18

2K 218 29
                                    

Yeri berdiri tegak dengan wajah yang tertunduk, kedua tangannya mengepal erat, ia terlihat memandang marah ruangan pasien yang ada di hadapannya itu.

"Harusnya Wendy Eonni, bukan kamu" Yeri menutup matanya, dan seketika itu juga ada buliran jatuh pada pipinya. Yeri menangis ditengah rasa kesalnya.

"Aku tidak ingin semua ini terjadi padamu, kumohon cepatlah sembuh" lirih gadis bermarga Kim itu, ia kemudian menutup kepalanya dengan tudung Hoodie nya lalu ia kembali menangis.

"Aku akan menjengukmu lagi nanti Chanyeol Oppa" lirihnya kembali, lalu Yeri berbalik untuk segera pergi dari tempat itu sebelum orang lain mengetahui keberadaannya.

Namun sesaat setelah ia membalikkan badan tiba-tiba saja ia merasakan sebuah benda tajam menusuk perutnya, rasa perih langsung menyeruak hebat sampai kedua matanya terbuka lebar. Yeri bisa melihat jelas siapa yang tengah berada di hadapannya kini yang sedang menusukan pisau itu pada perutnya.

"Eo-eonni!" Yeri terkejut, ia terbata karena menahan rasa sakitnya.

"Aku cukup sabar jika kau menyakitiku, tapi aku tidak akan memberi ampun karena kau menyakiti Chanyeol!" Kedua mata Wendy merah menyala memancarkan rasa marah, tubuhnya bergetar hebat dan giginya menggertak keras. Wendy sedang berada di luar kendalinya, sama seperti tadi siang.

"Sakit Eonni~" rintih Yeri yang mencoba menyingkirkan lengan Wendy yang sedang menusuk perutnya itu.

"Chanyeol lebih merasa sakit dari ini, tenang saja kau tidak akan mati" Wendy tertawa, ia terlihat ingin merasa puas.

"Wendy! Apa yang kau lakukan!" Teriak seseorang yang berhasil memergoki mereka. Wendy tak menghiraukan teriakan itu, ia tetap menatap Yeri dengan tajam.

Ayah Park langsung meraih tubuh Wendy dan menjauhkannya sehingga tusukan itu terlepas, Yeri langsung ambruk ke lantai. Ayah Park langsung menengok keadaan Yeri yang sudah dilumuri darah, dengan cepat ia berteriak untuk meminta bantuan.

Wendy tetap berdiri, melihat Yeri yang kesakitan. Kilatan-kilatan saat kecelakaan itu kembali ada di otaknya, Wendy sama sekali tidak menyesal, karena ini tidak sebanding dengan apa yang Chanyeol dapat akibat dari kejahatan Yeri.

Yeri segera mendapat pertolongan dan dibawa pergi ke ruangan UGD untuk segera ditangani. Ayah Park melirik kearah Wendy yang masih diam mematung dengan raut marah.

"Kenapa kau melakukan ini nak" ucap Ayah Park yang menatap Wendy tidak percaya.

"Aku akan berperilaku lebih baik pada orang yang sudah baik padaku, dan aku akan lebih jahat pada orang yang sudah jahat padaku" jawab Wendy.

"Kau butuh istirahat, sekarang jatuhkan pisau mu dan kita kembali ke kamarmu ya" bujuk Ayah Park.

Wendy menurut, ia menjatuhkan pisaunya dan mengepalkan tangannya yang penuh darah itu.

"Ada apa ini!" Seru Ayah Son yang baru saja datang, mungkin ia baru saja mendapat kabar.

"Kita bicarakan saja nanti, sekarang bawa Wendy kembali ke kamarnya. Cuci tangannya" ucap Ayah Park.

Ayah Son melihat tangan sang anak yang dipenuhi cairan amis itu, ia menatap tidak percaya.

"Wendy" lirihnya.

"Aku bisa sendiri, ayah tolong tinggalkan aku sendiri" ucap Wendy yang kini berjalan menjauhi kedua ayahnya itu.

"Bagaimana ini, bagaimana bisa" Ayah Son terlihat panik.

"Yeri tidak akan apa-apa, kita tunggu keterangan dokter. Sekarang kau awasi Wendy lebih ketat lagi, mentalnya sedang terguncang karena kecelakaan itu. Dan usahakan jangan bahas Yeri di depannya" jelas Ayah Park.

FATED TO LOVE YOU - (WENYEOL VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang