Prolog

276 9 2
                                    

  Dua tahun kemudian..

  Suit.... Suit... Suit.....

  "Busyet...geulis pisan euy... "

  "Alamak....ayu tenan ck....ck.... "

  "Jari lentik menyentil telinga. Kamu cantik siapa yang punya"

  Kehebohan terjadi saat murid murid baru anak kelas sepuluh berkumpul di lapangan sekolah sambil bersiul siul. Mereka terkesima terutama murid murid cowok, melihat penampilan seorang siswi berseragam putih abu-abu maju ke tengah lapangan.

  Semua mata tak berkedip pada siswi yang mempesona, berbadan tinggi semampai, berkulit putih bersih dengan tipe wajah kekorea koreaan, tidak kalah dengan salah satu anggota  K-pop yang lagi naik daun (trending). Hayo coba tebak, kira–kira mirip siapa?

  Kesegaran wajah ayu Sasha tertimpa sinar mentari pagi membuat kedua pipinya merah merona serta rambut yang panjang hitam berkilau terhembus oleh kenakalan sang bayu (angin).

  Gadis itu berdiri dengan seulas senyum dibibir merah muda, mengambil perhatian semua orang. Seolah olah menyihir bagi siapa saja yang memandangnya.

  Dia adalah siswi kelas duabelas IPA satu bernama ALESHA ADINDA PURWITO. Siapa yang tidak mengenal Sasha, dia adalah idola di sekolah ini. Sasha juga dikenal sebagai pribadi yang supel, setia kawan, dan mempunyai solidaritas yang tinggi.

  Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah ditahun ajaran baru. Siswa siswi baru diwajibkan mengikuti kegiatan MOS yang diadakan oleh sekolah.

  "Selamat pagi semua, selamat datang di SMA ANGKASA." Seru Sasha bersemangat kepada para murid murid baru.

  Sasha menjadi salah satu panitia MOS di sekolah SMA ANGKASA.

  "Pagi juga kakak cantik." Seru cowok cowok kompak sambil tersenyum senyum.

  Sasha tidak menghiraukan celotehan mereka. Kami berdoa bersama sebelum kegiatan MOS dimulai. Siswa siswi baru dibagi menjadi beberapa kelompok, masing masing kelompok beranggotakan tiga puluh orang.

  Sasha berkeliling memantau kegiatan MOS. Ia menikmati kesegaran hawa sejuk di pagi hari nan cerah.
 
  "Gak terasa udah dua tahun gue sekolah di sini." Batin Sasha sambil mengamati gedung sekolah berlantai dua, bercat biru dan halaman yang rindang dengan banyak pepohonan yang menjadi saksi bisu antara dia dengan Dylan.

  Di tempat inilah banyak kenangan indah di mana dia bertemu dengan seseorang yang bisa membuat ia merasakan nada nada cinta.

  "Sasha.... Gawat Sha..." Pekik Randu menghampiri Sasha.

  "Ada apa?." Tanya Sasha.

  "Beno, Sha."

  "Kenapa Beno?."

  "Beno pingsan, Sha."

  HAH!!!!!!!



  Halo readers!!!! Masih ingat sama Beno 'kan? By the way si Beno kok bisa pingsan??? Kenapa ya???

      EPISODE SELANJUTNYA👟👟👟

SASHA 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang