05

2.2K 280 24
                                    

Wendy duduk di pinggir ranjangnya dalam keadaan melamun. Raganya terus mematung, sedangkan pikirannya terus berlari kesana kemari, karena banyak yang Wendy pikirkan saat ini.

"Siapa nenek itu? Aku menemuinya dua kali di depan rumah, dan sekarang dia seperti mengikuti ku, aku rasa ini bukan hanya sekedar kebetulan" gumam Wendy ketika ia mengingat sosok nenek bertongkat itu. Wendy tidak tahu siapa nenek itu, tapi Wendy selalu merasa jika nenek tua itu memperhatikannya.

"Kau kenapa? Sedari tadi di jalan kau seperti melamun terus" tanya Chanyeol yang baru memasuki kamarnya dan mendapati Wendy terdiam dengan tatapan kosongnya.

"Kau terlihat sangat bahagia" jawab Wendy tanpa melirik kearah Chanyeol.

Chanyeol mengerutkan dahinya, "Maksudmu?" Chanyeol meminta penjelasan lebih.

"Kau terlihat bahagia bersama Yeri, kau tentu tidak bisa mengelak nya bukan? Kau pasti merasakannya" jawab Wendy.

Chanyeol hanya bisa terdiam tanpa sebuah timpalan, karena memang benar, ia merasakan jika ia selalu bahagia saat berada di dekat adik iparnya itu. Yeri seperti memberi warna lain di dalam hidupnya.

Mendapati Chanyeol tidak bersuara untuk menjawab, Wendy menghela nafasnya, ia tentu merasa sakit mengetahui kenyataan ini.

"Aku akan menyerah jika kau mau" ucap Wendy.

"Semua tidak seperti yang kau pikirkan, aku bahagia ketika bersama Yeri bukan berarti aku ingin bersamanya bukan?" Sanggah Chanyeol.

"Banyak yang aku pikirkan Chan, dari dulu aku memang egois, meski aku tidak mencintaimu aku tetap ingin bersamamu. Tapi saat ini aku sadar, kau pantas bahagia" jawab Wendy yang masih enggan melihat kearah Chanyeol. Kedua matanya sudah membendung krystalnya, namun Wendy bersikeras menahannya agar tidak terjatuh. Mengapa menghadapi kenyataan seperti ini membuat hati Wendy terasa amat sakit, mungkinkah karena Wendy selama ini sudah terikat dengan Chanyeol, jadi melepaskan pria itu bukan perkara yang mudah.

Chanyeol bergegas menghampiri Wendy, ia tiba-tiba berlutut di depan istrinya itu.

"Kita sudah berjanji akan bersama selamanya, meski kau tidak mencintaiku, meski aku tidak mencintaimu. Kau kenapa? Kau tidak seharusnya seperti ini" ucap Chanyeol yang meraih tangan Wendy dan menggenggamnya erat.

"Aku hanya banyak pikirkan akhir-akhir ini, maafkan aku" gumam Wendy pelan.

"Kau bisa mengatakannya padaku, jangan memendamnya" Chanyeol bangkit dari posisinya, lalu ia duduk di sebelah Wendy dengan tidak melepas tangannya yang menggenggam tangan mungil istrinya itu.

"Kenapa kau selalu baik padaku, padahal aku selalu jahat padamu" Wendy kini memberanikan diri menatap wajah suaminya itu.

"Aku menikahimu karena uangmu, aku menerima perjodohan kita bukan atas dasar cinta, dan aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk berperan baik sebagai istrimu" Wendy selalu mengakui hal ini kepada Chanyeol secara terang-terangan, dan Chanyeol sudah tahu pasti Wendy memang tidak mencintainya maka dari itu ia selalu diam meski Wendy mengabaikannya.

"Aku sedang belajar menerimamu" Chanyeol menunduk dan melihat tangan Wendy yang ia elus, "aku juga sama, tidak mencintaimu saat itu, aku hanya menyetujui apa kata nenekku"

"Nenek mu?" Tanya Wendy heran.

"Ya dia sudah meninggal, dia selalu berpesan agar aku menikahimu dan bersamamu. Dia juga yang memiliki ide perjodohan itu meski ia melihatmu masih dalam kandungan. Saat itu kedua orang tuamu datang kerumah kami untuk melihat diriku yang baru lahir dan ibumu masih mengandung. Nenekku melihat ibumu dan saat itu ia langsung berpesan pada ayah jika kau adalah jodohku" jelas Chanyeol.

FATED TO LOVE YOU - (WENYEOL VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang