賭ケグルイ (✔)

○ eighteen.

賭ケグルイ

•

•

•

Genre : slice of life, sci-fi, drama, school.

☆☆☆

"Ngomong-ngomong, kalian baca berita gak?" tanya Ririka.

"Hari ini aku belum membaca berita, emang berita apa hari ini?" tanya Akira sambil memakan makanannya.

"Keluarga Mori di bunuh katanya" jawab Ririka.

Oh Tuhan, Yumeko benci topik ini.

Yumeko hanya menghela nafas pelan dan mencoba bergabung dengan mereka yang membahas keluarga Mori agar tidak di curigai oleh teman-temannya.

"Oh yang kejadian kemarin ya? aku dengar beberapa warga mencium bau mayat bukan?" tanya Yumeko.

"Iya, tapi masalahnya, mayat kan membusuk pas hari ke 3, ini kenapa cepat banget ya?" tanya Ririka balik.

"Itu kemarin aku memberikan vaksin yang bisa membuat mayat lebih cepat busuk" batin Yumeko.

"Entahlah, mungkin pembunuhnya mempunyai cara yang licik" jawab Yumeko.

Kring kring kring.

"Ayo selesaikan makanmu Haruka, kita sudah masuk" kata Akira.

Haruka hanya menangguk lalu menghabiskan bekalnya dan pergi menyusul mereka.

"Yumeko, pulang sekolah temui aku di atap" kata Ririka sambil menepuk bahu Yumeko.

Yumeko bingung, jarang sekali Ririka menemuinya, apa lagi di atap.

Pulang sekolah.

"Kalian belum mau pulang?" tanya Haruka.

"Belum, kami masih ada urusan" jawab Ririka.

"Oh begitu, yasudah kami pergi dulu ya" kata Akira.

Yumeko dan Ririka hanya mengangguk dan melambaikan tangannya ke arah mereka.

Di atap.

"Ada apa memanggilku?" tanya Yumeko.

"Kau... pembunuh yang berinisial U kan?" tanya Ririka balik sambil melihat pemandangan dari atap sekolah.

Deg!

"Dari mana dia tau?" batin Yumeko.

"Jangan asal menuduh! aku bukan pembunuh yang berinisial U!" jawab Yumeko sambil sedikit berteriak.

"Jujur saja" kata Ririka.

"Aku bukan pembunuh yang berinisial U itu, kau mengerti?!" tanya Yumeko.

"Lalu ini apa? kemarin aku melihatmu ke rumah keluarga Mori saat aku sedang jalan pulang ke rumahku" kata Ririka sambil menunjukkan foto Yumeko yang menggunakan baju serba hitam dan muka yang di penuhi aksesoris.

Yumeko terdiam, dia tidak bisa membongkar identitasnya begitu saja.

"Jawab aku, Shirote Yumeko" lanjut Ririka.