Huft! Alleta membuang nafasnya berat lantas duduk di ruang keluarga. Gadis itu memfokuskan pandangannya pada layar tv.
"Kayaknya lelah banget kamu?" Tanya Lysander ayahnya seraya duduk di sebelah gadis itu.
"Kelihatan seperti itu ya yah?" Alleta menatap sang ayah.
"Ya, orang tua pasti tau ketika ada yang berbeda dengan anaknya, sekali pun mereka hanya diam," jawab ayah nya, membelai surai hitam putrinya.
"Kenapa sayang? Ada masalah di sekolah mu? Atau masalah lain?" Tanya bundanya setelah kembali dari dapur.
"Hmm sebenarnya Leta tadi bertengkar sama Glasia dan karaya," jawabnya sendu.
"Kalau ayah dan bunda boleh tau bertengkar karena apa?" Tanya bundanya berusaha membuat putrinya terbuka dengan semua yang gadis itu rasakan.
"Salah faham aja kok bun," jawabnya dengan senyum terpaksa ia tidak berbohong namun tidak juga menjelaskan permasalahannya secara detail.
"Itu hal biasa, jangan terlalu di pikirkan," ujar ayahnya seraya menggenggam tangan putrinya menepuk-nepuk dengan penuh kasih.
Berbeda dengan Talia selaku seorang ibu, wanita itu tahu bahwa masih ada hal yang di tutupi oleh putrinya. Tak ingin memaksa Talia membiarkan Alleta menyimpan sisa masalahnya itu sendiri.
"Benar kata ayah, jangan sampai jadi beban buat kamu," ujar bundanya seraya ikut menggenggam tangan suami dan putrinya. Alleta mengangguk gadis itu bersyukur karena dilahirkan dalam keluarga yang penuh kasih dan sayang.
"Yah, Bun Leta keluar sebentar boleh ya," pintanya dengan puppy eyes nya.
"Mau kemana?" Tanya ayahnya menyelidik.
"Alleta mau beli makanan buat nemenin begadang takutnya nanti malam ga bisa tidur, stok di kulkas udah habis hehe" Jawab Alleta terkekeh.
"Yasudah sana jangan jauh-jauh belinya, jangan pulang terlalu malam," ujar ayahnya mengizinkan.
Alleta naik ke kamarnya bersiap sebelum ia pergi untuk membeli makanan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~'Halo, Lo Dimana?' tanya Alano dari balik telfonnya.
'Di rumah Al?' jawab seorang wanita di sebrang sana.
'Gua jemput sekarang,' ujar Alano.
'Rumah sakit?' Tanyanya.
'iya,' Jawab Alano seraya menutup sambungan telfonnya.
Alano berjalan menuju garasi mobilnya, ia mengendarai mobil putih miliknya untuk menjemput seorang wanita yang tadi ia telfon.
Sekitar 5 menit kini Alano sudah sampai di kediaman wanita itu.
Ting... tong....
"masuk dulu atau mau langsung?" Tanyanya.
"Langsung aja," jawab Alano.
"Yaudah yuk," ajaknya.
"Mamah ada?" Tanya Alano
"Ada tuh di dalam," jawabnya.
"Izin dulu," ujar Alano.
"Ga usah, tadi gue izin sendiri, mama percaya kalo perginya sama lo," jelasnya.
"Oh ok, supermarket dulu ya," ujar Alano memberitahu.
"Ikut aja gue mah," balasnya. Lantas keduanya masuk ke dalam mobil dan segera pergi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~"Bang kebab nya tiga ya! Dua medium, satu besar," ujar Alleta pada penjual kebab di depan supermarket itu.
"Pedes kan neng," Tanya penjual itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANO
Teen Fiction[ Terlalu Bucin!!! ] Buat yang ga suka bucin ga papa pergi dari lapak ini, tapi ada sebagian orang yang pasti pernah ngalamin hal ini:) Alleta gadis sederhana yang terbilang biasa saja tidak cantik namun cukup menarik yang menjalani kehidupannya den...