17

2.2K 228 20
                                    

Baca dengan seksama agar emosinya sampai karena aku tidak pandai menuliskan sebuah emosi 😣

.

.

Wendy merasa kedua matanya berat dan sulit terbuka, namun dengan sekuat tenaga ia mencoba menggerakkan seluruh tubuhnya untuk segera mendapatkan kesadaran seutuhnya. Wendy ingin segera bangun karena ia tiba-tiba merasa takut ketika ia kembali mengingat apa yang sudah terjadi padanya dan Chanyeol.

"Dok, anak saya sadar dok!" Teriak seseorang memenuhi pendengaran Wendy, Wendy tahu itu suara sang ayah, mendengar itu membuat Wendy semakin terus meronta dan ingin segera terbangun.

Namun semakin Wendy berusaha keras semakin ia kembali mengingat kejadian itu, ia melihat Chanyeol yang panik, mobilnya yang berguling dan -

"CHANYEOL!" Teriak Wendy yang tiba-tiba saja langsung bisa membuka kedua matanya.

Nafas Wendy terengah, ia terlihat seperti orang yang panik dan tubuhnya bergetar hebat.

"Tenang Nona tenang, kau sudah ada di rumah sakit" suara lembut seorang dokter menyadarkan Wendy, kedua mata Wendy melihat sekeliling, ia berada di sebuah ruangan bercat putih.

"Chanyeol, dimana Chanyeol!" Wendy berseru memohon, ia sangat ingin segera bangkit namun tubuhnya begitu tidak bertenaga, bahkan untuk sekedar mengangkat kedua tangannya ia merasa tidak bisa.

"Tenang dulu Wen, kau harus pulih dulu, nanti kita temui Chanyeol ya" bujuk Ayah Son.

"Bagaimana keadaannya yah" Wendy terlihat memohon dengan raut wajah yang sudah memancarkan kesedihan dan kekhawatiran.

"Kita berdo'a saja semoga dia baik-baik saja, yang penting sekarang kamu tenang dulu dan menerima pengobatan agar tubuhmu cepat membaik dan bisa menemuinya" Ayah Son menggenggam tangan Wendy mencoba memberi kekuatan pada sang anak.

"Apa dia sakit sepertiku? Apa dia lebih parah dariku, ayah tolong selamatkan Chanyeol, siapapun selamatkan Chanyeol, aku tidak mau kehilangan dia" Wendy tiba-tiba menangis, air matanya begitu deras keluar. Wendy sangat khawatir pada keadaan suaminya itu. Ingin rasanya ia berlari menghampiri Chanyeol saat ini juga, tapi ia kenyataannya tidak bisa apa-apa, dan itulah hal utama yang membuatnya semakin mengeraskan tangisnya.

"Ahhh tolong aku! Aku ingin bertemu dengannya!" Jerit Wendy yang terlihat tidak tenang.

"Kamu tenang, ayah akan bawa kamu kesana jika kondisi kesehatanmu sudah membaik" Ayah Son mengusap pipi Wendy, berusaha menyingkirkan air mata yang terus mengalir itu.

"Nona tenang dulu, biar kami periksa keadaan Nona, jika sudah cukup baik Nona bisa ke ruangan suami Nona" ucap sang dokter.

Ayah Son melepas genggamannya dan menjauh agar memberi ruang bagi dokter itu untuk memeriksa keadaan Wendy.

Wendy langsung terdiam, dokter itu benar jika ia harus mengetahui keadaanya dulu. Dan Wendy berharap keadaanya tidak begitu buruk dan ia bisa segera menemui Chanyeol secepatnya.

"Anda sudah baik-baik saja, hanya saja benturan keras di beberapa bagian tubuh akan terasa sakit dan anda mungkin sedikit kesulitan bergerak karena itu. Berhati-hatilah" jelas sang dokter.

"Terima kasih dok" ucap Ayah Son sebelum dokter itu memutuskan pergi.

"Sekarang kau istirahat ya" Ayah Son terlihat menahan air matanya, ia begitu senang ketika mendengar Wendy cukup baik-baik saja. Ayah Son sempat sangat takut karena Wendy tidak sadarkan diri semalaman sampai menjelang siang.

"Aku ingin menemui Chanyeol" jawab Wendy.

"Ayah akan usahakan kau bisa menemui Chanyeol jika kau sudah bisa bergerak sedikit nyaman, ah ada yang menunggumu di luar, ayah akan panggilkan dulu"

FATED TO LOVE YOU - (WENYEOL VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang