ada yg memanggil namanya, dan dia sangat mengenal Suara itu..
"Randa..." Putri mengedarkan pandangannya, tapi sosok Randa tak juga dia temui, dia sangat yakin kalo tadi Randa yg memanggilnya
"Put..Ridho memang merahasiakan sesuatu dari kamu, dan akupun marah akan hal itu, tapi apapun yg terjadi nanti, satu hal yg harus kamu tau, bahwa Ridho Tulus mencintai kamu Put" Hanya Suara Randa yg putri dengar, sosok Randa sama sekali tak ia temukan.
"Nda kamu dimana.. Aku mohon muncul di hadapan aku"
"Bahagialah sama Ridho put.."Setelah itu Suara Randa tak terdengar lagi
"Nda kamu dimana, Randa...Randaaaaaa"
Putripun terbangun dari Mimpinya dengan Keringat yg bercucuran, lalu seseorangpun masuk kedalam kamar Putri
"De.. Kamu kenapa.."
"Ka Rafly..." ucap Putri langsung memeluk Kakanya Rafly, dan menangis sejadinya,Saat ini Putri hanya tinggal dengan kakaknya Rafly, Karna mama dan papa mereka kemarin Pergi keluar Kota.
"ada apa sama kamu.. Kenapa kamu nangis gini"
"aku..aku mimpiin Randa kak"
"ya ampun kirain kenapa, lho bagus dong kalo kamu mimpiin Randa, mungkin dia kangen kamu de, sampe dia dateng di mimpi kamu haha"
"kaka nih malah becanda si"
"yaudah kamu tidur lagi ya.. Ini udah malem, besok kita sekolah lho.."
"iya ka.."
"yaudah kamu tidur, lampu kaka matiin ya"
"iya ka.."******
Sementara di Rumah RidhoRidho sedang berbaring di sofa, dengan tangan sebagai Tumpuan untuk kepalanya, dia seperti sedang memikirkan sesuatu, Rizki yg melihat itupun menjadi heran
"do.."
"hemm"
"lo kenapa si, dari tadi bengong aja kerjaan lo"
"berisik lo ah" ucap Ridho sambil melempar bantal
"yee malah sewot ni anak, kalo ada masalah tuh cerita, gini2 gw sodara lo"
"gw lagi bingung ki.."
"bingung mah pegangan do" ucap Rizki terkekeh
"tuh kan ni anak, gw udah ngomong serius malah di becandain" sewot Ridho
"iya iya sorry, lo bingung kenapa emang"
"gw ngerasa akhir2 ini tuh sikap Putri beda sama gw"
"beda gimana maksud lo"
"yaa gitu, tiap gw ajak ngbrol dia banyak diemnya, responnya seadanya, gak kaya biasanya deh"
"lo ngerasa ngelakuin sesuatu yg bikin Putri marah ga?"
"ngelakuin apa, perasaan akhir2 ini gw sama dia gak ada masalah apa2 deh"
"oh gw tauu..."
"tau apa lo ki.."
"jangan2 dia udah tau soal pertunangan lo lagi"
"akh ngaco lu ki, mana ada begitu, lagian kalo dia tau pasti dia udah marah banget kali sama gw"
"iya juga si..lagian si lo, udah gw bilang, lo harus secepatnya kasih tau Putri soal Pertunangan lo, sekarang lo liat, Putri baru bersikap gini aja lo udah uring uringan, gimana kalo nanti Putri marah besar sama lo, bahkan sampe mutusin lo, mau lo hah" ucap Rizki sangat berapi2, Rizki emang gemes banget sama adik kembarnya ini, sudah berkali2 dia menasehatinya tentang hal ini, tapi adiknya ini masih saja tak mendengarkan sarannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pilihan Hati (END)
FanfictionMengapa Jantungku Berdegup Kencang Saat di dekat dia, Memang itu menyakitkan diriku, Tapi entah mengapa hatiku merasa nyaman dengan Keadaan ini,,,