Part 6

193 26 0
                                    

Keringat dingin masih membasahi tubuh Ricis, ia masih memikirkan mimpi yang dialaminya. Apa yang akan terjadi setelah ini? Apakah mimpi itu akan menjadi kenyataan? Pertanda apa ini? Apakah semua akan baik baik saja? Semua pertanyaan dengan mendadak terlintas dipikirannya bagaikan semua kendaraan yang bertubrukan secara bersamaan.

Masih pukul tiga pagi, tapi ia tak bisa tidur kembali. Takut jika mimpinya berlanjut. Menikah dengan Eqy yang sudah berstatus duda, dan melihat Wildan bergandengan mesra dengan Putri tunangannya. Sungguh mimpi yang sangat buruk baginya.

Turun kebawah itu yang diputuskannya, dilihatnya Aris dan Verry yang masih terjaga sambil bermain FIFA. Ingin sekali menceritakan mimpinya, tapi ia takut setelah bercerita malaikat melintas dan meng-aminkannya, hingga menjadi kenyataan semua mimpinya.

Wajah pucat dan keringat yang masih mengalir menyita perhatian Verry. Ia berjalan mendekat dan memberikan tisu, namun Ricis masih tak bergeming. Dengan refleks Verry menghapus semua jejak keringat di kening Ricis, membuat gadis itu mematung semakin tak sanggup untuk bersuara.

"Ekhem" Deheman Aris menyadarakan Verry dari sikap refleksnya. Dengan cepat ia kearah dapur dan membuang tisu yang ia pegang.

"Eemm kenapa Cis? Pagi pagi begini turun?" Sungguh Verry tak bisa menetralkan denyut jantung nya yang berpacu lebih cepat dari biasanya.

"Gue mau minum" Bohong Ricis, sebenarnya ia ingin bercerita. Tapi sudah lah, biar ia saja yang menyimpan semuanya.

"Gue ambilin" Ricis hanya mengangguk saat Verry mengambilkan segelas air untuknya.

"Nih, tidur lagi sana. Jangan kemaleman! Ntar drop, kasian fanbase kamu jadi khawatir" Ricis tersenyum dan menerima segelas air yang dibawakan Verry. Sungguh jantungnya berdetak tak karuan, saat Verry mendadak perhatian. Inikah yang namanya... JANGAN DITERUSIN!

'Apa Verry suka sama gue ya? Ah!! Gak mungkin!' Batin Ricis di anak tangga terakhir.

"Saya mencium aroma benih benih cinta" Celetuk Aris mengendus ngendus layaknya Roy Kimochi yang ada di acara televisi.

Verry yang geram, langsung melempar bantak LOL kearah Aris. Namun si empu dengan cepat mengelak hingga tak ada bagian tubuh yang menjadi korban lemparan bantal.

Aris yang puas langsung tertawa keras. Tak menghiraukan Verry yang sudah merebah dan jam yang menunjukkan pukul tiga. Kekehan yang ditimbulkan membuat para tetangga menjadi was was, terpikir bahwa itu adalah kekehan mbak kunti yang membuat mereka sulit untuk tertidur kembali. Ku harap mbak kunti tak terkekeh di malam ini disudut kamar mu, atau diatap rumah mu.

"Buset dah, gue ditinggalin" Gerutu Aris ikut merebahkan tubuhnya disamping Verry.

"Bang bangun!!! Astaghfirullah Udah jam sembilan pagi bang! Gak subuhan lu ya?!" Wildan tak menghiraukan bacotan dari Putri. Alam mimpi terlalu nyaman untuknya yang selalu gundah gulana tentang urusan cinta.

Putri yang merasa tak direspon, langsung meluncurkan aksi jahilnya.

"Bang kebakaran bang!!! Api nya gede banget! Bangun bang!!" Tersentak Wildan langsung bangun dan berlari kocar kacir menuruni anak tangga meninggalkan Putri yang tertawa renyah.

"Apa yang kebakar bang?!! Semua baik kan??? Kalian kok pada main FIFA sih??? Ayo keluar!!!!" Pitak dan Diko hanya melongo, melihat hal aneh pada Wildan dipagi ini. Rambut dan kaos yang tak rapih, serta wajah bantal yang masih tergambar membuat Pitak dan Diko beranggapan bahwa Wildan terbawa mimpi.

