T w e n t y T h r e e

2.1K 201 54
                                    

Setelah selesai makan siang, Stela yang merapikan makan itu tersenyum senang melihat makanan yang ia bawakan ternyata tak sia-sia di tong sampah. Melainkan Revan sendiri lah yang menghabiskan makan itu semua.

Sambil mebersihkan dan merapikan pelatan makan, Revan yang telah selesai itu berjalan mendekati istrinya.

Dan dengan tangan kokohnya, Revan pun memeluk istrinya dari belakang dan membenamkan wajahnya di curut leher istrinya itu.

"Apa kau mau pulang??" tanya Revan sambil mengisap pelan leher putih milik Stela.

"Hooh, iss Revan jangan itu geli tau" balas Stela yang membalikan tubuhnya menghadap suaminya.

Revan yang melihat itu tersenyum memandangi istrinya, buka berhenti menjahili Stela. Revan yang sekarang berada di hadapan Stela itu berjalan mendekati istrinya bahkan deru nafas milik Revan bisa Stela rasakan karena sangking dekatnya jarak mereka.

"Rev-" ucap Stela dengan wajah yang memerah bak keping rebus.

Revan yang melihat wajah istrinya itu tersenyum tipis dan berkata "Sstt sayang" sambil mendekatkan wajahnya dengan wajah Stela.

Stela yang merasakan degup jantung yang berjalan sangat cepat dan menatap wajah Revan yang mendekati dirinya pun dengan cepat langsung memeluk suaminya.

Untuk menghindari degup jantung serta wajah malunya yang sangat memerah itu.

Revan yang melihat respon malu istrinya itu terkekeh pelan, sambil mengusap punggung istrinya Revan berkata "Kamu disini aja, temani aku" ujar Revan manja sambil membalas peluk istrinya.

Stela yang berada dalam pelukan suaminya itu tersipu malu dan berkata "Aku pulang aja, akh nggak mau nanti aku repotin kamu" balas Stela sambil menutup matanya merasakan usapan pelan milik suaminya.

Revan yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya dan menatap istrinya dengan lekap.

"Nggak kamu nggak repotin aku, aku malah senang kamu bersama ku" ucap Revan lekat sambil tersenyum tipis memandangi istri cantiknya itu.

Stela yang tersipu itu mencoba untuk mengendalikan dirinya dan berkata "Ah masa... kamu mah jago gombal ih" sambil tersipu menatap suaminya.

Bukam menjawab pertanyaan istrinya utu, Revan malah memberikan pernyataan kepada istrinya sambil terkekeh menatap mata istrinya.

"Hehehe, mau kan kamu temani aku? hmm" tanya Revan dangan mata berbinar.

Tanpa waktu yang lama Stela yang mendengar perkataan Revan itu dengan senang hati menemani Revan bekerja.

Sambil menganggukam kepalanya pelan Stela pun berkata "Mau" senyum Stela yang terlihat sangat imut dimarta Revan.

Revn yang melihat itu tersenyum dan langsung melumat bibir merah istrinya itu dengan cepat.

"Mmmh..." erang Stela yang merasakan lidah Revan yang bergilya di dalam mulutnya itu.

"Mmmh...Revan-" panggil Stela yang memegang kemeja suaminya dengan kedua tangannya.

Revan yang melumat bibir Stela itu menekan tengkuh Stela dan memperdalam ciuman mereka.

"Mmmmhh" erang Stela sambil memukul pelan dada bidang Revan.

"Bugh!"

"Bugh!"

"Mmh... Rev-"

"Bugh!"

Stela yang mulai kehabisan nafas akibat lumatan ganas suaminya itu, mau tak mau memukul dada bidang Revan dengan keras.

Revan yang melihat istrinya meronta akibat pasokan udara yang menipis pun akhirnya melepaskan lumatanya itu, sambil tersenyum tipis Revan mengusap pelan wajah cantik Stela.

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang