Wendy terus menggenggam tangan Chanyeol dengan erat sambil menangis terus menerus. Tak peduli sampai cegukan, tak peduli sampai ingusnya keluar dengan deras. Wendy hanya ingin menangis.
"Sampai kapan kau akan terus menangis seperti ini?" Tanya Chanyeol yang hanya bisa pasrah dan ikut menggenggam balik tangan Wendy. Sayang tangan kirinya terluka, jika tidak Chanyeol pasti senantiasa akan mengelus pelan kepala Wendy agar tangisnya mereda.
Wendy menangis setelah ia mengetahui Chanyeol tersadar beberapa jam yang lalu, sebenarnya Chanyeol sudah sadar dari semalam, tapi keadaannya belum sepenuhnya membaik jadi ayah Park memutuskan untuk memberi tahu Wendy di pagi hari dan menyuruh Chanyeol beristirahat lebih banyak setelah kesadaran dia datang. Chanyeol tentu menyetujui saran sang ayah, apalagi Chanyeol juga mengetahui keadaan Wendy yang sama-sama terluka dan membangunkannya pada malam hari bukan hal yang baik untuk istrinya itu.
Setelah diberi tahu Wendy langsung berlari ke ruangan Chanyeol, setelah itu Wendy tidak bisa lagi menahan emosinya, ia terus menangis dan terus berucap syukur. Tangan Chanyeol tak ingin ia lepas, seakan ia tidak ingin berpisah lagi dengan suaminya itu.
"Jangan terus menangis, aku baik-baik saja. Nanti kau bisa sakit Wen" bujuk Chanyeol lembut.
"Aku hanya ingin mengeluarkan rasa khawatir ku selama ini, rasa takut kehilanganmu selama beberapa hari ini, dan rasa lelah menunggu kau tersadar. Aku terlalu bahagia sampai aku tidak bisa menghentikannya" jawab Wendy dengan suara yang sudah serak.
"Sayang~ aku disini, aku sudah baik-baik saja. Hapus air matanya atau aku akan ikut menangis huh?" Ancam Chanyeol.
Wendy langsung melepas tangannya dari tangan Chanyeol, dan dengan cepat menghapus air mata itu. Tangan Chanyeol berusaha terangkat, dan mengelus pipi Wendy dengan perlahan.
"Kau pasti banyak khawatir, maaf aku sudah membuatmu khawatir" tutur Chanyeol yang masih mengusap pipi Wendy.
Wendy menggeleng dengan cepat, dan kembali meraih tangan Chanyeol dan menggenggam dengan kedua tangannya. "Tidak perlu minta maaf, bukan salahmu"
"Tapi aku sudah membuatmu menangis" sesal Chanyeol.
Wendy menempelkan tangan Chanyeol pada pipinya, "aku hanya ingin mengeluarkan semua perasaan bahagiaku melihat kau sadar, hanya itu, aku tidak bisa menahannya karena aku terlalu bahagia" Wendy mencoba memberi jawaban terbaiknya.
"Aku merindukanmu" ucap Chanyeol lirih.
Air mata Wendy kembali ingin keluar, tapi Wendy mencoba menahannya. Hati Wendy terasa sakit karena ia pun sama tengah benar-benar merindukan Chanyeol dengan sangat, "Aku juga, aku sangat merindukanmu" ucapnya jujur.
"Maaf aku tidak bisa memelukmu dan membuatmu tenang" Chanyeol kembali menyesal ketika yang ia lihat hanya kesedihan di mata Wendy.
"Tidak apa, kau jangan dulu banyak bergerak. Kau harus sembuh dulu" Wendy mencoba membentuk senyumnya.
"Apa tidurmu nyenyak? Kau seperti kurang tidur, wajahmu juga pucat" tutur Chanyeol yang sedari tadi memperhatikan wajah istrinya itu, Chanyeol bisa melihat apa yang dirasakan Wendy selama ini dari raut wajahnya.
"Kau jangan mengkhawatirkan aku, aku jauh lebih baik dari keadaanmu" timpal Wendy.
"Tapi aku tidak ingin melihat kau sakit barang sedikitpun" jawab Chanyeol cepat, ia menatap Wendy dengan tatapan sedih. Chanyeol merasa sedih karena ia tidak bisa menjaga Wendy dengan baik.
"Memangnya aku mau melihat kau terluka? Tentu saja aku pun tidak ingin melihat kau seperti ini. Rasa sakitmu juga rasa sakitku, jadi perhatikan dirimu sebelum memperhatikan ku. Kamu adalah aku" oceh Wendy.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATED TO LOVE YOU - (WENYEOL VER)
FanfictionWendy yang menikahi seorang CEO muda bernama Park Chanyeol dengan tidak ber-atas namakan cinta, namun suatu ketika ia harus merasa sakit ketika sang suami menatap sang adik dengan tatapan yang berbeda. apa yang sebenarnya Wendy rasakan? -Fated to lo...