04. Murahan?

111 54 45
                                    

Pagi ini Alleta datang ke sekolah dengan senyum yang mengembang, entah mengapa hatinya sedang dalam suasana yang baik.

'Dia cewek murahan itu kan?'

'Iya dia! siapa sih dia?'

'Duh modal tampilan doang murahan iwh'

'Caper ke cowok sampe segitunya, najis!'

Senyumnya perlahan memudar, Alleta merasa bingung mengapa banyak siswa yang menatapnya tak suka, sesekali ia juga mendengar umpatan-umpatan tak baik saat dirinya melintas. Alleta menunduk berpikir apakah ada yang salah dengan dirinya.

"Ta kemarin lo ngapain sama Alano sepulang latihan?" Tanya Karaya yang tiba-tiba menepuk bahunya.

Merasa bingung gadis itu mengerutkan dahinya, "ma...maksudnya apa?" Dirinya sungguh tak mengerti.

Tanpa aba-aba Karaya menariknya menuju mading sekolah.

Karaya menunjuk sebuah foto yang ada di sana, "Itu apa maksudnya?" Tanyanya meminta penjelasan.

Alleta mengernyit tak percaya, ia menarik selembar foto di sana dengan tulisan 'cuma cewek murah yang rela sujud demi mendapat perhatian cowok'. Foto itu menunjukan pose dirinya yang seolah menyentuh ujung sepatu Alano.

Merasa tak terima Alleta merobek foto tersebut, "SIAPA YANG NGALAKUIN INI? INI GA BENER!" ujarannya dengan suara tinggi.

"Udah ga usah sok bela diri, itu udah jelas buktinya!" Sahut salah satu siswa yang ada di tempat itu.

"Kalian hanya lihat dari foto ini bukan dari kejadian yang sebenarnya!" Ujar Alleta.

"Cuih! Tetep aja murahan, anak baru gak tau malu!" sahut siswa yang lain.

Dengan tatapan tajam Alleta menghampiri siswa tersebut, "apa lo bilang? Coba ulang kata-kata lo barus-" kalimatnya terjeda.

Karaya menarik Alleta untuk menjauh dari tempat itu, "tahan emosi lo! Lo ga mau kan masuk BK?".

"Gua hanya jelasin ke mereka kalo yang mereka lihat itu ga bener Kara," ujarnya.

"Percuma Ta orang menganggapnya  seperti itu sesuai di foto itu,  mereka hanya menilai apa yang mereka lihat," balas Karaya penuh penekanan.

"Lo ga percaya sama gua Ra?" Lirihnya.

Karaya memeluknya berusaha menenangkan, "Gua percaya, udah yuk kita ke kelas," ajak Karaya.

Setibanya di depan kelas keduanya terdiam, mereka menatap sebuah poster bertuliskan 'kelas murahan'.

Huft! Alleta membuang nafasnya, "Apa lagi ini"-batinnya.

Karaya mengelus bahu Alleta, "ga usah di pikirin Ta, kita masuk aja seolah ga ada apa-apa ok." Alleta mengangguk, "oke."

Baru saja ia masuk ke dalam kelas tiba-tiba Adnan teman sekelasnya menghadang, "HEH! gara-gara lo kelas kita di sebut kelas murahan," kesalnya lalu mendorong bahu Alleta.

"Cewek ga tau diri! Cantik engga tapi murahan," ujar Faro yang juga teman sekelasnya.

"Kenapa sih anak baru udah bikin ulah?".

Adnan kembali menghampiri Alleta, tubuh gadis itu terhempas ke tembok. Kali ini Adnan mencengkram kerah seragamnya, "Lo! Kalo mau jual diri lo ga usah di sekolah ini! Ga usah ngemis-ngemis perhatian cowok sampe segitunya!" Ujarnya lantas tangannya beralih membelai rambut Alleta.

Plak!

Plak!

Glasia yang baru saja datang dan melihat kejadian itu langsung menampar Adnan, "dasar banci! Jangan sentuh sahabat gua ngerti!" Ancamnya.

"Oh ya satu lagi mulut lo itu perlu di jaga ga usah kek perempuan!" Lanjutnya penuh penekanan.

