"Lo sama Dimas akhirnya gimana, Rin?" tanya Alya, saat mereka lagi asyik makan mie ayam setelah kelas pagi mereka selesai. Alya lagi BM banget pengen mie ayam, jadinya mereka sengaja pergi ke luar kampus, dimana ada tempat jualan mie ayam enak se-Bandung Raya.
Senyum Arin melebar, "Kita baik-baik aja kok!"
Minggu lalu, Arin memberanikan diri untuk ketemu sama Dimas. Mereka akhirnya bicara dan mengutarakan perasaan satu sama lain. Hasilnya? Mereka masih sama-sama sayang dan nggak mau pisah. Dimas juga janji dia akan nge-treat Arin lebih baik lagi.
"Bagus deh, langgeng lo berdua. Jangan berantem mulu." Lala menyahut.
"Iya, iyaaaaa! Karena gue lagi seneng, gua traktir deh ini mie ayamnya!"
"Wiiih, serius lo?" Alya terlihat begitu senang, "Gua boleh nambah bakso, ya?"
"Boleh dah! La, pesen lagi gih."
Lala mengendus, "Mentang-mentang udah baikan lo jadi impulsif gini. Awas lo ya tiba-tiba minjem duit."
Arin terkekeh, "Kagak, udah gih pesen lagi. Mang! Teh tariknya tambah 3 lagi ya!" Arin berbicara kepada mang mie ayam yang langsung dibalas "Siap neng!" sama mangnya.
Beres makan, Lala langsung cabut ke sekre. Ada rapat besar sama seluruh kepengurusan. Liat Dimas duduk dipojok sendirian, Lala langsung ikut duduk di sebelah cowok tinggi satu itu.
"Sendiri aja lo." Ucap Lala sambil duduk sila sebelah Dimas.
"Iya nih. Ivan lagi kelas dulu bentar," Ivan itu wakilnya Dimas buat nyalon jadi ketua BEM.
"Btw, seneng gue lo udah baikan sama Arin. Good."
Dimas mengumbar senyum, "Iya, La. Gua lega banget. Lo tau, gue sayang sama dia."
"Lo gak mau laporin Banyu apa?" kini wajah Lala berubah jadi serius.
"Ssst, La. Jangan disini."
"Lo tuh kenapa sih takut banget sama bang Banyu? Kalo gue jadi lo, gue akan laporin dia langsung, Dim. Ini gak bener."
Dimas terdiam. Ia tahu apa yang terjadi waktu itu di Verde salah. Tapi mau gimana? Dimas gak bisa berbuat apa-apa.
"La, lo tau gue gak bisa."
"Kenapa?"
"Intinya gue gak bisa."
Lala mengedus, "Payah."
Dimas hanya diam, tidak membalas Lala lagi.
Beres rapat, Dimas dipanggil sama Banyu dan menyuruhnya untuk nggak pulang dulu. Ia duduk di ruangan, dikelilingi sama para petinggi BEM. Jujur Dimas takut-takut ringan. Kalo udah dipanggil gini, biasanya ada yang nggak beres.
KAMU SEDANG MEMBACA
e·the·re·al #2: nathan ✔️
RomansaBanyak yang bilang, cowok dan cewek nggak bisa sahabatan. Pasti salah satu menyimpan perasaan. Kata siapa? Buktinya Nathan dan Arin bisa! They're bestfriend since forever. Dari mereka SD, sampe sekarang. Setidaknya itu yang Nathan pikir. Tapi kok di...