• 14 •

21 6 0
                                    

『 Tema: Perjalanan Beribu Kilometer 』
『 Judul: Lorong Tak Berujung 』
『 Work: Cerita Rakyat 』

Gerhana bulan utuh, sebuah fenomena alam yang dipercayai mengandung fatamorgana. Ilusi sebayang merangkak pada sebuah lorong di bawah jembatan tua. Jemari lentik yang siap menuntun manusia menuju gerbang neraka. Fatatam, namanya.

Senin adalah hari paling melelahkan bagi Kirana. Skripsi kejam itu memporak-porandakan siklus tidur normalnya. Pekan ini, energinya seolah tersedot oleh layar laptop. Ia hampir bermalam di perpustakaan kota, jikalau Fania tak menelponnya. Sungguh menyebalkan, terlebih ia harus berjalan kaki menuju apartemen yang sangat jauh dari kampusnya.

“Sial. Aku hanya punya waktu empat jam untuk tidur.” Kirana melirik arloji yang melingkar pada pergelangan tangannya. Suara helaan napas masif bersama embusan angin malam. Kemudian, langkahnya terhenti setelah dirinya berhadapan dengan sebuah lorong.

Ctak!

Sorot cahaya itu tegak lurus, menembus gelapnya lorong, hampir mencapai ujung. Kirana menyipitkan kedua matanya. Akan tetapi, lorong itu sepertinya panjang. Tanpa ragu, ia berjalan cepat.

“Ck, kenapa aku tidak lewat jalan utama saja?”

Fa ... fa.

Kirana memutar kepalanya cepat. Bulu kuduknya meremang, lantaran ia mendengar bisikan samar yang mengembus pada daun telinganya. Gadis itu menelan ludahnya kasar. Kemudian, memberanikan diri untuk mengambil langkah lebih cepat, seperti orang lari kecil.

Fa ... ta.

Ketakutannya semakin meliar. Bersamaan dengan berpacunya adrenalin dalam tubuhnya, ia berlari kencang. Tak peduli tali pada tas selempang yang kini hampir mencekik lehernya, ia tetap berlari.

Ta ... tam.

Sudah hampir lima menit Kirana berlari, tetapi ia tak kunjung menemukan jalan keluar. Gadis itu dilanda kepanikan. Bagaimana jika ternyata legenda itu benar?

Bahwa untuk keluar, maka kau harus berlari 10 kilometer dal waktu 10 menit?

***

— Day 14, Complete —

A Work For Other Challenge [WWA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang