"Bateraiku habis"
Chanyeol langsung memijat kepalanya yang rasanya akan meledak, ia hampir mati karena khawatir namun istrinya itu malah memberikan jawaban jujur dengan wajah polosnya dan itu membuat Chanyeol seperti orang bodoh sudah membentaknya tadi.
Wendy semakin bingung dengan reaksi Chanyeol, ia menggigit bibir bawahnya merasa khawatir, mungkin Chanyeol masih marah padanya dan akan memarahinya lagi.
"Maafkan aku, aku bisa jelaskan Chan~" ucap Wendy pelan, ia memainkan kedua tangannya karena merasa takut.
Wendy menunduk, "aku tidak melakukan apapun dengan Sehun, kami hanya berteman tidak lebih. Aku-"
Pembicaraan Wendy terpotong ketika ia melihat tangan Chanyeol yang meraih tangannya lalu menarik tubuhnya, dan dengan segala jurus kini tubuh mungil Wendy sudah berada di pelukan pria yang merupakan suaminya itu.
"Terima kasih sudah mau pulang, padahal aku sudah memarahimu" ucap Chanyeol sesaat setelah dirinya berhasil memeluk tubuh sang istri.
Wendy sedikit meronta, ia cukup terkejut dengan perlakuan Chanyeol yang jauh dari dugaannya. Wendy kira Chanyeol akan memarahinya habis-habisan dan tidak akan menerima satupun alasannya.
Wendy yang sempat terkejut itu kini sudah menyadarkan diri, namun ia terlihat tak membalas pelukan Chanyeol, ia hanya melemaskan tubuhnya dan dengan senantiasa menerima pelukan itu dengan nyaman.
"Aku akan pulang kemana kalau tidak kesini" ucap Wendy.
"Aku hanya akan lebih merunyamkan masalah itu jika aku tidak pulang. Setidaknya aku harus menjelaskan penjelasan ku, mau kau mau mendengarnya atau tidak" jawab Wendy yang kini dengan nyaman menyandarkan kepalanya pada dada bidang Chanyeol.
"Aku cemburu Wen" Chanyeol mengaku.
"Aku tahu, tapi aku tidak tahu apakah cemburu itu baik atau tidak. Aku senang kau cemburu pada Sehun, tapi aku tidak suka kau marah-marah tidak jelas. Padahal sebelum itu kita baik-baik saja. Ya aku tau, dengan kau bersikap seperti itu aku sadar aku sudah menyakitimu karena sudah mengabaikanmu selama ini dan aku tahu rasanya diabaikan olehmu. Aku menyadari itu dan aku sangat membenci hal itu, aku benci diabaikan. Maafkan aku" Wendy menjelaskan semua apa yang ia rasakan ketika suaminya itu marah padanya kemarin-kemarin, Wendy sekarang tidak menyia-nyiakan kesempatan dirinya untuk berkata jujur, karena memang itu yang dirasakan olehnya.
"Kenapa kau senang aku cemburu pada Sehun?" Chanyeol mengulas senyumnya dan ia ingin sekali mendengar jawaban tepat dari pertanyaannya itu.
"Kamu cemburu karena takut kehilanganku bukan? Sama seperti aku cemburu pada Yeri" jawab Wendy pelan, karena sebenarnya ia takut jika perkataannya salah.
"Kau takut kehilanganku?" Chanyeol malah balik bertanya.
Wendy tiba-tiba memerah ketika ditodong pertanyaan seperti itu, dan tentu saja Wendy malu untuk mengakuinya.
"Kenapa kau banyak tanya sekali" Wendy mendorong tubuh Chanyeol dengan kedua tangannya sehingga pelukan suaminya itu terlepas, "ini masih di halaman, jangan peluk-peluk" protes Wendy yang langsung berjalan menuju ke dalam rumah.
Chanyeol hanya bisa bengong dengan tingkah Wendy yang tiba-tiba saja berkata cepat dan pergi dengan cepat pula.
"Kenapa protes pas sudah di peluk? Dia pandai sekali menghindari pembicaraan" gerutu Chanyeol yang kini mengikuti Wendy masuk.
.
.
.
Sesampainya di kamar Wendy langsung menepuk dadanya keras-keras, "huhhh kenapa rasanya tidak nyaman" Wendy benar-benar terlihat bergerak tak nyaman, jantungnya berdetak tidak beraturan dan hatinya terasa memanas.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED TO LOVE YOU - (WENYEOL VER)
FanfictionWendy yang menikahi seorang CEO muda bernama Park Chanyeol dengan tidak ber-atas namakan cinta, namun suatu ketika ia harus merasa sakit ketika sang suami menatap sang adik dengan tatapan yang berbeda. apa yang sebenarnya Wendy rasakan? -Fated to lo...