Adnan mengangkat kedua tangannya mencoba membalas, namun aksi nya terhenti saat Karaya bersuara.

"Oke drama sudah cukup! Adnan gua merekam apa yang lo lakuin, mau rekaman ini sampe ke BK dan lo di keluarin?" Ujarnya licik. Lelaki itu mengepalkan tangannya lantas pergi dari kelas.

"Lagian lo ngapain sih kek gitu? Alano emang ganteng semua orang mengakui itu, dia hebat, famous, kiper kesayangan SMA Garuda siapa sih yang ga berusah dapet perhatian nya? tapi ga gitu caranya Ta! Cara lo murahan," ujar Glasia menghakimi.

"Glas cukup! Lo kok jadi ikut-ikutan mereka?" Ujar Karaya menghentikan.

"Emang gitu kenyataanya kan," balas Glasia.

Tak tahan lagi Alleta pun bersuara, "Glas lo tega ngomong gitu ke gue? kalo gitu buat apa lo belain gue?" lirihnya.

Alleta tak kuasa menahan tangisnya, ia pun berlari meninggalkan kelas tujuannya saat ini adalah taman belakang, tempat yang menurutnya lebih baik dari pada di dalam kelas.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Alleta duduk di bangku panjang yang ada di sana, menutup wajahnya dengan kedua tangan membiarkan tangisnya menjadi.

"Nih ambil, buat hapus air mata lo," ujar seorang cowok seraya memberikan tissue.

Alleta menatap bingung pada cowok tersebut.

"Biasa aja liatinnya, gua Zandra Hadian, 11 IPA-1, " ujarnya membuat Alleta semakin bungung.

"Lo kenal gue? Kita pernah ketemu?" Tanya Alleta.

"Ingatan lo pendek ternyata, kemarin gua minta maaf sama lo karena udah nyenter lo," jawabnya.

"Oh sorry kemarin ga terlalu perhatiin wajah lo, lo temen Alano?" Tanya Alleta.

"Iya dia sahabat gua" Jawabnya.

Zandra menatapnya, "kenapa nangis? Gara-gara foto itu?" Tanyanya.

"Lo tau?" Alleta balik bertanya.

"Semua hal yang berhubungan dengan seorang Alano Zoe Rejendra bakal cepet kesebar Ta kecuali satu rahasianya," jelasnya.

"Rahasia apa?" Tanya Alleta bingung.

"Engga lupain aja, foto itu ga sesuai dengan kejadiannya?" Tanyanya mengalihkan.

"Hmm, gue ga semurah itu Dra, buat apa sujud di kaki dia? Jual harga diri? Bahkan orang tua gue sangat mampu untuk menuhin kebutuhan gue," ujar Alleta.

"Tetus kenapa pose lo kayak gitu?" Zandra kembali bertanya.

"Jadi kemarin gue jatuh kebetulan ada Alano dia berdiri tepat di depan gue, tujuan dia ngebantu gue karena gue ga bisa bangun, lutut gue sakit. Gua juga ga tau siapa yang ambil foto tepat saat posisi gue lagi ga bagus kayak gitu," jelasnya.

"Gue percaya" ujarnya.

Alleta terdiam pikirannya fokus pada nama 'Alano Zoe Rejendra' sepertinya nama itu tak asing.

"Ah! Kita teman saat SD." Ujarnya reflek karena berhasil mengingat.

"Hah apa Ta?  Siapa?" Tanya Zandra tak mengerti.

"Eh, engga hehe" kekehnya.

"Balik ke kelas yuk, atau lo mau bolos?" Tawar Zandra.

"Mau bolos," jawab gadis itu santai.

"Serius lo?" Tanya Zandra tak percaya.

"Iya tadi lo yang nawarin, percuma juga masuk kelas ga fokus mood gue ancur" jawab Alleta tanpa ragu.

Zandra mengangguk, "Ok gua temenin" ujarnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Gimana dengan part ini? 🤣
Oh iya aku ga suka dengan konflik yang berat  jadi aku buat konflik ringan dan sesederhana mungkin gapapa kan🤗

Jangan lupa vote ya komen juga boleh:)

Terimakasih🤗💜🙏

ALANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang