S e v e n

2.4K 115 18
                                    

"AKU TIDAK MAUU!!" seru Stela yang merasa nyaman sambil mengerakan tubuhnya dan tersenyum.

"Shitt"
"Jangan bergerakk!!"
"Kau membangunkannya"

***

"Membangunkan apa?? hmm"
"Kau kan sedang tidak tidur kok" ucap Stela polos sambil menatap Revan sebentar lalu memeluk pria itu lagi.

"Bukan itu maksudku!! argghh"
"Menyingkirlah dari tubuhku Stela!!" Revan yang mulai frustasi dan kesal menyuruh Stela untuk menyingkir dari tubuhnya.

"Sebentar"
"Biarkan aku memelukmu sebentar saja" kata Stela dengan suara yang sangat pelan dan mata yang mulai berair yang sudah jatuh membasahi leher Revan.

"10 menit saja"
"Aku janji tidak lebih"

Revan yang mendengar itu merasakan sedih, sama hal yang sedang dirasakan Stela. Jujur ia tak tega melihat istrinya itu menangis apalagi menangisi dirinya. Tapi ia ragu, apakah benar Stela sudah mencintainya atau hanya pura-pura saja.

"Baiklah" balas Revan sambil mengelus punggung istrinya pelan.

Jujur hati Stela rasanya sangat perih sekarang, ia sangat mencintai Revan. Tapi mungkin suaminya itu tidak percaya apalagi dulu kesalahan yang pernah ia lakukan menolak bahkan meremehkan Revan sewaktu masa SMA dulu bahkan ia tidak tau bahwa kejadian dulu akan berbalik seperti sekarang. 

Ia sangat mencintai suaminya bahkan suatu saat apabila ia harus merelakan nyawanya untuk suaminya Revan ia sangat bersedia untuk melakukannya. Dan sekarang ia hanya bisa memeluk suaminya itu hanya 10 menit, merasakan pelukan yang sangat ia nantikan dan ia harapkan, tapi untunglah Revan mau meskipun hanya 10 menit. Meskipun hanya 10 menit itu sangat berarti bagi Stela.

***

10 menit berlalu...

Stela yang menyadari waktunya sudah habis segera mehapuskan air matanya dan melepaskan diri dari suaminya Revan. Stela juga memberikan handphone Revan yang tadi sempat ia ambil, dengan kepala menunduk Stela memberikan handphone suaminya itu.

"Ini handphonemu"
"Maafkan aku tadi sudah mengambilnya" Stela memberikan handphone Revan, setelah itu Stela turun dari kasur lalu keluar dari kamar mereka.

Revan yang melihat Stela keluar dari kamar begitu saja sangat kebingungan tapi ia tetap memasa bodohkan itu, mungkin Stela ingin minum pikirnya.

Stela Pov

"Huuhh"
"Apa yang ku perbuat"
"Aaaaa!! Kau bodoh Stelaa!!" ucap Stela mengerutuki dirinya sendiri, sambil menuangkan air putih digelas.

"Pasti Revan berfikir yang aneh"
"Aaaaa" Stela menarik rambutnya frustasi.
"Bodohh"
"Bodohh"

Gimana nih makin penasaran ngkk??

Jangan lupa vote dan commet sebanyak-banyaknya biar author makin semangat😍🤗🤗

Tbc

Salam
Wattopaddo_

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang