Happy reading💫
Typooo❗Seungmin membuka mata nya perlahan, rasa mual yang mengganggu tidur nya.
"Hey, sudah bangun?" Itu hyunjin, hyunjin sedari tadi menunggu seungmin sadar. Sedangkan jeongin? Anak itu harus pulang karena ini sudah jam malam, dan jeongin harus segera tidur bukan?
"Hyung..." hyunjin tau apa yang adik nya rasakan, hyunjin pun segera mengambil tempat kecil yang telah di sediakan untuk adik nya.
'Hoekk...uhuk...hoekk'
Cairan bening itu keluar dari mulut seungmin, hanya cairan putih.
Perut nya benar benar kosong, yang keluar hanyalah cairan dari infus.
"Keluarkan saja semua tak apa." Ucap nya sambil mengurut pelan tengkuk sang adik.
Seungmin hanya mengangguk, hyunjin pun meletak kan tempat kecil itu di bawah brankar seungmin.
Setelah nya ia duduk di samping adik nya.
"Min-ah..." seungmin membuka mata nya perlahan, terlihat anak itu sedang menahan kesakitan.
"Apa sangat sakit?" Seungmin menganggukan kepala nya pelan,tak mampu berbicara, semua rasa menyerang nya.
"Hey...berjanjilah pada hyung kalau, adik kecil hyung ini akan sembuh dan kembali menjadi adik kecil hyung yang seperti dulu, heum?" Ucap nya menggenggam pelan tangan adik nya.
"Apa kau ingat? Dulu, waktu kita kecil. Eomma, appa, kau, aku dan jeongin sering pergi piknik ke sungai han, di sana kita bermain lari-larian kan? Lalu eomma memarahi ku karena kau jatuh dan lutut mu berdarah kan? Kau tak menangis, tapi jeongin.
Kau bilang pada eomma agar tak memarahi ku kan? Terima kasih yah...
Hyung bangga...banget punya adek kaya seungmin. Seungmin itu kuat, ga mau ngeliatin ke siapa-siapa kalo dia lagi sakit.Kamu mau terlihat keren di depan orang-orang. Kamu mau jadi kakak yang hebat untuk jeongin, yang selalu ngejaga jeongin. Tapi harus nya itu tugas hyung, hyung terlalu cuek ke kalian. Hyung cuman mikir ego hyung sendiri. Maafin hyung yah." Seungmin menggeleng kan kepala nya pelan.
"Hyung, hyung itu kakak terbaik yang pernah seungmin temuin. Jujur, seungmin bersyukur banget tuhan ngasih kakak sebaik hyung dan juga seganteng hyung hehe, ini semua bukan salah hyung.
Hyung ga pernah salah di mata seungmin, hyung tuh kaya pahlawan kedua selain appa. Makasih yah hyung...udah mau jadi kakak yang terbaik untuk seungmin sama jeongin. Seungmin sayang hyungie." Hyunjin pun langsung memeluk erat adik nya.
"Makasih yah dek...hyung juga sayang banget sama kalian berdua." Seungmin tersenyum, akhir nya ia kembali merasakan yang nama nya pelukan seorang kakak.
Seungmin kembali menahan sakit yang menyerang tubuh nya. Kepala nya benar-benar pening, tubuh nya melemas, benar benar melemas.
' Tahanlah sebentar lagi, ku mohon...'
🌼🌼🌼
Felix masuk ke ruangan kelas nya, mendudukan pelan tubuh nya di bangku milik sahabat nya.Ini sudah hampir 1 bulan lebih seungmin tak masuk sekolah.
Felix benar-benar merindukan sahabat nya...
Yaa walaupun ia pasti bertemu hampir setiap hari tapi sama saja berbeda.
Felix membuka pelan tas milik nya, mengeluarkan tempat makan putih milik nya.
Di dalam nya terdapat cookies kesukaan nya dan seungmin. Felix sering membuat kue atau yang lain nya karena orang tua nya cukup sibuk jadi mau tak mau felix harus bisa masak, felix tak mau terlalu merepotkan orang lain.
Biasanya felix akan makan cookies itu berdua, bersama seungmin di rooftop sekolah atau di kursi dekat taman. Tapi untuk sekarang tak bisa.
Felix kembali menutup tempat makan itu dan memasukkan nya kembali ke dalam tas nya.
"Annyeong! Hehe." Bocah tupai itu terus-terusan mengganggu nya semenjak ia masuk ke sekolah ini, tapi yang felix lakukan pada nya hanya menjawab singkat dan tak mengubris segala pertanyaan dari manusia satu itu.
"Aku duduk di sini yah, tak ada yang bisa ku gangguin. Renjun terlalu menyeramkan." Ucap anak itu seraya berbisik pada felix.
Lagi dan lagi upaya han tak membuahkan hasil, felix pindah ke tempat seungmin dan membiarkan barang barang memenuhi bangku milik nya agar tak di duduki oleh anak itu.
Han kesal dan langsung kembali ke tempat duduk nya yang di samping renjun.
'Tunggu saja aku akan membuat felix menjadi temanku.'
🌼🌼🌼
"Heuhhh..." jeongin lagi-lagi mendengus membuat beomgyu geram dan sangat amat ingin menceramahi jeongin.
Jeongin sedari tadi hanya mendengus karena ia ingin segera pulang dan bertemu seungmin.
Sedari tadi ia hanya mendengus dan juga menanyakan jam berapa, bahkan sangking niat nya jeongin nanya ke guru guru apa hari ini ada rapat? Memang anak ini senekat itu.
"Yak kim jeongin apa kau tak bosan terus melakukan hal yang sama selama 2 jam ini? Kau tak bosan tapi kupingku sudah bosan karena dengusan mu itu." Oceh nya pada jeongin.
"Ya! Beomgyu-ah, menurut mu jam berapa sekarang?" Beomgyu menahan marah sekali lagi.
Ingin rasa nya menelan jeongin hidup-hidup tapi rasanya itu tak bisa.
"Kim jeongin, satu menit yang lalu kau menanyakan hal yang sama padaku, lalu kau menanyakan nya lagi. Aku bingung bagaimana kau bisa rangking satu di kelas ini? Padahal banyak anak yang lebih pintar."
'Tuk'
Beomgyu meringis pelan, jeongin benar benar memukul kepala beomgyu pelan menggunakan botol minum milik nya yang ada di meja.
"Kau mengoceh sekali lagi, ku yakin mulut ku akan di penuhi dengan semua potongan kertas yang ada fi meja ini, choi beomgyu."
Kalo sudah begini beomgyu sudah tak berani melawan jeongin.
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓦𝓱𝔂?•[𝓴𝓼𝓶]✔
Fanfiction" andai saja waktu itu kau tidak mengajak eomma dan appa pergi, eomma dan appa masih ada sekarang! aku sangat membencimu kim seungmin!" - kim hyunjin " aku sangat membenci mu seungmin hyung! karena mu eomma dan appa pergi! " -kim jeongin " terima ka...