17. Berkunjung

8 1 0
                                    

Ting!Tongg! Suara bel ditekan.

Akil, cowok itu berdiri di depan sebuah rumah mewah, berharap ada seseorang yang akan membuka pintu untuknya.

"Malam Tante," sapanya setelah wanita paruh baya membuka pintu rumahnya.

Wanita itu menautkan alisnya, "Malam, maaf kamu siapa ya?" Tanyanya.

Akil mencium tangan wanita paruh baya itu setelahnya ia berkata, "Saya Akil tante, teman Alleta."

"Oh Teman Alleta, yuk masuk dulu" Ajak wanita itu alias Talia, Bunda Alleta.

"Silahkan duduk," ujar Talia mempersilahkan, "tante ambilkan minum dulu ya," ujarnya lagi dengan senyuman yang sulit di definisikan.

"Ga usah repot-repot tante," balas Akil kikuk, seraya menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.

'Gua kira Emak sama anak bakal sebelas dua belas, ini kenapa emaknya serem banget ya'-batin Akil.

Tak lama Talia kembali dengan membawa dua cangkir teh, yang satu ia taru di depan Alik dan yang satu untuk dirinya sendiri, "Silahkan di minum," ujarnya dengan senyum yang sama. Mengerikan.

Akil segera mengangkat cangkirnya, dan meneguk tehnya, "Terimakasih tante."

Talia mengangguk, "Kalau tante boleh tau ada perlu apa ya kamu ke sini?" Tanya nya.

"Se..seebenarnya saya mau memastikan keadaan Alleta tante, karena hari ini Alleta ga masuk sekolah," jawab Akil.

"Kamu teman sekelasnya?" Talia kembali bertanya.

"Bu..bukan sih tante," jawab Akil dengan menunjukan deret giginya.

Talia mengangguk-angguk, "Kamu sangat memperhatikan putri saya ya ternyata, kamu suka dia?" Tanyanya memastikan.

Uhuk!

Mendengar pertanyaan Talia membuat Akil tersedak, bagaimana tidak? belum apa-apa saja Talia sudah menanyakan ini padanya.

Talia mengangkat gelas milik Akil yang selanjutnya diberikan kepada cowok itu, "be..belum sih tante, kami berteman," jawab Akil setelahnya.

Talia kembali mengangguk, "Ada rencana menyukai putri saya?"

"Saya ga bisa bilang iya ga bisa bilang tidak juga tante, hati kan ga ada yang tau," Jawab Akil seraya tersenyum.

Talia menyilang kan kakinya dengan tangan yang di lingkarkan ke lututnya, selanjutnya menyondongkan tubuhnya dan memicingkan matanya menatap Akil, "Ok, Janji sama tante jangan sampai sakiti hati putri tante," ujarnya.

"Iyy...iya tan saya usahakan," jawab Akil gugup.

"Mau bertemu Alleta?" Tanya Talia.

Akil mengangguk, "Kalo tante izinkan."

"Baik tante izinkan, Alleta ada di kamarnya sedang sakit, kamu naik aja tapi INGAT! jangan berbuat macam-macam," ujar Talia memperingati.

"Engga kok tan," balasannya.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang