T h i r t e e n

2.6K 147 16
                                    

Sebelumnya jangan lupa di vote dlu yah biar author semakin semangat bikin ceritanya ❤❤

Untuk up part selanjutnya nanti author kasih tau yah di pengumuman jadi buat kalian jangan sampai ketinggaln cek pengumumannya 😍😍😍

Semoga part ini kalian suka yah 😂😂😂😂Buat kalian yg baca dan menemukan banyak typo atau salah kata jangan lupa di comment dan dicek yah Terimaksih 🙏🙏🤗

Happy Reading....

***
Revan yang berada di kantor masih sibuk memikirkan dan menghubungi istrinya itu sampai-sampai ia rela mengundur jam rapatnya demi menghubungj istrinya itu.

"Dimana kau Stela"

***

Hari semakin malam Revan yang sudah tiba dirumah sejak tadi masih menunggu Stela istrinya.
Dengan perasaan khawatir Revan mencoba menghubungi Stela yang sejak dari tadi pagi tidak mengangkat telponnya bahkan sudah 50 pesan yang dikirimkan Revan belum kunjung di baca.

"Shitt"

"Dimana sekarang kau Stela" batin Revan yang terlihat frustasi dengan pakaiannya yang tampak kacau

Revan yang khawatir hanya bisa berjalan mondar-mandi di ruang tamu menunggu istrinya.

"Ting Tong"

"Ting Tong"

"Ting Tong"

Tiba-tiba terdengar suara bel.
Revan yang sudah merasa khawatir itu malah terlihat kesal apalagi mendengar bunyi bel rumah yang dibunyikan berulang kali.

"Siapa sih"
"Tidak sabara betul" umpat Revan yang berjalan menuju pintu rumah.

"Ceklek"

Pintu rumah terbuka, Revan yang membuka pintu itu merasa kesal sekaligus khawatir dengan perempuan yang dihadapanya.

"Habis dari mana kamu!!" Revan yang kesal itu langsung menanyakan kepada perempuan cantik yang sejak tadi ia khawatirkan.

Berbeda dengan perempuan itu yang malah menekan bel berulang kali dengan keadaan mabuk.

"Iihhh Revan mana sih"
"Kok nggak dibuka-buka pintunya!!" ucap Stela kesal dalam keadaan mabuk Stela menekan bel rumah berulang kali.

Revan yang melihat keadaan istrinya itu merasa tak percaya dengan apa yang ia lihat. Setahu Revan Stela tidak akan melakukan hal ini.

"Shitt"

"Apakah kamu tidak bisa memakai pakaian yang lebih sopan" umpat Revan yang baru sadar dengan pakaian Stela yang sangat terbuka bahkan belahan dada Stela sangat nampak apalagi bagian dada Stela sampai keluar sangkin terbukanya baju itu.

Stela yang dalam keadaan mabuk hanya tersenyum tertawa dengan mata yang menyiratkan kesedian.

Stela yang dalam keadaan mabuk itu menjawab sejujurnya sambil berjalan sempoyong mendekati Revan.
"Hahahah"
"Kenapaa aku cantik??? hah"
"Apakah kau ingin bermain bersamaku" goda Stela kepada Revan, Stela yang tidak sadar itu tak tau bahwa lelaki yang berdiri dihadapanya ialah Revan, suami tercintanya.

Dengan keadaan tidak sadar Stela mengikiskan jaraknya dengan Revan bahkan tanpa malu Stela menggalunkan kedua tanganya di bahu suaminya.

"Kau serius ingin bermain dengan ku??"
"Suamiku saja tidak ingin menyentuhku" jawab Stela dengan senyum tipis yang sangat menyakitkan.

Revan yang sejak tadi melihat Stela semakin bikngung dengan perkataan Stela apalagi tingkahnya.

"Astagaa"
"Apa kau mabuk??" tanya Revan yang mencium aroma minuman keras dari mulut istrinya itu.

"Hahahaa"
"Nggak kok aku nggak minum" sambil tertawa Stela menjawab mengawur pertanyaan suaminya.

"Jangan bohong!!"
"Kemana saja kamu"
"Apalagi kamu pulang dengan keadaan mabuk"
"Dan coba liat bajumu!! ckkk"
"Kamu mau-" ucap Revan yang belum selesai berbicara.

"Apaa!!"
"Mau jadi jalang kamu bilang!!"
"Hah???"
"Kenapa kalau aku jadi jalang!!"
"Kau tak perlu khawatirkan, tenang saja aku tak akan menganggumu lagi" saut Stela yang emosi apalagi dengan keadaan mabuk Stela mengucapkan kalimat itu secara spontan.

Revan yang mendengar itu malah menggelengkan kepala.
"Aku nggak bermaksud bilang kamu jalang"
"Tapi aku mau bilang, kamu mau nantinya kamu diperkosa orang lain apalagi dengan keadaan dan penampilanmu sekarang" kata Revan yang mulai memelankan oktaf suaranya.

Stela yang mendengar perkataan suaminya tersenyum tipis dengan perasaan yang menyakitkan dihati Stela berkata kepada Revan.
"Apa pedulimu??"
"Bukanya aku menyusahkanmu!!" saut Stela yang memandang mata Revan.

Revan yang sejak dari tadi khawatir menunggunya dan sekarang dengan gampangya Stela berkata apa pedulimu. Revan yang mendengar itu langsung membalas ucapan istrinya.

"Kau tanya apa peduliku hah??"
"Jelas aku peduli padamu!!"
"Kau istriku bodoh" kesal Revan yang membalas tatapan istrinya.

"Apa kau serius??" goda Stela yang maju satu langka mendekati Revan dan tanpa malu ia membuka perlahan kancing atas kemeja Revan.

Revan yang melihat itu langsung menarik tangan Stela dari kemejanya.

"Apa yang kau lakukan!!"
"Kau gila hah??" ucap Revan yang memegang kedua tangan Stela yang ingin mencoba membuka kanci kemejanya yang lain.

Stela yang dalam keadaan mabuk itu tidak bisa berpikir jernih, ia tersenyum menatap suaminya sambil berusaha melepaskan tanganya dari pegangan Revan.

"YAH!!!"
"AKU SUDAH GILA"
"AKU TERGILA-GILA PADAMU"
Setelah mengucapkan kalimat itu dengan keras Stela langsung menghempaskan tangan suaminya dengan cepat ia langsung mencium dan melumat bibir Revan.

Tangan cantik Stela pun tak tinggal dia ia nekat membuka kemeja suaminya itu dengan keadaan Stela yang melumat bibir Revan dengan ganas.

Berbeda dengan Revan yang kaget melihat perilaku istrinya. Revan yang kaget itu langsunt memegang pingang istrinya.

"Mmmhh"

"Mmmh" desah Stela yang masih melumat bibir Revan dengan ganas bahkan mengigit bibir merah itu agar Revan membukakan akses bibirnya.

Revan yang mendapatkan gigitan secara tiba-tiba mau tak mau membuka bibirnya sehingga mempermudahkan Stela istrinya itu mengakses buuhbir merah Revan.

Berbeda sdengan Stela yang ganas bahkan seperti jalang yang minta dipuaskan ia melumat bibir Revan bahkan kancing kemeja Revan itu sudah terbuka semuanya.

Menampakan dada bidang yang hangat dan tegap itu Stela memasukan tanganya di dalam kemeja Revan yang sudah tak terkancingi.

Tanpa disadari Revan yang  sudah merasa tegang dan bergairah meremas bongkahan pantat milik istrinya itu sambil membalas lumatan istrinya itu.

Kedua ingsang itu saling melumat dan menuangkan perasaan mereka, sampai akhirnya Stela yang sudah kehabisan nafas mendorong dada bidang Revan.

"Hosshh" Stela yang kehabisan nafas itu langsung mengambil nafas sebanyak-banyaknya dan menghumbuskannya lagi.

Berbeda dengan Revan yang tersenyum dengan keadaanya yang sudah berantakan, Revan mendekati Stela.

"Kau harus tanggung jawab" Setelah mengatakan itu Revan langsung mengangkat tubuh istrinya dan dengan cepat Revan langsung mengunci pintu rumah.

Revan yang sudah mengendong Stela langsung membawa Stela menuju ke kamar milik mereka.

Sebelumnya author mau minta maaf baru bisa update sekarang dan Terimakasih buat para readers yang sudah sabar menunggu dan menanti eakkk 😂😂

Gmna nih ??
Makin penasaran ngakk 😂😂
Kalo makin penasaran jangan lupa di vote dan dicomment langsung sebanyak-banyaknya buruan 👇👇😂😂🤗

Usahakn vote dlu baru comment yah 😂😂😂

Terimakasih yang sdh vote dan comment.
Tetap jaga kesehatan selalu All dan stay safe ❤❤

Tbc

Salam,
Wattopaddo_

I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang