Hai All 😍😍
Lama tak jumpa nieh 😂😂
Semoga kalian sehat selalu yahSebelumnya jangan lupa di vote dlu yah biar author semakin semangat bikin ceritanya ❤❤
Untuk up part selanjutnya nanti author kasih tau yah di pengumuman jadi buat kalian jangan sampai ketinggalan cek pengumumannya 😍😍😍
Baca ceritanya sambil dengerin musik yang sudah author siapkan (pasti feelnya dapat, coba aj deh 😂)
Semoga part ini kalian suka yah 😂😂😂😂Buat kalian yg baca dan menemukan banyak typo atau salah kata jangan lupa di comment dan dicek yah Terimaksih 🙏🙏🤗
Happy Reading....
***
Revan yang melihat Stela itu sudah siuman tersenyum dan langsung memeluk istrinya dengan bahagia.
"Syukurlah kamu sudah siuman""Stela apa yang terjadi??"
"Kenapa hidungmu mengeluarkan darah?? kau sakit??" tanya Revan yang khawatir, dengan tangan miliknya yang mengengam erat tangan Stela.Stela yang merasa Revan mengkhawatirkan dirinya itu tersenyum senang, tapi tiba-tiba senyum itu luntur, setelah Stela mengingat perkataan Revan yang sangat melukai hatinya.
"Aku tak apa, kau tak perlu khawatir"
"Lagi pula aku sudah janji bukan, tak akan membuatmu susah" saut Stela datar, dengan kalimat yang menusuk.Revan yang mendengarkan kata-kata itu menjadi menyesal dengan perkataanya tempo lalu yang menyakiti hati wanita cantik dihadapanya itu.
"Aku minta maa-"
Saat Revan ingin meminta maaf kepada Stela tentang perkataanya yang sangat menyakitkan waktu itu. Tiba-Tiba terdengar bel rumah berbunyi membuat Revan menghentikkan perkataanya itu.
"Ting Tong"
"Ting Tong""Sebentar aku akan mengechek siapa yang datang" ujar Revan sambil mengusap kepala Stela.
Lalu Revan pun keluar dari kamar itu dan berlalu dari hadapan Stela.
Stela yang melihat sifat Revan itu tersenyum senang."Ceklek"
Revan membukakan pintu rumah itu, lalu tersenyum melihat kedatangan seorang wanita berjas putih yang datang kerumahnya."Feli, masuklah" senyum Revan yang membukakan pintu rumah itu, mempersilahkan sahabatnya itu untuk masuk.
"Ada apa Rev??" tanya Feli penasaran kepada Revan.
"Ayo ikut lah" ajak Revan kepada Feli untuk memasuki kamar Revan dan Stela.
Sambil berjalan di samping Revan, Feli dan Revan pun memasukki kamar, dengan Stela yang sedang membaringkan tubuhnya di ranjang.
"Siapa yang sakit Rev??" tanya Feli binggung sambil melihat wanita cantik dihadapanya yang terlihat pucat.
"Istrikku" ucap Revan pelan sambil duduk di samping ranjang tempat tidur.
"Owh baiklah aku kan memeriksanya, kamu bisa menunggunya di luar" senyum Feli menatap Revan yang terlihat khawatur dengan kondisi sahabatnya.
Revan yang mendengar itu hanya bisa mengangguk dan berkata "Baiklah, aku tunggu diluar" ucap Revan yang berlalu daru hadapan mereka.
***
"Sepertinya kau mengidap gejala Leukimia, tapi semoga aja itu tidak benar. Lebih baik kau memeriksakan dirimu langsung ke rumah sakit"
"Dan disana kau bisa di check langsung"ucap Feli tulus sambil tersenyum menatap Stela."Kau jangan terlalu lelah, apalagi sampai stress, itu tak baik untuk kondisimu" ujar Feli lagi sambil memasukkan peralatannya.
Stela yang mendengar itu tesenyum mengangguk dan berkata "Apakah aku bisa minta tolong" ucap Stela pelan sambil tersenyum menatap wanita yang berada di hadapanya.
"Minta tolong apa??" tanya Feli yang tersenyum menatap Stela.
"Bisa kau tak perlu memberitau Revan masalah gejala Leukimia itu" senyum Stela memohon kepada Feli.
Feli yang mendengar itu mengangguk sambil tersenyum "Kau tak perlu khawatir, tapi sepertinya kau hanya lelah saja. Jadi tidak perlu takut, Dan semoga yang ku katakan tadi tak terjadi" ucap Feli tulus, sambil berharap apa yang dikatakan tadi itu semoga tidak benar-benar terjadi.
"Semoga kau hanya lelah saja telah" batin Feli yang mendoakan agar Tuhan selalu menyertai Stela.
Stela yang mendengar itu tersenyum tipis, sambil berkata dalam hati "Tapi yang sebenarnya kau katakan itu, benar terjadi padakku Fel" batin Stela.
"Oh yah aku buatkan resep vitamin untukmu"
"Kau jangan lupa untuk meminumnya ya, dan ingat jangan stress dan jangan sampai kelelehan" ujar Feli yang mengingatkan Stela dengan tegas, sambil tersenyum menatap Stela.Stela yang mendengar perkataan Feli itu tersenyum mengangguk tanda mengerti.
Setelah selesai itu Feli pun keluar dari kamar dan tersenyum melihat Revan yang sedang menunggu kabar Stela di depan pintu.
"Bagaiman keadaanya Fel??"
"Apakah dia sakit??" tanya Revan yang langsung menanyakkan keadaan Stela yang membuat dirinya sejak tadi khawatir."Aduh sepertinya kamu sangat mencintai istrimu yah Rev, sampai-sampai kau terlihat panik seperti itu" senyum Feli mengoda sahabatnya itu.
Revan yang mendengar perkataan Feli itu tersenyum sambil menggarukkan kepalanya yang tak gatal.
"Jadi??" tanya Revan lagi yang sangat penasaran dengan kondisi istrinya.
"Dia hanya kelelahan, aku harap kau menjaga dia"
"Jangan buat dirinya kelelahan apalagi stress" jelas Feli kepada Revan yang berdiri di hadapanya."Syukurlah" ucap Revan yang lega setelah mendengar perkataan Feli.
Jujur saja melihat wajah Stela yang pingsan tadi membuat Revan khawatir, ditambah Revan melihat hidung istrinya itu mengeluarkan darah dengan wajah yang pucat membuat dirinya benar-benar panik dan sangat khawatir.
Tapi setelah mendengar penjelasan sahabatnya itu Revan merasa sedikit lega, dan bersyukur kepada Tuhan. Meskipun itu tidak sepenuhnya membuat dirinya lega, karena jujur saja dalam hati kecil Revan masih merasa panik dan khawatir seakaan-akan ada hal yang dirinya itu tudak ketahui mengenai kondisi Stela, istrinya.
"Baiklah, kalau begitu aku pamit pulang dulu" ucap Feli yang berjalan disamping Revan menuju pintu depan rumah
Feli yang pulang itu pun pamit kepada Revan sahabatnya dengan wajah yang tersenyum.
"Aku pamit piulang dulu Rev"
"Jaga istrimu baik-baik yah, ingat kataku, dan jangan lupa untuk menebus vitaminya" ujar Feli yang mengingatkan resep yang sudah ia buatkan untuk Stela.Revan yang mendengar itu mengangguk "Baiklah, kau jangan lupa hati-hati" teriak Revan kepada Feli yang sudah menaiki mobilnya dan berlalu dari hadapan Revan.
Setelah itu Revan pun menutup pintu rumah, lalu ia pergi menuju dapur untuk mengambilkan istrinya sarapan.
Sesudah mempersiapkan makan yang sudah di masak Stela tadi beserta air putih hangat, Revan pun langsung membawa makanan itu ke kamar.
***
"Ceklek"
Revan memasuki kamar itu dengan kedua tangan yang membawa nampan yang sudah berisikan makanan dan air putih.Lalu Revan pun berjalan menghampiri Stela, ia meletakan nampan itu di meja samping ranjang mereka.
"Stela"
jangan lupa di vote dan dicomment langsung sebanyak-banyaknya buruan 👇👇😂😂🤗
Usahakn vote dlu baru comment yah 😂😂😂😍
Terimakasih yang sdh vote dan comment.
Tetap jaga kesehatan selalu All dan stay safe ❤❤Tbc
Salam,
Wattopaddo_
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU
RomanceBEST SELLER ❤❤ Follow dlu baru baca 😂😂 [soalnya ada beberapa part yg di privat pas ngak follow trs kosong mooon maap aj ye😅] Aku tau aku sudah gila, mencintai orang yang tidak sama sekali memiliki rasa untukku. Tapi aku akan salalu membuatm...