"Nggak ada yang kebakar El, semuanya sehat walafiat alhamdulillah... kita main FIFA karena udah jadi rutinitas wahai Iel Alamsyah" Jelas Diko panjang lebar membuat Wildan membulatkan mulutnya.

"Tapi Putri bilang ada kebakaran" Polos Wildan berkata, membuat Pitak dan Diko langsung tertawa.

Putri yang baru saja turun juga ikut tertawa, membuat Wildan semakin tak mengerti tentang apa yang baru saja terjadi.

"Astagfirullah Iel... elu di prank sama bidadari noh!" Tunjuk Pitak kepada Putri yang masih tertawa.

Wildan menatap kearah Putri dan langsung berlari mengejarnya. Terjadilah adegan film india dirumah Alamsyah, semua barang mulai tak tersusun rapih ditempatnya. Pitak dan Diko yang merasa menjadi nyamuk, langsung melakukan insta story seolah tak ingin kehilangan kesempatan ini.

Putri yang mulai lelah mendadak berhenti serta mengatur nafasnya, Wildan yang kaget dengan berhentinya Putri tidak sanggup memperlambat kecepatan langkah kakinya. Hingga terjatuh lah keduanya dalam posisi berpelukan diatas sofa.

Diko kaget dan langsung mematikan ponselnya, begitu juga dengan Pitak. Keduanya langsung berlari kearah Wildan dan Putri yang masih saling menatap penuh arti.

"Ekhem! Belom muhrim" Putri langsung berdiri lebih dulu saat Pitak berkata demikian.

Canggung, adalah perasaan Putri saat ini. Tak sanggup ia melihat ketiga pria yang malah tersenyum kearahnya.

"Udah lah Put, gak sengaja juga" Putri hanya tersenyum lalu mengambil ponselnya guna menyibukkan diri agar melupakan kejadian tadi.

Insta story yang ia lihat sangat membuat jantungnya berdegup. Seperti ingin meledak, dan hancur lebur layaknya bubur. Terlihat di video itu, ia dan Wildan kejar kejaran layaknya seorang pasangan, hingga video itu terhenti saat dirinya dan Wildan jatuh berpelukan. Habis sudah, dirinya pasti akan diserang oleh haters kembali.

Ditatapnya unsername yang tertera, ternyata milik Diko. Langsung saja ia menatap pria berbadan bongsor itu dengan tatapan tajam, hingga si empu menyadarinya.

"Kenapa Put?" Polos Diko bertanya, membuat Putri mengendus kesal karnanya.

"Kok abang buat igs tentang kejar kejaran Putri sama bang Iel sih?!" Kesal Putri bertanya, Diko membalasnya dengan tawaan.

"Biarin aja deh Put, biar gak ada yang ngejodohin Iel sama yang disana lagi, ya gak El?" Jawab Diko seusai tertawa lalu menyenggol lengan Wildan sambil bertanya.

Wildan hanya mengangkat bahu tak acuh, tetapi sejurus kemudian ia tertawa karena melihat Putri memasang wajah kesal yang sangat imut baginya.

"Udah lah Put, biarin aja. Biar netijen panas, lagian mereka juga sih yang kaya bocil. Urusan pribadi malah di ikut campuri, pake acara menjodoh jodohkan lagi. Siapa coba yang gak erosi"

"Emosi btw" Ralat Putri dengan tak bernada. Sepertinya ia masih kesal, lihat lah! Baru beberapa menit video itu di unggah, para netizen sudah mencibir ntah kemana mana. Untung saja akun instagram ia masih di privasi, kalau tidak? Entah apa yang terjadi.

"Jangan ngambek, nanti gue nikahin baru tau rasa lho!" Sewot Wildan mengancam, tapi Putri malah bulshing kelewatan. Pipinya sudah merona sekarang.

"Najis!"

"Najis sih najis, tapi kok pipinya sampe merah gitu?"

"Biarin!"

"Beneran gue nikahin lu ya! Hahahah"

Hey gess!
Hayoloh yang panas:") maapin author ya, tenang... setelah part ini ada masa masa keromantisan antara wildan dan ricis. Harap bersabar ini ujian.

Maap juga baru bisa Up, kalian juga jangan lupa follow akun ig author @virgiealminayu , nanti kalian akan dapet informasi dari sana. Kalo mau di folback, dm aja!

Bye bye! I love youuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang