Part 10

209 37 3
                                    

Ruangan bernuansa putih sangat membuat Ricis merasa bosan, kakinya yang terkilir membuatnya harus dirawat dirumah sakit. Sebenarnya tidak terlalu parah, tapi karena orang orang disekitarnya posesif membuatnya harus dirawat diruangan berbau obat ini.

Hanya berbaring dan berbaring, dilihatnya bagian tumit kakinya dililit oleh sebuah kain. Pikirannya masih terpenuhi keadian tadi, ia tergelincir dan jatuh dipelukan Wildan. Lalu pandangannya buram hingga akhirnya semua itu berakhir dirumah sakit.

Wajah Wildan sungguh menenangkan. Sangat teduh untuk dipandang, ia dan Wildan bagaikan matahari dan rembulan. Selalu ingin bersama walau waktu tak mengizinkan. Bukan hanya waktu, tapi restu! Kata sakral yang terdiri dari satu kata lima huruf itu menyimpan berbagai keridho-an dalam menjalani rumah tangga.

Jika waktu bisa diputar dan dibuat slowmo, maka ia akan bisa berlama lama dipelukan Wildan. Jangan menyebutnya gadis murahan! Ingat! Mereka hampir bersatu tapi terhalang restu! Jangan menyalahkan dirinya! Jangan menyalahkan pihak ketiga atau siapa pun orang nya! Baik netizen atau orang terdekatnya! Salahkan lah takdir yang sudah memisahkan mereka tanpa kejelasan yang pasti! Ini takdir, kau tak bisa mengelak! Ini sudah ketentuan, kau tak bisa menghindar! Jadilah HUMAN yang cerdas, dan jangan selalu menyalahkan orang lain tanpa bukti ataupun penjelasan!

Tarik semua kata kata mu yang sudah menggunjing mereka! Yang sudah menyakiti hati mereka... yang sudah membuat mereka risih dan tak nyaman. Semakin kau gunjing, semakin renggang lah jarak antara mereka. Jadilah HUMAN yang bijak dalam berfikir dan mengetik, kau hanya berhubungan lewat media sosial saja! Vlog sepuluh menit instastory beberapa menit, live setengah sampai satu jam twitter hanya sebatas bacaan dan postingan hanya sebatas ke update-an. Kau tak 24 JAM bersamanya, jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan atas berita yang ada! Jangan menjodohkan sesuai keinginan hati mu saja! Memang di bio akun fanbasemu hanya penggemar tapi tidak menjodohkan, TAPI KOK POSTINGANNYA SELALU DIUPLOAD TENTANG MEREKA YANG BERDUA DUAAN? TENTANG HAL HAL YANG SALING MENCOCOKKAN? TENTANG VLOG MEREKA YANG SELALU ROMANTIS TAK TAHU JIKA ITU HANYA SEKEDAR GIMMICK?

Sudahlah, ini semua sudah terlanjur. Tak ada guna nya untuk di ungkit, ia dan Wildan hanya memiliki beberapa persen untuk bersatu. Berat rasanya jika melihat Wildan dekat dengan gadis lain, walau hanya sebatas TEMAN.

Ricis bukan lah gadis murahan dan pemaksa, hanya saja... ia terlalu penurut hingga semua yang orang lain inginkan selalu dituruti. Ia tak pernah memikirkan kebahagiaannya sendiri. Hidupnya hanya untuk keluarganya, hanya untuk orang orang yang disekitarnya, hanya untuk thericis diluar sana.

Tes

Setetes air turun dari sudut matanya hingga menjadi aliran sungai kecil disana. Hatinya rapuh tubuhnya lelah, ia juga jarang makan akhir akhir ini. Tiga hari lalu baru saja ia sembuh tapi haruskah ia sakit lagi? Ia tak mau merepotkan, ia hanya ingin memberikan kebahagiaan. Takdir terlalu mempermainkannya, terlebih lagi hatinya. Cintanya hanya satu, WILDAN.

Wildan, pemuda itu termenung dikantin rumah sakit. Tak habis pikir dengan perbuatannya tadi, kepanikannya membuatnya nekat membopong tubuh Ricis yang sempat pingsan hingga tak menghiraukan pertanyaan juga panggilan dari temannya dan juga tim Ricis. Sempat pula beberapa thericis mendokumentasikan kejadian tadi dalam bentuk video ataupun foto. Biarlah mereka melakukannya asalkan gadis mungilnya baik baik saja.

"Dan..."

Wildan menoleh saat Aris memanggilnya, pria berambut gondrong nan lurus itu kini telah duduk dihadapannya.

"Makasih ya, kalau gak ada elu-"

"Jangan bilang makasih bang, gue juga udah pernah janji sama mba Keylin untuk ngelindungi dia, walaupun..."

TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang