Chapter 7 - Makan malam

2.2K 121 18
                                        

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK VOTE DAN COMEN NYA.
TERIMAKASIH

-------------------------------------------------------

"Cinta Tak Bisa Dipaksakan, Hanya Karena Kemauan Orang Tua"

Rose baru saja keluar dari toilet, dan berjalan kembali menuju kelas. Di dalam kelas, pandangannya langsung tertuju pada sahabatnya, Jisoo, yang sedang duduk melamun dengan senyuman yang tak biasa. Senyuman itu terlihat begitu cerah, hampir seakan dia sedang berada di dunia lain.

"Soya!" seru Rose keras, hampir berteriak di depan telinga Jisoo.

Jisoo langsung terkejut, tubuhnya sedikit berguncang. "Aduh, kenapa teriak-teriak di depan telingaku, sih?" keluh Jisoo dengan ekspresi kesal namun terlihat geli.

Rose hanya tertawa kecil, tak terpengaruh sedikitpun. "Kamu nggak denger aku panggil tadi, lagi mikirin apa sih? Kok sampai melamun gitu?"

Jisoo tampak menghindar, namun senyuman itu masih tak bisa hilang. "Hmm, nggak ada apa-apa kok," jawabnya sambil tersenyum kikuk.

"Tapi, kenapa pipi kamu merah merona kayak tompel gitu?" tanya Rose penuh curiga.

Jisoo buru-buru memegang pipinya yang memerah, berusaha menutupi kegugupannya. "G-gak apa-apa," jawabnya tergagap.

Namun, Rose tidak menyerah begitu saja. "Ayo, kasih tahu aku kenapa pipimu merah kayak itu. Aku nggak akan berhenti menggoda kamu sampai kamu cerita!"

Jisoo tertawa pelan, terpaksa akhirnya mengalah. "Oke, oke! Tapi kamu janji berhenti gelitikin aku!" katanya sambil menahan tawa.

Rose langsung duduk di sampingnya dengan antusias. "Yess! Aku janji, cerita sekarang!"

Jisoo menghela napas panjang, wajahnya sedikit memerah. "Sepertinya aku jatuh cinta, Rose."

"Apa? Serius? Siapa dia?" tanya Rose dengan mata berbinar, begitu terkejut dan penasaran.

Namun, tepat saat itu, suara pengumuman dari pengeras suara terdengar memanggil nama Jisoo.

"Pemanggilan untuk siswi Kim Jisoo, segera menuju ruang kepala sekolah," suara itu menggema di ruang kelas.

Jisoo dan Rose saling memandang, kebingungan. "Itu kan namamu, Soya?" tanya Rose dengan rasa tak percaya.

"Ah, mungkin Kim Jisoo yang lain," jawab Jisoo cepat, berusaha terlihat santai meski ada rasa cemas yang mulai terasa.

Namun pengumuman itu terdengar lagi, kali ini lebih jelas. "Siswi Kim Jisoo, kelas XII IPA 2, harap segera menuju ruang kepala sekolah."

Rose menepuk pundak Jisoo dengan semangat. "Ayo cepat, sebelum kepala sekolahnya marah!"

Jisoo hanya bisa mengangguk, lalu buru-buru meninggalkan kelas dengan langkah terburu-buru. Setelah dia pergi, Rose memutuskan untuk membuka ponselnya yang berdering. Melihat nama yang tertera di layar, ia langsung tersenyum lebar.

"Hallo, Ma! Apa kabar?" sapa Rose ceria.

"Mama baik-baik saja, Rose. Kamu gimana? Apa kabar di sekolah?" suara lembut Mama terdengar begitu dekat, meskipun dari jarak jauh.

Im Normal | Chanrose |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang